PENGARUH TERAPI RENDAM KAKI AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PATTALLASSANG KAB. TAKALAR

Salmah arafah, Kamriana Kamriana

Abstract


ABSTRAK

 

Hipertensi adalah tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan diastolic lebih dari 90 mmHg. Selain terapi farmakologi, penatalaksanaan hipertensi dapat menggunakan terapi nonfarmakologi salah satunya terapi rendam kaki air hangat. Tujuan: penelitian untuk mengetahui pengaruh rendam kaki air hangat terhadap penurunan tekanan darah pada hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Pattallassang Kab. Takalar. Sampel adalah penderita hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Pattallassang Kab Takalar yang memenuhi criteria inklusi, menggunakan teknik sampel random sampling dengan metode purposive sampling, didapatkan 15 orang. Desain Penelitian menggunakan metode penelitian Eksperiment Design dengan rancangan One Group Times Series, dilakukan observasi pretest kemudian perlakuan (Terapi Rendam Kaki Air Hangat) dan observasi post test sebanyak 3 kali. Hasil Penelitian berdasarkan uji Friedman didapatkan bahwa didapatkan bahwa p=0,000 < α=0,05, maka ada pengaruh antara hasil tekanan darah sistolik setelah rendam kaki air hanga. Berdasarkan uji Wilcoxon, terdapat pengaruh terhadap penurunan tekanan darah (p-value = 0,000). Kesimpulan dari penelitian ini, terapi rendam kaki air hangat efektif menurunkan tekanan darah pada hipertensi, di Wilayah Kerja Puskesmas Pattallassang Kab. Takalar.

Kata kunci : rendam kaki air hangat, tekanan darah, hipertensi


Keywords


rendam kaki air hangat, tekanan darah, hipertensi

References


Andrea, Gilang Yudhisti And Chasani, Shofa And Ismail, Akhmad (2013) Korelasi Derajat Hipertensi Dengan Stadium Penyakit Ginjal Kronik Di Rsup Dr.Kariadi Semarang Periode 2008-2012.

Anggraini, dkk (2009). Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Pasien Yang Berobat di Poliklinik Dewasa Puskesmas Bungkinang Periode Januari Sampai Juni 2008.

Asia Traditional Chinese Medicine (TCM). (2013). Rendam kaki dengan air panas mempercepatkan peredaran darah. http://id.asiatcm.com/content/rendam-kaki-dengan-air-panas- mempercepatkan-peredaran-darah.

Boedhi-Darmojo, 2001.Mengamati perjalanan epidemiologi hipertensi di Indonesia.Medika.

Damayanti, Destia (2014). Perbedaan Tekanan Darah Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Hidroterapi Rendam Hangat Pada Penderita Hipertensi Di Desa Kebondalem Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang. Jurnal Keperawatan

Departemen Kesehatan RI. 2014. Hipertensi Merupakan Faktor Resiko Utama Kematian Akibat PTM di Dunia.

Devsaran. (2014). Rendam Kaki Air Hangat Mempercepatkan Peredaran Darah

Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah. (2012). Profil Kesehatan Jawa Tengah. Dinkes Jateng. Semarang.

Elsanti S. 2009. Panduan Hidup Sehat Bebas Kolestrol, Stroke, Hipertensi & Serangan Jantung. Yogjakarta : Araska

Endang T. (2014). Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi Secara Terpadu. Yogyakarta : Graha Ilmu Edisi Ketiga.

Kementrian Kesehatan RI. (2012). Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2012. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI.

Kevin, A. B., Michelle, L. D., Stephanie, L. L., & Tracy, L. S. (2014). Penyakit Kardiovaskuler pada Wanita. Jakarta: Erlangga.

Kushariadi. (2010). AsuhanKeperawatan Pada Klien Lanjut Usia. Jakarta:Salemba Medika.

Kusumaastuti. (2011). Pengaruh Rendam Air Hangat Pada Kaki Dalam Meningkatkan Kuantitas Tidur Lansia. Tesis. Jombang : Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang. Jombang

Lalage, Zerlina. (2015). Hidup Sehat Dengan Terapi Air.Yogyakarta: Abata Press.

Dharma, Kelana. (2011). Metode Penelitian Keperawatan. Jakarta : Trans Info Media

Triyanto, Endang. (2014). Pelayanan Keperawatan bagi Penderita Hipertensi Secara Terpadu. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Lany, G. (2012). Hipertensi Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta : Kanisius.

Lingga, Lanny. 2012. Bebas Hipertensi Tanpa Obat. Jakarta: Agro Media Pustaka

Madyastuti L. (2011). Cara Baru Jinakkan Hipertensi. Edisi Kedua. UII Press Yogyakarta. Yogyakarta

Murwani, A. (2011) Perawatan Pasien Penyakit Dalam. Yogyakarta: Goshyen Publishing.

Nursalam. (2012). Konsep dan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan.Edisi Keempat. Jakarta : Salemba Medika.

Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis.Edisi 3. Jakarta:Salemba.

Ode, A.L. 2012.Asuhan keperawatan gerontik.Yogyakarta: Nuha Medika

Padila. (2013). Asuhan Keperawatan Penyakit. Yogyakarta : Nuha Medika.

Potter & Perry. (2010). Fundamental Keperawatan Edisi 7 Buku 2. Jakarta: Salemba Medika.

Putri, dkk (2015). Efektifitas Terapi Rendam Kaki Menggunakan Air Hangat Dan Senam Lansia Terhadap Tekanan Darah Di Unit Rehabilitasi Sosial (Uresos) Pucang Gading Unit Semarang

Rohaendi. 2008. Treatment Of High Blood Pressure. Jakarta :Gramedia Pustaka Utama

Santoso, A. Dwi. (2015). Pengaruh Terapi Rendam Kaki Air Hangat Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Upk Puskesmas Khatulistiwa Kota Pontianak.

Santoso. (2015). pengaruh rendam kaki air hangat terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di wilayah kerja UPK Puskesmas Khatulistiwa Kota Pontianak

Scholze. (2007). Treatment of obesity related hypertension: the hypertension obesity sibutramine (HOS) study. Circulation. 155:1991-1998.

Setianto, B. (2011). Hubungan Jenis Kelamin dengan angka kejadian Hipertensi. Universitas Indonesia. Jakarta

Sudarta, Wayan. 2013. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Cardiovaskuler. Yogyakarta. Gosyen Publishing.

Tari, M. 2015. Pengaruh Rendam Kaki Air Hangat Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat. Skripsi Universitas Esa Unggul Jakarta Barat

Tortora G. Derrickson, (2009). Principles of Anatomy and Physiology: Maintenance and Continuity of the Human Body, Twelfth Edition, Volume 2. Hoboken: John Wiley & Sons.

Udjianti, Wajan. 2011. Keperawatan Kardiovaskular. Jakarta: Salemba Medika.

Wahdah, Nurul. 2011. Menaklukan Hipertensi dan Diabetes. Yogyakarta: Multipress

WHO. (2012). The WHO STEEP wise approach, survaillance of Risk Factor of Noncommunicable diseases, Geneva Swizorland.




DOI: https://doi.org/10.32382/jmk.v10i2.1336

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar



Mailing Address

 Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Makassar.

Jl. Monumen Emmi  Saelan 3 Makassar

 Principal Contact

Mardiana Mustafa
Politeknik Kesehatan Makassar
Phone: 08114163970
Email: mardianamustafa@poltekkes-mks.ac.id