TRADISI MAKKATTE’ DITINJAU DARI ASPEK GENDER DAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA ETNIS BUGIS SULAWESI SELATAN

Subriah Subriah, Andi Syintha Ida

Abstract


Khitan pada wanita sampai saat ini tetap menimbulkan kontroversi, termasuk di Indonesia, walaupun banyak khitan pada muslimah anak-anak Indonesia, dilakukan secara simbolis saja, tetapi masih banyak yang melakukannya secara ekstrim/berlebihan yang mana hal ini adalah pelaksanaan tradisi budaya mereka dan tentunya berisiko.

Rumusan masalah penelitian adalah praktik khitan perempuan pada daerah etnis Bugis, Alasan-alasan apa sajakah yang mendorong masyarakat etnik Bugis melaksanakan Khitan perempuan, dan implikasi khitan perempuan terhadap kesehatan reproduksi.

Jenis penelitian adalah kualitatif, yang bersifat natural setting berupa penekanan pada sifat kealamian sumber data yang menggambarkan hasil temuan di lapangan secara utuh menggunakan dasar-dasar teori yang ada, desain penelitian menggunakan grounded research dimana peneliti dapat mengembangkan semua pengetahuan dan teorinya setelah mengetahui permasalahan dan data dilapangan.

Subjek penelitian adalah masyarakat etnis Bugis yang dijadikan sebagai informan inti, jumlah informan inti tergantung dari tingkat kejenuhan informasi yang dibutuhkan atau menggunakan tehnik snowball dalam memperoleh data dan informasi. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder melalui kajian literatur, telaah dokumen, penelusuran internet serta penelusuran data lontara Bugis.

Instrumen utama adalah penulis sendiri, didukung pedoman wawancara yang disusun dengan mengacu pada operasionalisme indikator-indikator fokus penelitian. Analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan logika induktif, data disusun/digolongkan dalam pola, tema atau kategori yang diinterpretasikan dengan memberikan makna, menjelaskan pola, kategori dan mencari keterkaitannya antara satu dengan yang lainnya. Dengan cara ini didapatkan suatu fenomena yang bersifat khusus yang dideskripsikan pada suatu kesimpulan dalam konsep pengetahuan baru.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penentu dilaksanakannya makatte adalah kepercayaan dalam konsep agama yang mewajibkan makkatte bagi anak perempuan dan budaya atau tradisi turun temurun dari nenek moyang orang Bugis, sedangkan implikasi khitan perempuan terhadap gender dan kesehatan reproduksi tidak menimbulkan efek negatif bila praktik makkatte dilakukan secara steril dan tanpa tindakan yang berlebihan ataupun melukai alat genitalia externa dan interna.

References


Burhan Bungin, 2011, Metodologi Penelitian Kualitatif Cetakan ke-8, PT Raja Grafindo, Jakarta

Departemen Kesehatan R.I. 2002. Modul Kesehatan Reproduksi Remaja.Jakarta

Departemen Kesehatan R.I. 2008. Profil Kesehatan Indonesia 2007.Jakarta

Djamaluddin Hatibu, 2015, http://www.rappang.com/2009/12/upacara-adat-Sunat.html , diakses tanggal 13 Januari 2016

Emi Nurjasmi, Ida Ruwaida Noor, Irwan M Hidayana, 2013, Perspektif gender dan HAM dalam asuhan kebidanan Komunitas, modul mahasiswi, Yayasan Pendidikan kesehatan Perempuan, Cetakan ke-2, Jakarta

Hari Darmawan, 2013, http://ias-3.blogspot.co.id/2013/12/makalah-tentang-jenis-kelamin-dan-gender.html, diakses tanggal 19 Mei 2016

Ifana Safitri, http://ifanascout.blogspot.co.id/2015/05/kesehatan-reproduksi-definisi-tujuan.html , diakses tanggal 12 februari 2016

Inna Noor Inayati, ketentuan tentang sunat Perempuan dikaitkan dengan azas gender dan non diskriminatif, Akademi Kebidanan Bandung Yayasan Ciara Putri.

Kementerian Kesehatan, 2014, Pedoman Pelayanan Kesehatan Reproduksi terpadu di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar, Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA Direktorat Bina Kesehatan ibu

Manuaba, 2011, Buku Ajar Kesehatan Reproduksi untuk mahasiswa Bidan, EGC. Jakarta

Manuaba, 1998, Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Arcan. Jakarta

Notoatmojo, S. 2003, Ilmu Kesehatan masyarakat. Rineke Cipta. Jakarta

Prawirohardjo, S. 2014, Ilmu Kebidanan. Edisi keempat. YBS – SP. Jakarta

Rachmah Ida, 2005, SunatBelengguAdatPerempuan Madura, Cetakan I, Inside Media, Yogjakarta.

Ridha Sibolata, http://sibolataridha.blogspot.co.id/2012/12/adat-suku-bugis.html , diaksestanggal 13 Januari 2016

Rita Kalibonso dkk, Usulan Indiokator Pengarusutamaan gender dalam pembangunan berkelanjutan, Gerakan Perempuan Peduli Indonesia (GPPI), http://pkbi.or.id/wp-content/uploads/2016/02/Usulan-Indikator-Pengarusutamaan-Gender-dalam-Pembangunan-Berkelanjutan-GPPI.pdf, diakses tanggal 19 Mei 2016

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung

Wikipedia, https://id.wikipedia.org/wiki/Gender_%28sosial%29, diakses tgl 19 Mei 2016

Yani Widyastuti, 2011, Kesehatan Reproduksi, Cetakan IV, Fitramaya, Yogjakarta




DOI: https://doi.org/10.32382/medkes.v11i2.230

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar



Published By : Poltekkes Kemenkes Makassar

Office : Jl. Wijaya Kusuma Raya No. 46 Banta-Bantaeng, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia

Email  :  mediakesehatan@poltekkes-mks.ac.id

Crossref Member Badge

Media Kesehatan indexed by :

           

 
Protected By
plagiarismcheckerx.com Protection Badge

VISITOR STATISTICS

View Statistics

Flag Counter

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.