Plagiarism Checking Result for your Document

Plagiarism Checker X Originality Report

Plagiarism Quantity: 18% Duplicate

Date Thursday, August 16, 2018
Words 508 Plagiarized Words / Total 2777 Words
Sources More than 56 Sources Identified.
Remarks Low Plagiarism Detected - Your Document needs Optional Improvement.

Tinjauan Pengetahuan Masyarakat Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidrap Terhadap Penggunaan Obat Tradisional Rusli1), Djuniasti Karim1), Agust Dwi Djajanti 2), Chichi Ramadhani3) *) Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Kemnkes Makassar **) Akademi Farmasi Yamasi Makassar ***) Prodi Diploma Tiga Farmasi Jurusan Farmasi Poltekkes Makassar Korespondensi : rusfar67@yahoo.com ABSTRAK Pengobatan tradisional merupakan bentuk pelayanan pengobatan yang menggunakan cara, alat atau bahan yang tidak termasuk dalam standar pengobatan kedokteran modern dan dipergunakan sebagai alternatif pengobatan.

Penggunaan tanaman obat untuk penyembuhan suatu penyakit didasarkan pada pengalaman yang secara turun – temurun yang diwariskan oleh generasi terdahulu kepada generasi berikutnya. Tanaman obat tradisional merupakan suatu komponen penting dalam pengobatan tradisional. Selain lebih ekonomis, efek samping dari obat tradisional sangat kecil. Karena itu, penggunaan obat tradisional dengan formulasi yang tepat sangat penting dan tentunya lebih aman dan efektif.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan masyarakat Kecamatan Panca Rijang terhadap penggunaan obat tradisional. Penelitian ini merupakan penelitian observasional, dilakukan di Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidrap pada bulan Mei - Juli 2018. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 107 responden. Teknik penentuan sampel adalah simple random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidrap terhadap penggunaan obat tradisional termasuk kategori tinggi 63% dan 37% responden tingkat pengetahuan masih rendah. Kata Kunci: Tinjauan pengetahuan masyarakat, obat tradisional.

Pendahuluan Negara Indonesia merupakan negara yang mempunyai kekayaan alam yang melimpah. Berdasarkan posisi geografisnya, wilayah negara Indonesia dilalui garis khatulistiwa yang menyebabkan wilayah Indonesia memiliki iklim tropis. Hal ini mendorong besarnya keanekaragaman hayati di Indonesia. Kekayaan alam yang ada di Indonesia sejak dahulu mendorong masyarakatnya untuk memberdayakan sumber potensi yang ada di sekitarnya, salah satu di antaranya adalah penggunaan tanaman obat dalam menyembuhkan penyakit yang lazim disebut sebagai obat tradisional (Hairunnisa, 2015).

Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan (Depkes, 2000). Penggunaan tanaman obat untuk penyembuhan suatu penyakit didasarkan pada pengalaman yang secara turun – temurun yang diwariskan oleh generasi terdahulu kepada generasi berikutnya. Tanaman obat merupakan suatu komponen penting dalam pengobatan tradisional. Selain lebih ekonomis, efek samping dari obat tradisional sangat kecil.

Karena itu, penggunaan obat tradisional dengan formulasi yang tepat sangat penting dan tentunya lebih aman dan efektif.Persentase penduduk Indonesia yang menggunakan obat tradisional dalam pengobatan sendiri terus meningkat selama kurun waktu tujuh tahun (2000- 2006) dari 15.2% menjadi 38.30%. ( Sudibyo Supardi dan Andi Leny Susyanty, 2007). Riset menunjukkan bahwa 49,53% penduduk Indonesia menggunakan obat tradisional baik untuk menjaga kesehatan maupun untuk pengobatan karena sakit.

Penduduk yang mengkonsumsi obat tradisional sebanyak 95,6% menyatakan merasakan manfaat setelah mengkomsumsi obat tradisional. (Badan Litbang Kesehatan 2010). Faktor pendorong terjadinya peningkatan penggunaan obat tradisional adalah usia harapan hidup yang lebih panjang pada saat prevalensi penyakit kronik meningkat, adanya kegagalan penggunaan obat modern untuk penyakit tertentu di antaranya kanker, serta semakin luas akses informasi mengenai obat tradisional di seluruh dunia (Menyukaindar, 2006).

Dari observasi pendahuluan yang dilakukan Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidrap diperoleh informasi bahwa sebagian masyarakat Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidrap menggunakan obat tradisonal untuk mengobati berbagai penyakit. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, dirumuskan suatu masalah yaitu bagaimana tinjauan pengetahuan masyarakat Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidrap terhadap penggunaan obat tradisional? Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai Tinjauan Pengetahuan Masyarakat Kecamatan Panca Rijang Terhadap Penggunaan Obat Tradisional.

Manfaat Penelitian Manfaat dari penenlitian ini adalah : Untuk menghasilkan data yang berkaitan dengan pola penggunaan obat tradisional. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat deskriptif, yaitu berkaitan dengan pengetahuan masyarakat Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidrap terhadap penggunaan obat tradisional. Tempat dan waktu penelitian Penelitian telah dilaksanakan di Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidrap pada bulan Mei - Juli 2018.

Populasi dan sampel Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidrap Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat yang telah menggunakan obat tradisional dan penentuan sampel adalah random sampling. Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini yaitu : Pernah menggunakan obat tradisional Berumur = 18 tahun Bersedia mengisi kuesioner Jumlah sampel dihitung berdasarkan rumus slovin Rumus Slovin : n = N 1+N (??) 2 Dimana : n = ukuran sampel N = ukuran populasi = 25713 e = tingkat kesalahan = 10% n = N 1+N (??) 2 = 25713 1+25713 (10%) 2 = 25713 1+25713 (0.1) 2 = 25713 1+25713 (0.01) 2 = 25713 1+257,13 = 25713 258,13 = 106, 58 dibulatkan menjadi 107 sampel Instrumen Penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang dibagikan kepada responden (masyarakat) Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidrap.

Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada responden yang dituang dalam bentuk check list (Ya/Tidak) sehingga mempermudah pengisiannya. Data primer yang diperoleh kemudian diberi skor, dipersenkan dan penyajiannya dibuat dalam bentuk tabel. Untuk jawaban Ya = 1 Untuk jawaban Tidak = 0 Persentase skor = ??????????h ???????? ????????-???????? ???????? ?????????? ×100% Skor ideal = jumlah responden × 1 (jawaban tertinggi) Jawaban yang diperoleh berdasarkan persen skor dibagi dalam 2 kategori yaitu : =50% = Rendah >50% = Tinggi Hasil dan Pembahasan Hasil Penelitian Pengumpulan data penelitian dari responden yang telah dilakukan di Kecamatan Panca Rijang pada bulan Mei - Juli 2018 mengenai tinjauan pengetahuan masyarakat Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidrap terhadap penggunaan obat tradisional. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan metode random sampling.

Sehingga diperoleh 107 responen yang telah memenuhi persyaratan berumur 18 tahun keatas, pernah menggunakan obat tradisional dan bersedia mengisi kuesioner. Data diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disusun dalam bentuk kuesioner dan dibagikan kepada responden. Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase  1 Laki-laki 55 51%  2 Perempuan 52 49%  Jumlah 107 100%  Sumber : Data Primer 2018 Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa dari total responden terdapat 51% berjenis kelamin laki-laki dan 49% berjenis kelamin perempuan.

Tabel 2 Karaketeristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan No. Pekerjaan Jumah Responden Persen  1 Wirausaha 40 37%  2 Wiraswasta 7 7%  3 Ibu Rumah Tangga 29 27%  4 PNS 10 9%  5 Mahasiswa 20 19%  6 Guru 1 1%  Jumlah 107 100%  Sumber : Data Primer 2018 Hasil penelitian yang dapat dilihat pada tabel 2 menunjukkan jenis pekerjaan masyarakat di Kecamatan Panca Rijang yaitu wirausaha sebanyak 37%, wiraswasta sebanyak 7%, ibu rumah tangga sebanyak 27%, mahasiswa sebanyak 19% dan guru 1%.

Tabel 3 Hasil Jawaban Responden tentang Tinjauan Pengetahuan Masyarakat Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidrap terhadap Penggunaan Obat tradisional No. Butir soal  Ya  Tidak  Jumlah    Jawaban Skor Persen Jawaban Skor Persen Jawaban Skor  1 1 92 1 86% 15 0 14% 107 92  2 2 107 1 100% 0 0 0% 107 107  3 3 81 1 76% 26 0 24% 107 81  4 4 58 1 54% 49 0 46% 107 58  5 5 22 1 21% 85 0 79% 107 22  6 6 107 1 100% 0 0 0% 107 107  7 7 101 1 94% 6 0 6% 107 101  8 8 80 1 75% 27 0 25% 107 80  9 9 21 1 20% 86 0 80% 107 21  10 10 107 1 100% 0 0 0% 107 107  11 11 91 1 85% 16 0 15% 107 91  12 12 107 1 100% 0 0 0% 107 107  13 13 77 1 72% 30 0 28% 107 77  14 14 82 1 77% 25 0 23% 107 82  15 15 87 1 81% 20 0 19% 107 87  16 16 5 1 5% 102 0 95% 107 5  17 17 67 1 63% 40 0 37% 107 67  18 18 42 1 39% 65 0 61% 107 42  19 19 6 1 6% 101 0 94% 107 6  20 20 6 1 6% 101 0 94% 107 6  Jumlah 1346 1 1258% 794 0 742% 2140 1346  Rata-rata 67,3 1 63% 39,7 0 37% 107 67,3  Persentase Skor 63% 37% 100% 63%  Sumber : Data Primer 2018 Dari tabel 3 diatas dapat dilihat bahwa persentase skor jawaban Ya dari responden sebesar 63%, sedangkan skor jawaban Tidak dari responden sebesar 37%.

Pembahasan Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Mei - Juli 2018 di Kecamatan Panca Rijang. Penarikan sampel dilakukan menggunakan metode random sampling. Sehingga diperoleh 107 responen yang telah memenuhi persyaratan, berumur 18 tahun keatas, pernah menggunakan obat tradisional dan bersedia mengisi kuesioner. Pengumpulan data dilakukan dengan membuat angket (kuesioner) berupa data umum tentang penggunaan obat tradisional. Data yang diperoleh kemudian ditabulasi dalam bentuk tabel dan dihitung persentasenya.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada masyarakat Kecamatan Panca Rijang diperoleh data bahwa terdapat 51% responden berjenis kelamin laki-laki dan 49% berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan tabel jenis pekerjaan di Kecamatan Panca Rijang menunjukkan jenis pekerjaan masyarakat di Kecamatan Panca Rijang yaitu wirausaha sebanyak 37%, wiraswasta sebanyak 7%, ibu rumah tangga sebanyak 27%, mahasiswa sebanyak 19% dan guru 1%.

Pada tabel 3 terdapat 20 butir soal dimana pada butir soal nomor 1 tentang apakah anda rutin menggunakan obat tradisional untuk menjaga kesehatan. Diperoleh sebanyak 86% responden menjawab ya dan 14% menjawab tidak. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di Kecamatan Panca Rijang tinggi menggunakan obat tradisional. Pada butir soal nomor 2 menanyakan tentang apakah menurut anda obat tradisional tersebut bermanfaat untuk kesehatan. Diperoleh sebanyak 100% responden menjawab ya. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di Kecamatan Panca Rijang telah mengetahui manfaat obat tradisional untuk menjaga kesehatan.

Pada butir soal nomor 3 menanyakan tentang apakah anda menggunakan obat tradisional untuk perawatan tubuh atau perawatan kecantikan. Diperoleh sebanyak 76% responden menjawab ya dan 24% menjawab tidak. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di Kecamatan Panca Rijang telah menggunakan obat tradisional untuk perawatan tubuh atau perawatan kecantikan. Pada butir soal nomor 4 menanyakan tentang apakah anda menggunakan obat tradisional untuk menangani penyakit ringan (demam, flu, batuk, pilek, sakit kepala atau diare) bagi anda atau anggota keluarga anda. Diperoleh 54% responden menjawab ya dan 46% menjawab tidak.

Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di Kecamatan Panca Rijang menggunakan obat tradisional untuk menangani penyakit ringan. Pada butir soal nomor 5 menanyakan jika anda atau anggota keluarga anda sakit demam, flu, batuk, pilek, sakit kepala atau diare pertolongan pertama apakah yang diberikan. Diperoleh 21% responden menjawab ya dan 79% menjawab tidak. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakt di Kecamatan Panca Rijang tidak menggunakan obat tradisional sebagai pertolongan pertama jika mereka atau anggota keluarga mereka sakit demam, flu, batuk, pilek, sakit kepala atau diare.

Pada butir soal nomor 6 menanyakan apakah menurut anda obat tradisional lebih aman jika dibandingkan dengan obat konvensional/obat modern. Diperoleh 100% responden menjawab ya. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di Kecamatan Panca Rijang memilih obat tradisional karena lebih aman dibandingkan obat konvensional/obat modern. Pada butir soal nomor 7 menanyakan apakah menurut anda obat tradisional memiliki khasiat yang setara dengan obat konvensional/obat modern.

Diperoleh 94% responden menjawab ya dan 6% menjawab tidak. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di Kecamatan Panca Rijang menyatakan obat tradisional memiliki khasiat yang setara dengan obat konvensional/obat modern. Pada butir soal nomor 8 menanyakan apakah menurut anda obat tradisional susah digunakan (tidak praktis/tidak nyaman dalam penggunaannya). Diperoleh 75% responden yang menjawab ya dan 25% menjawab tidak.

Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di Kecamatan Panca Rijang menyatakan obat tradisional susah digunakan (tidak praktis/tidak nyaman dalam penggunaannya), ini merupakan salah satu alasan masyarakat kurang menggunakan obat tradisional. Pada butir soal nomor 9 menanyakan apakah menurut anda obat tradisional mudah disiapkan / diracik). Diperoleh 20% responden menjawab ya dan 80% menjawab tidak. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di Kecamatan Panca Rijang menyatakan obat tradisional tidak mudah disiapkan / diracik), ini merupakan salah satu alasan masyarakat kurang menggunakan obat tradisional.

Pada butir soal nomor 10 menanyakan apakah menurut anda obat tradisional lebih ekonomis (murah) jika dibandingkan dengan konvensional/obat modern. Diperoleh 100% responden menjawab ya. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di Kecamatan Panca Rijang memilih obat tradisional dibandingkan dengan konvensional/obat modern karena lebih ekonomis. Pada butir soal nomor 11 menanyakan apakah anda memiliki tanaman obat di pekarangan/kebun anda. Diperoleh 85% responden menjawab ya dan 15% menjawab tidak.

Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di Kecamatan Panca Rijang memiliki tanaman obat di pekarangan/kebun anda. Pada butir soal nomor 12 menanyakan apakah menurut anda tanaman obat masih diperlukan di zaman modern. Diperoleh 100% responden menjawab ya. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di Kecamatan Panca Rijang masih memerlukan obat tradisional di zaman modern ini. Pada butir soal nomor 13 menanyakan apakah tetua di keluarga anda mewariskan resep-resep obat tradisional kepada keturunannya.

Diperoleh 72% responden menjawab ya dan 28% menjawab tidak. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di Kecamatan Panca Rijang menyatakan tetua di keluarga mereka mewariskan resep obat tradisional kepada keturunannya. Pada butir soal nomor 14 menanyakan apakah tetua di keluarga anda mengajarkan cara menjaga kesehatan (kebugaran) mengunakan ramuan tradisional kepada keturunannya. Diperoleh 77% responden menjawab ya dan 23% menjawab tidak.

Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di Kecamatan Panca Rijang menyatakan tetua di keluarga mereka mengajarkan cara menjaga kesehatan (kebugaran) mengunakan ramuan tradisional kepada keturunannya. Pada butir soal nomor 15 menanyakan apakah tetua di keluarga anda mengajarkan cara perawatan tubuh / perawatan kecantikan mengunakan ramuan tradisional kepada keturunannya. Diperoleh 81% responden menjawab ya dan 19% menjawab tidak.

Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di Kecamatan Panca Rijang menyatakan tetua di keluarga mereka mengajarkan cara perawatan tubuh / perawatan kecantikan mengunakan ramuan tradisional kepada keturunannya. Pada butir soal nomor 16 menanyakan apakah anda mencatat resep obat tradisional yang anda ketahui. Diperoleh 5% responden menjawab ya dan 95% menjawab tidak. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di Kecamatan Panca Rijang tidak mencatat resep obat tradisional yang mereka ketahui.

Pada butir soal nomor 17 menanyakan apakah menurut anda resep-resep obat tradisional perlu dicatat/didokumentasikan. Diperoleh 63% yang menjawab ya dan 37% menjawab tidak. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di Kecamatan Panca Rijang menyatakan perlu adanya dokumentasi tentang resep obat tradisional. Pada butir soal nomor 18 menanyakan apakah anda mencatat khasiat tanaman-tanaman obat. Diperoleh 39% menjawab ya dan 61% menjawab tidak.

Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di Kecamatan Panca Rijang memilih untuk tidak mencatat khasiat tanaman-tanaman obat karena menurut mereka semuanya telah ada di internet. Pada butir soal nomor 19 menanyakan apakah anda mencatat cara perawatan tubuh / perawatan kecantikan mengunakan ramuan tradisional. Diperoleh 6% menjawab ya dan 94% menjawab tidak. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di Kecamatan Panca Rijang tidak mencatat cara perawatan tubuh/perawatan kecantikan mengunakan ramuan tradisional.

Pada butir soal nomor 20 menanyakan apakah menurut anda cara perawatan tubuh / perawatan kecantikan mengunakan ramuan tradisional perlu dicatat/didokumentasikan. Diperoleh 6% menjawab ya dan 94% menjawab tidak. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di Kecamatan Panca Rijang menyatakan tidak perlu adanya pencatatan / dokumentasi cara perawatan tubuh / perawatan kecantikan mengunakan ramuan tradisional karena menurut mereka semuanya telah ada di internet.

Berdasarkan hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa tinjauan pengetahuan masyarakat Kecamatan Panca Rijang kabupaten sidrap terhadap penggunaan obat tradisional diatas 50% yaitu 63% termasuk kategori tinggi Penutup Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan tinjauan pengetahuan masyarakat Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidrap terhadap penggunaan obat tradisional termasuk kategori tinggi (63%). Saran Diperlukan penyuluhan tentang penggunaan obat tradisional oleh tenaga kesehatan khususnya farmasis tentang bagaimana cara pembuatan obat tradisional agar masyarakat dapat lebih mudah menggunakan obat tradisional. Daftar Pustaka Badan Litbang Kesehatan (2010) Laporan hasil riset kesehatan dasar tahun 2010.

Jakarta: Badan Litbang Kesehatan. Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2006). Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) yang Dibubuhkan Kedalam Obat Tradisional (Jamu), Badan Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia., 2000, Pedoman Pelaksanaan Uji Klinik Obat Tradisional, Pengawasan Obat dan Makanan Direktorat Pengawasan Obat Tradisional, Jakarta. Departemen kesehatan RI. (1994). Keputusan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 661/MENKES/SK/SK/VII/1994 tentang persyaratan Obat Tradisional. Jakarta: Departemen kesehatan RI.

Departemen kesehatan RI. (1995). Materia Medika Indonesia, Jilid VI. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Hairunnisa. 2015. Tanaman Obat Pilihan Masyarakat Di Dusun Likuloe Desa Bontoramba Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa Yang DigunakanSebagai Obat Diare. Poltekkes Makassar. Makassar. Hutapea, J.R, 2000, Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I) Jilid 1, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Harmanto, Ning, Subroto, M. Ahkam, 2007, Pilih Kamu dan Herbal Tanpa Efek Samping, PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Menyukaindar EY. 2006.

Trend an Paradigma Dunia Farmasi, Industri-Klinik-Teknologi Kesehatan, disampaikan dalam orasi ilmiah Dies Natalis ITB, (diunduh Maret 2018) Peraturan Menteri Kesehatan No. 007 Tahun 2012 Tentang Registrasi Obat Tradisional. Peraturan Kepala Badan POM RI No. HK.00.05.4.2411 tahun 2004 tentang Ketentuan Pokok Pengelompokan & Penandaan Obat Bahan Alam Indonesia. Supardi, Sudibyo dan Andi Leny Susyanty, 2007, Penggunaan Obat Tradisional Dalam Upaya Pengobatan Sendiri Di Indonesia (Analisis Data Susenas Tahun 2007), Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem dan Kebijakan Kesehatan, Jakarta. Tilaar, M.,

1998, Pandangan Industri Obat Tradisional Terhadap Penyediaan Simplisia Tanaman Obat dari Hasil Budidaya, Jakarta: Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar



Published By : Poltekkes Kemenkes Makassar

Office : Jl. Wijaya Kusuma Raya No. 46 Banta-Bantaeng, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia

Email  :  mediakesehatan@poltekkes-mks.ac.id

Crossref Member Badge

Media Kesehatan indexed by :

           

 
Protected By
plagiarismcheckerx.com Protection Badge

VISITOR STATISTICS

View Statistics

Flag Counter

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.