PROGRAM EDUKASI PERILAKU BERISIKO KESEHATAN MELALUI TINDAKAN CERDIK PADA REMAJA DI KECAMATAN BIRINGKANAYA

Siti Nurul Fajriah, Hasniah Ahmad, Dwi Sartika

Abstract


Kegiatan Pengabdian Masyarakat dengan judul “Program edukasi perilaku berisiko kesehatan melalui tindakan CERDIK pada remaja di kecamatan Biringkanya” merupakan salah satu bentuk implementasi mata kuliah Fisiologi Latihan yang berjalan di semester III program studi Diploma IV Fisioterapi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan remaja dalam perilaku berisiko kesehatan melalui tindakan CERDIK, sehingga berbagai resiko terhadap meningkatnya kematian akibat penyakit tidak menular (PTM) seperti stroke, jantung, diabetes dan lainlain dapat dicegah.
Salah satu strategi dalam pengendalian PTM yang berhubungan dengan peningkatan factor resiko akibat perubahan gaya hidup adalah pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat secara mandiri dan berkesinambungan dalam mencegah peningkatan kejadian PTM dengan perilaku CERDIK sebagai slogan kesehatan yang setiap hurufnya mempunyai makna yaitu ; C=Cek kesehatan secara berkala, E=Enyahkan asap rokok, R=Rajin aktifitas fisik, D=Diet sehat dengan kalori seimbang, I=Istirahat cukup dan K= Kelola stress.
Berdasarkan hal tersebut, maka pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dengan hasil ; terdapat 3 (tiga) lokasi pengabmas yang dilakukan yaitu di MAN 3 Makassar, SMAN 21 Makassar dan Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar dengan jumlah total peserta sebanyak 115 orang. Pelaksanaan Pengabmas meliputi penyajian materi perilaku berisiko kesehatan, Tanya jawab terkait penyajian materi, pengukuran kualitas gizi meliputi, Tinggi Badan, Berat Badan dan Lingkar Pinggang, serta analisa hasil pengukuran dengan menggunakan kriteria IMT dan lingkar pinggang. Berdasarkan hasil pelaksanan pengabmas diperoleh gambaran bahwa sebagian besar remaja tidak menyadari perilaku yang sering dilakukan adalah berisiko terhadap kesehatan. Hasil pengukuran kualitas gizi diperoleh gambaran bahwa sebagian remaja belum terpapar dengan informasi pengukuran kualitas gizi, melakukan pengecekan keseahtan secara rutin, melakukan upaya menjauhkan rokok dari lingkungan sekitar, frekuensi melakukan aktivitas fisik, melakukan diet seimbang, beristirahat yang cukup, dan mengelola stress dengan benar.
Sehingga dengan dilaksanakannya pengabdian kepada masyarakat ini maka para remaja yang mengikuti kegiatan diharapkan bisa menjadi Agent of Change untuk melakukan pencegahan terhadap kejadian Penyakit Tidak Menular.
Kata Kuci : Perilaku berisiko kesehatan, Penyakit Tidak Menular, Tindakan CERDIK


Full Text:

PDF

References


Aikins, Ama de - Graft, dan Charles Agyemang, “Introduction: Addrressing the Choronic Non - communicable Disease Burden in Low – and - Middle-income Countries”, dalam Ama de - Graft Aikins dan Charles Agyemang, eds. Chronic Non - communicable Disease in Low and Middle - income Countries, London: CAB Publishing, 2016.

Faried. 2012. Perilaku Remaja Pecandu Game Online. Semarang. IKIP PGRI Semarang

Kemenkes RI, (2014), Pedoman Umum Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular, Edisi satu cetakan kedua, Ditjen engendalian P2nyakit dan Penyehatan Lingkungan Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular

Kemenkes RI, (2011), Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2269/Menkes/Per/XI/2011.

Catherine. Faktor yang mempengaruhi pola tidur pasien di Ruang Perawatan Bedah Baji Kamase I dan II BP-RSUD Labuang Baji Makassar. Skripsi. Makassar, 2011.

Hidayat, A.A.Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta: Salemba Medika,2006.

Mubarok, W.I & Chayatin N (2008), Buku ajar kebutuhan dasar manusia teori & aplikasi dalam praktik. Jakarta. EGC.

Porta, Miquel, eds A Dictionary of Epidemiology, fifth edition. New York: Oxford University Press, 2008

Potter, P.A., & Perry A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: konsep, proses dan praktik, (edisi 4 volume 2). Alih bahasa Komalasari, R. et - al. Jakarta: EGC

Safro, A.S. 2007. Epidemiologi dan Patofisiologi Obesitas, dalam Obesitas, Permasalahan dan Penanggulangannya. Yogyakarta: Laboratorium Farmakologi Kliik FK UGM.

Smeltzer, S.C. & Bare, B.G (2005), Brunner & Sudarth’s textbook of medical-surgical nursing. (8th ed). (Agung Waluyo. Terjemahan). Jakarta : EGC

Stephens MB. Preventive health counseling for adolescents. Am Fam Physician. 2006; 74: 1151-1156.

Supariasa, I Dewa Nyoman, Bachtiar Bakri dan Ibnu Fajar. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC, 2002

Surveillance System (YRBSS): National, State and Local Data. 2007

Suzanne M, Steven G. Normal Sleep, Sleep Physiology, and Sleep Deprivation. Cited 2009 Dec 20. Available from: http://emedicine.medline.com

Vandelanotte C, Sugiyama T, Gardiner P, Owen N, (2009): Associations of leisure-time internet and computer use with overweight and obesity, physical activity and sedentary behaviors: Cross-sectional study. J Med Internet Res. 2009, 11: e28-10.2196/jmir.1084.

WHO. 2010. Physical Activity. Diunduh dari: http:// www.who.int/topics/ physical _ activity/en/. (Akses: 9 Januari 2015).

Young, K. S. (1996). Addictive use of the Internet: a case that breaks the stereotype. Psychol. Rep. 79, 899–902. doi: 10.2466/pr0.1996.79.3.899

Young, K.S. (1996). Internet addiction: the emergence of a new clinical disorder. Paper




DOI: https://doi.org/10.32382/mirk.v1i1.1447

Refbacks

  • There are currently no refbacks.