Acceptence and Iron Content in Amplang with Flour Spinach Substitution (Amaranthus gangeticus)

Fatmawaty Suaib, Sopia Natalia Hangin2, Adriyani Adam, Mustamin Mustamin

Abstract


Food is one of the primary needs for humans, because it is a source of nutrient intake for the human body. Of the many types of food ingredients that exist, one of which is a snack. The criteria for healthy snacks are vitamins, protein, and dietary fiber. One type of snack that many people like was amplang crackers. The aims of this study was to determine the acceptability and iron content of amplang with green spinach flour substitution. The type of research is experimental or laboratory research with Post Test Group Design research design. The results of the study based on the Friedman test for aspects of color, aroma, texture and taste, the best and preferred formula was X2 with a concentration of 10% and an iron content of 3.96 grams/100 grams by weight of amplang. In conclusion, green spinach flour substitution amplang is more preferred from the aspect of color, taste, aroma and texture. And it has a higher iron content than the original product.

Keywords: Acceptance, Iron, Amplang, Green Spinach Flour


Full Text:

PDF

References


Agustina, N., Thohari, I., dan Rosyidi, D. (2013). Evaluasi sifat putih telur ayam pasteurisasi ditinjau dari pH, kadar air, sifat emulsi dan daya kembang Angel Cake. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, 23(2), 6–13.

Almatsier, S. (2009). Prisip Ilmu Gizi Dasar. PT. Gramedia Pustaka Utama. Almatsier, S. (2016). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama

Arifiati. (2000). Tinjauan Persepsi Cita Rasa Makanan Pasien di Rumah Sakit Islam Sakapura Jakarta Utara.

Benedí C. Güemes J., dan Sumarno, G. (2009). Karakteristik pati ubi kayu (manihot esculenta crantz) varietas mentega untuk pembuatan edible film dengan penambahan sodium tripolyphosphate (STPP). Society, 3, 1–8.

Chairul Salim, Vienna Artina S, A. S. A. (2019). Pengolahan Tepung Bayam Sebagai Substitusi Tepung Beras Ketan Dalam Pembuatan Klepon. Jurnal Pariwisata, 6(1), 56–70.

Benjakul, S., Visessanguan, W., Thongkaew, C., dan Tanaka, M. (2003). Comparative study on physicochemical changes of muscle proteins from some tropical fish during frozen storage. Food Research International, 36(8), 787–795.

Devy Andriana S. (2017). Uji daya terima dan kandungan gizi biskuit dengan penambahan tepung ikan lele dumbo (clarias gariepinus ) dan daun bangun bangun (coleus amboinicus lour). 4–16.

Dian Asmaraningtyas. (2014). Kekerasan, Warna dan Daya Terima Biskuit yang Disubstitusi Tepung Labu Kuning.

Dyas Indraswari H, Farida Wahyu Ningsih, N. R. (2017). Pengaruh Penambahan bayam (amaranthus tricolor) pada nugget kaki naga lele (clarias gariepinus) terhadap kadar zat besi, protein dan air. Gizi Kesehatan Masyarakat, 40(1), 9–16.

Hendra, H. (2017). Pengaruh pemberian ekstrak bawang putih (allium sativum l.) Dan lama penyimpanan terhadap daya awet tahu putih. Biota, 3(2), 54.

Juslina, Abdul Razak Thaha, D. V. (2019). Asupan Zat Besi (Fe) & Hubungannya dengan Jeni-Jenis Anemia pada Wanita Prakonsepsi dikecamatan Ujung Tanah Biringkanaya Kota Makassar. 190, 1–10.

Kementerian Kesehatan. (2019). Angka Kecukupan Gizi.

Kusumaningrum, A. N. A. dan I. (2016). Uji organoleptik amplang ikan bandeng (chanos chanos) yang difortifikasi dengan tepung tulang ikan belida. 9, 152–161.

Mayasari, J. (2019). Kualitas Tidur Dengan Nilai Indeks Prestasi Mahasiswi S1 Gizi Its Pku Muhammadiyah.

Mychael F Naibaho, Dewita Buchari, S. (2011). The Effect Of Addition Of Spinach Flour (Amaranthus sp) On Consumer Acceptance Of Catfish Ball. 11(7), 2–7.

Nida, K. (2011). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Sisa Makanan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum.

Ningsih, R. (2014). Penyuluhan Hygiene Sanitasi Makanan yang dijajakan pedagang dilingkungan SDN Kota Samarinda. 10(1), 64–72.

Nurhayati, Puji, U. M. M. (2008). Hubungan Antara Waktu Penyajian, Penampilan dan Rasa Makanan dengan Sisa Makanan pada Pasien Rawat Inap Dewasa di RS Bakti Wira Tamtam Semarang.

Nurhayati, A., Lasmanawati, E., dan Yulia, C. (2012). Pengaruh mata kuliah berbasis gizi pada pemilihan makanan jajanan mahasiswa program studi pendidikan tata boga. Penelitian Pendidikan, 13(1), 1–6.

Sembiring, V. A. (2019). Pengolahan Tepung Bayam Sebagai Substitusi Tepung Beras Ketan Dalam Pembuatan Klepon. Jurnal Pariwisata, 6(1), 56–70.

Setyaningsih D, dkk. (2010). Analisis Sensori untuk Industri Pangan dan Agro. Institut Pertanian Bogor.

Sugiyarti, K. (2019). Kajian karakteristik mie kering dengan penambahan tepung bayam hijau (amaranthus sp). Pontianak Nutrition Journal (PNJ), 2(2), 33.

Suranaya Pandit, I., Suryadhi, N., Arka, I., dan Adiputra, N. (2007). Pengaruh Penyiangan Dan Suhu Penyimpanan Terhadap Mutu Kimiawi, Mikrobiologis Dan Organoleptik Ikan Tongkol (Auxis Tharzard, Lac). Indonesian Journal of Biomedical Sciences, 1(3),

Taufik, M., dan Seftiono, H. (2018). Karakteristik Fisik dan Kimia Minyak Goreng Sawit Hasil Proses Penggorengan dengan Metode Deep-Fat Frying. Jurnal Teknologi, 10(2), 123–129.

Wahyudi. (2013). Pemanfaatan Kulit Pisang (Musa paradisiaca) sebagai Bahan Dasar Nata De Banana Pale dengan Penambahan Gula Aren Dan Gula Pasir. Universitas Muhammadiyah.

Wahyudi, R., Tri, E., dan Maharani, W. (2008). Profil Protein Pada Ikan Tenggiri Lama Penggaraman Dengan Menggunakan Metode. Seminar Nasional Pendidikan, Sains Dan Teknologi, 34–41.

Zakaria, dkk. (2009). Ilmu Teknologi Pangan. Politeknik Kesehatan Makassar.




DOI: https://doi.org/10.32382/uh.v3i1.2516

Refbacks

  • There are currently no refbacks.