AKTIVITAS PENGHARUM RUANGAN MENGANDUNG MINYAK SERAI DAPUR TERHADAP PENURUNAN KOLONI BAKTERI Staphylococcus aureus DI UDARA

Khoirun Nisyak, Eviomitta Rizki Amanda, Sifa Khadrotul Azizah

Abstract


Mikroorganisme di udara merupakan unsur pencemaran yang menjadi penyebab gejala berbagai penyakit. Mikroorganisme dapat ditemukan di semua tempat dan bertahan pada kondisi lingkungan yang buruk. Salah satu bakteri patogen yang banyak ditemukan di udara adalah Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pengharum ruangan yang mengandung minyak atsiri serai dapur terhadap keberadaan bakteri Staphylococcus aureus di rumah. Ruangan rumah yang diambil sampel udaranya meliputi dapur, ruang keluarga, dan ruang tamu. Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium dengan menggunakan metode tangkap udara. Variabel bebas yang diamati meliputi frekuensi penyemprotan pengharum ruangan dan dibandingkan hasilnya dengan desinfektan yang terbuat dari larutan natrium hipoklorit 2%. Koloni bakteri S. aureus yang didapatkan berwujud koloni bakteri berwarna kuning keemasan, permukaannya berbentuk cembung, berwarna ungu, dan berbentuk kokus, dimana menunjukkan golongan bakteri Gram positif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan pengharum ruangan menggunakan bahan aktif minyak serai dapur tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan jumlah koloni bakteri S.aureus. Namun penggunaan desinfektan berbahan dasar larutan natrium hipoklorit sebagai pembanding dengan frekuensi penyemprotan tiga kali berpengaruh terhadap penurunan jumlah koloni bakteri S.aureus dengan hasil uji T nilai sig 0.007 (P<0.05).

 

Kata kunci: mikroorganisme udara, pengharum ruangan, rumah, minyak serai dapur, dan  Staphylococcus aureus


References


Astriani, N. K., Sunarni, T. and Rinanto, Y. (2012) ‘Pengujian Resistensi Staphylococcus aureus Hasil Isolasi Udara Ruang Kelas Sekolah Dasar Di Surakarta terhadap Penisilin G , Metisilin dan Vankomisin Staphylococcus aureus Resistance Testing of Insulation Air in the Surakarta Elementary School Classroom t’, 9(1).

Bhattacharjee, I., Chatterjee, S. K. and Chandra, G. (2010) ‘Isolation and identification of antibacterial components in seed extracts of Argemone mexicana L. (Papaveraceae)’, Asian Pacific Journal of Tropical Medicine. Hainan Medical College, 3(7), pp. 547–551. doi: 10.1016/S1995-7645(10)60132-0.

Horváth, G. et al. (2016) Natural Substances from Higher Plants as Potential Anti-MRSA Agents, Studies in Natural Products Chemistry. Elsevier B.V. doi: 10.1016/B978-0-444-63603-4.00003-6.

Huang, L. (2017) ‘Dynamic identification of growth and survival kinetic parameters of microorganisms in foods’, Current Opinion in Food Science. Elsevier Ltd, 14, pp. 85–92. doi: 10.1016/j.cofs.2017.01.013.

Junaidi, E. and Anwar, Y. A. S. (2018) ‘Aktivitas Antibakteri dan Antioksidan Asam Galat dari Kulit Buah Lokal yang Diproduksi dengan Tanase’, ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia, 14(1), p. 131. doi: 10.20961/alchemy.14.1.11300.131-142.

Oladeji, O. S. et al. (2019) ‘Phytochemistry and pharmacological activities of Cymbopogon citratus: A review’, Scientific African. Elsevier B.V., 6, p. e00137. doi: 10.1016/j.sciaf.2019.e00137.

Sharma, G. et al. (2017) ‘Inhibitory effect of cinnamaldehyde alone and in combination with thymol, eugenol and thymoquinone against Staphylococcus epidermidis’, Journal of Herbal Medicine. Elsevier GmbH., 9, pp. 68–73. doi: 10.1016/j.hermed.2016.11.001.

Solórzano-Santos, F. and Miranda-Novales, M. G. (2012) ‘Essential oils from aromatic herbs as antimicrobial agents’, Current Opinion in Biotechnology, 23(2), pp. 136–141. doi: 10.1016/j.copbio.2011.08.005.

Sritabutra, D. and Soonwera, M. (2013) ‘Repellent activity of herbal essential oils against Aedes aegypti (Linn.) and Culex quinquefasciatus (Say.)’, Asian Pacific Journal of Tropical Disease, 3(4), pp. 271–276. doi: 10.1016/S2222-1808(13)60069-9.

Todar, S. (2008) ‘Staphylococcus aureus yang Dilihat dari Mikroskop Elektron. Sumber Todar, 2008’.

Venzon, L. et al. (2018) ‘Essential oil of Cymbopogon citratus (lemongrass) and geraniol, but not citral, promote gastric healing activity in mice’, Biomedicine and Pharmacotherapy. Elsevier, 98(May 2016), pp. 118–124.

Wongsariya, K. et al. (2014) ‘Synergistic interaction and mode of action of Citrus hystrix essential oil against bacteria causing periodontal diseases’, Pharmaceutical Biology, 52(3), pp. 273–280. doi: 10.3109/13880209.2013.833948.

Zhang, Y. et al. (2017) ‘Antibacterial and antibiofilm activities of eugenol from essential oil of Syzygium aromaticum (L.) Merr. & L. M. Perry (clove) leaf against periodontal pathogen Porphyromonas gingivalis’, Microbial Pathogenesis. Elsevier Ltd, 113(October), pp. 396–402.




DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v11i2.1719

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Published By : Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar

Office : Jl. Wijaya Kusuma Raya No. 52 Banta-Bantaeng, Makassar, South Sulawesi, 90222  View on Google Maps

Email  :  mediaanalis@poltekkes-mks.ac.id

media analis kesehatan indexed by :

    

Protected By                             

                  

Media Reference Manager

 

 

Flag Counter

View My Stats