UJI SENSITIVITAS BERBAGAI JENIS ANTIBIOTIK TERHADAP  SALMONELLA SP YANG DIISOLASI DARI PENDERITA  DEMAM TYPHOID

Artati Artati; Zulfian Armah; Aan Yulianingsih Anwar

doi:10.32382/mak.v12i1.2142

UJI SENSITIVITAS BERBAGAI JENIS ANTIBIOTIK TERHADAP SALMONELLA SP YANG DIISOLASI DARI PENDERITA DEMAM TYPHOID

Artati Artati, Zulfian Armah, Aan Yulianingsih Anwar

Abstract

Demam Enterik (Demam Typhoid) sindrom ini hanya ditimbulkan oleh beberapa jenis salmonella, yang terpenting adalah Salmonella Typhi (demam typhoid). Salmonella yang tertelan akan menscapai usus halus, dari usus halus Salmonella memasuki saluran limfatik dan kemudian masuk ke aliran darah. Terapi antimikroba untuk infeksi Salmonella invasif adalah dengan ampisilin, trimethoprim-sulfametoksazol, atau sefalosporin generasi ketiga. Resistensi terhadap terhadap berbagai obat yang di transmisikan secara genetik melalui plasmid diantara bakteri enterik merupakan masalah pada infeksi Salmonella. Tujuan penelitian untuk mengetahui sensitivitas beberapa antibiotik yang digunakan pada penderita demam typhoid. Metode isolasi menggunakan Bact/Alert dan identifikasi bakteri serta uji sensitivitas menggunakan vitek 2 compact. Hasil penelitian menunjukkan uji sensitifitas terhadap salmonella sp untuk antibiotik amoxicillin dan ceftriaxone sensitif, ciprofloxacin intermediate, trimethoprim sensitif.

Kata Kunci : Salmonella typhi, Demam typhoid, Uji sensitivitas

Full Text:

PDF (Bahasa Indonesia)

References

Agung Endro, 2013. Farmakologi Obat-obat Penting dalam Pembelajaran Ilmu Farmasi dan Dunia Kesehatan, Penerbit Pustaka Pelajar: Yogyakarta

Amran, P. 2008. Analisis Keberadaan Gen H1-j Salmonella enterica serovar typhi Dengan Teknik Polymerase Chain Reaction (PCR) Dalam Darah Penderita Demam typhoid . (Thesis)

AyuPutri, 2017. Dasar-dasarFarmakologi, PenerbitNuhaMedika: Yogyakarta

Baratawidjaja, K.G & Rengganis,I. 2009. Imunologi Dasar. Edisi VIII. Balai penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta..

Darmawati. 2009. Keanekaragaman genetic Salmonella typhi. Analis kesehatan Fikkes UNIMUS. (jurnal kesehatan). Vol 2.No.1. Hal 27-33.

Garrity,G. 2000. Bergey’s Manual of Systematic Bacteriology 2nd Edittion.

Handjoeno, H. 2003. Interprestasi hasil tes laboratorium diagnostic bagian dari standard pelayanan medik. Lembaga penerbit Universitas Hasanuddin .Makassar. 21: 335-350.

Hatta, M &Goris, M.G. 2002.Simple dipstick assay for the detection of salmonella typhi – Specific IgM antibodiesand the evolution of the immune response in patients with typhoid fever. Am J Trop Med Hyg66(4):416-21.

Hatta,M., Andi,S.R.,Pastoor, R and Smits,H.L. 2011. New flagellin gen forSalmonella enteric serovartyphi from the East Indonesia Archipelago.Am.J.Trop.Med.Hyg.00(0), pp000-000.

Irioanto, Koes. 2006. Mikrobiologi :Menguak Dunia Mikroorganisme. Jilid 2, Penerbit CV. Yrama Widya : Bandung

Jawetz.,Melnick& Adelberg. 2008.Mikrobilogi Kedokteran. Edisi 23, Penerbit EGC :Jakarta.Hal 33-35, 131.

Jawetz.,Melnick& Adelberg. 2014.Mikrobilogi Kedokteran. Edisi 25, Penerbit EGC :Jakarta

Kuswiyanto. 2016. Bakteriologi 1 Buku Ajar Analis Kesehatan, Penerbit EGC: Jakarta

Nelwan,R.H.H. 2012. Tata laksana terkini demam typhoid. CKD 192, Vol 39, No.4 Ok. Indd. Hal 247-250.

Sunaryo, 2017. Kimia Farmasi. Penerbit EGC: Jakarta

Syahrurachman, A., Karsinah., Lucky, H.M &Mardiastuti, H.W. Buku Ajar Mikrobiologii Kedokteran. Penerbit Binarupa Aksara publisher 2010. Edisi Revisi. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Widoyono, 2011.PenyakitTropisEpidemiologi, Penularan Pencegahan, & Pembrantasannya, Semarang: Penerbit Erlangga: Jakarta

Yuwono, Triwibowo. 2006. Teori dan Aplikasi Polymerase Chain Reaction Panduan Eksperimen PCR untuk memecahkan Masalah Biolgi Terkini, Penerbit Andi.Yogyakarta. Hal 5-8, 17-25.

DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v12i1.2142