METODE SEDERHANA UNTUK MENDETEKSI KERACUNAN ALKOHOL DALAM SALIVA
Abstract
Intoksikasi alkohol dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan visual, gangguan neurologis, gagal ginjal akut, gangguan paru-paru, gangguan jantung, asidosis metabolik, dan kematian. Diagnosis pasti dari keracunan alkohol umumnya didasarkan pada deteksi alkohol atau metabolitnya dalam darah. Diagnosis dini sangat penting, karena memulai pengobatan yang tepat dapat secara nyata mengurangi morbiditas dan mortalitasnya. Saat ini deteksi alkohol dalam cairan tubuh disimpulkan dari pengukurannya dalam darah. Pengukuran ini sering dilakukan oleh analis kesehatan di laboratorium khusus dengan menggunakan peralatan mahal, dan penundaan yang lama antara mendapatkan spesimen dan mendapatkan hasilnya. Pada penelitian ini, akan dilakukan metode sederhana dengan menggunakan kalium dikromat sebagai pereaksi dalam alkohol dalam air liur pada subjek yang diduga keracunan saliva. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan pereaksi kalium bikromat merupakan metode yang praktis, cepat, murah dan mudah diinterpretasikan dan dapat digunakan untuk memprediksi adanya alkohol dalam darah melalui air liur. Pada semua jenis subjek yang dicurigai keracunan alkohol terdapat 8 sampel saliva yang positif mengandung alkohol dari perubahan warna yang sesuai dengan kontrol positif dengan konsentrasi 0.02% warna hijau dan 0.1% warna hijau kebiruan. Penelitian ini dapat dipertimbangkan sebagai pilihan untuk menentukan konsentrasi alkohol dalam darah di tempat kejadian perkara dan juga dalam kasus postmortem untuk forensik.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Alcohol absorption, distribution and elimination. Forcon Forensic Consulting. Available from: http://www.forcon.ca/learning/alcohol. html [Last Accessed on 08/01/2021].
Kraut, J. A., & Kurtz, I. (2008). Toxic alcohol ingestions: Clinical features, Diagnosis, and management. In Clinical Journal of the American Society of Nephrology. https://doi.org/10.2215/CJN.03220807
Langie, S. A. S., Moisse, M., Declerck, K., Koppen, G., Godderis, L., Vanden Berghe, W., Drury, S., & De Boever, P. (2017). Salivary DNA Methylation Profiling: Aspects to Consider for Biomarker Identification. Basic & Clinical Pharmacology & Toxicology, 121, 93–101. https://doi.org/10.1111/bcpt.12721
Perdana, A. I. (2018). Optimasi Dan Validasi Metode Analisis Kadar Alkohol Pada Produk Pangan Dengan. Persatuan Pranata Laboratorium Pendidikan Indonesia (PPLPI), 28–37.
Prasad Reddy, D., Ramani, P., Premkumar, P., Anuja, N., Sherlin, H., & Rao, T. (2015). Detection of alcohol in saliva for blood alcohol concentration using alcohol saliva strip test: A forensic aid. Journal of Dr. NTR University of Health Sciences. https://doi.org/10.4103/2277-8632.153310
Rao Thokala, M., Reddy Dorankula, S. P., Muddana, K., & Reddy Velidandla, S. (2014). Alcohol saliva strip test. Journal of Clinical and Diagnostic Research. https://doi.org/10.7860/JCDR/2014/8164.4177
World Health Organisation. (2011). Global status report on alcohol and health. World Health Organization.
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v12i2.2395
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Published By : Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar
Office : Jl. Wijaya Kusuma Raya No. 52 Banta-Bantaeng, Makassar, South Sulawesi, 90222 View on Google Maps
Email : mediaanalis@poltekkes-mks.ac.id
media analis kesehatan indexed by :
Protected By
Media Reference Manager
View My Stats