FAKTOR KORELASI KEJADIAN MIKROALBUMINURIA PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI KLINIK PRATAMA KIMIA FARMA MAKASSAR

Syahida Djasang, Artati Artati, Budirman Budirman, Kalma Kalma, Zulfikar Ali Hasan

Abstract


Diabetes Mellitus merupakan penyakit metabolik akut dengan tingginya kadar glukosa darah. DM ini juga menghasilkan beberapa komplikasi penyakit seperti nefropati diabetes ditandai dengan albuminuria persisten dan disertai berbagai faktor risiko. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor korelasi dengan kejadian mikroalbuminuria pada penderita DM tipe 2. Penelitian ini merupakan penelitian uji korelasi dengan sampel sebanyak 50 orang menggunakan tehnik purposive sampling. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Klinik Kimia Farma Makassar pada tanggal 25 Maret – 20 April 2022. Pengumpulan data yakni karakteristik responden dan pengambilan sampel urine untuk mendiagnosis kadar albumin pasien. Analisis data menggunakan pendekatan bivariat dengan uji statistik Korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar sampel memiliki kadar mikroalbumin >20 mg/L sebesar 86%, berusia >45 tahun sebesar 86%, mengkonsumsi obat >3 tahun sebesar 70%, memiliki lama diabetes >3 tahun sebesar 74%, dan mengonsumsi jenis obat dosis tinggi sebesar 84%. Kemudian, hasil bivariat menunjukkan terdapat hubungan faktor usia, lama minum obat, lama diabetes, dan jenis obat dengan kejadian Mikroalbumin pada pasien DM tipe 2 dengan masing-masing nilai p value 0,017, 0,000, 0,003 dan 0,037 (p<0,05). Diharapkan kepada masyarakat untuk senantiasa menerapkan pola hidup sehat agar kualitas kehidupan semakin terjamin kedepannya dan diharapkan hasil penelitian ini menjadi bahan rekomendasi dalam pengembangan penelitian selanjutnya.


References


Adi Soelistijo S. (2021) Pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 di Indonesia 2021. Jakarta: Perkeni 2021.

Atlas I. D. F. D. (2019) ‘International Diabetes Federation. In the Lancet’, 266(6881).

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan (2019) Profil Kesehatan Pemprov sulsel., In Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2019.

Fatimah, R.N. (2015) ‘Diabetes Melitus Tipe 2’, J Majority, 4, pp. 93–101.

Kementrian Kesehatan RI (2020) Infodatin 2020 diabetes melitus.

Nur, I. and Ratnasari (2018) ‘Faktor risiko mempengaruhi kejadian diabetes melitus tipe 2’, Jurnal kebidanan dan keperawatan, 14(1).

World Health Organization (2020) Diabetes (who.int).

Zimmet. P (2009) ‘Preventing Diabetic Complication: A Primary Care Prospective, Diabetes Res Clin Prac’, 84, pp. 107–116.

Satria, H., Eva, D., & Afriwardi. (2018). Faktor resiko pasien nefropati diabetik yang dirawat di bagian penyakit dalam Rsup Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Fakultas Kesehatan Universitas Andalas

Tarawifa, S., Bonar, B., Samuel, & Sitepu, I. (2020). Hubungan kadar HbA1c dengan resiko nefropati diabetikum pada pasien DM tipe 2. Ilmu Kedokteran dan Kesehatan

Habib. MB., Akbar. NS. (2018). Association of Microalbuminuria with HbA1c in Patients of Type II Diabetes Mellitus in Different Age Groups and Genders. Diabetes case Reports.

Champe P.C., Harvey R.A., Ferrier D.R. (2011). Biokimia Ulasan Bergambar Edisi 7, Jakarta : EGC

Restu. (2013). Prevalensi Anemia Pada Penederita Diabetes Melitus Tipe 2 yang Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik. Medan

Syukur S.R. (2018). Hubungan Kadar Hemoglobin A1c (HbA1c) dan Kadar Cystatin C Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Politeknik Kesehatan Makassar

Sacher R.A., McPherson R.A. (2012). Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium Edisi 11. Jakarta : EGC

Adelita, M., Arto, K. S., & Deliana, M. (2020). Kontrol Metabolik pada Diabetes Melitus Tipe-1. Jurnal Praktis, 47(3), 227–232.

Sitepu, Y. R. B., & Simanungkalit, J. N. (2019). Jurnal Penelitian Perawat Profesional. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 1(November), 89–94. http://jurnal.globalhealthsciencegro up.com/index.php/JPPP/article/dow nload/ 83/65

Sulistiowati, E., & Sihombing, M. (2018). Perkembangan Diabetes Melitus Tipe 2 dari Prediabetes di Bogor, Jawa Barat. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, 2(1), 59–69. https://doi.org/10.22435/jpppk.v2i1 .53

Tandra, H. (2017). Segala Sesuatu yang Harus Anda Ketahui Tentang Diabetes

Rahayu, A., & Rodiani. (2016). Efek Diabetes Melitus Gestasional terhadap Kelahiran Bayi Makrosomia. Majority, 5(4), 17– 22.

Price S.A., Wilson L.M. (2014). Patofisiologi Konsep Klinis ProsesProses Penyakit Edisi 6 Volume 2. Jakarta : EGC

Evi, K., & Yanita, B. (2016). FaktorFaktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe II. Majority, 5(2), 27–31. http://juke.kedokteran.unila.ac.id/in dex.php/majority/article/view/1073

Loekman, J. S. (2016). Penatalaksaan Nefropati Diabetik. 4(3), 57–71. http://marefateadyan.nashriyat.ir/no de/150

Satria, H., Eva, D., & Afriwardi. (2018). Faktor Risiko Pasien Nefropati Diabetik Yang Dirawat Di Bagian Penyakit Dalam Rsup Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 7(2), 149. https://doi.org/10.25077/jka.v7i2.7 94

Putri, R. I. (2015). Faktor Determinan Nefropati Diabetik Pada Penderita Diabetes Mellitus Di Rsud Dr. M. Soewandhie Surabaya. Jurnal Berkala Epidemiologi, 3(1), 109– 121. https://media.neliti.com/media/publ ications/76507-ID- none.pdf

Wahyuni, D. S. (2020). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa. In Kementerian Kesehatan RI (Vol. 5, Issue 1).

Ikizler, T. A., Burrowes, J. D., ByhamGray, L. D., Campbell, K. L., Carrero, J. J., Chan, W., Fouque, D., Friedman, A. N., Ghaddar, S., Goldstein-Fuchs, D. J., Kaysen, G. A., Kopple, J. D., Teta, D., YeeMoon Wang, A., & Cuppari, L. (2020). KDOQI Clinical Practice Guideline for Nutrition in CKD: 2020 Update. American Journal of Kidney Diseases, 76(3), S1–S107. https://doi.org/10.1053/j.ajkd.2020. 05.006

Suryaatmaja, M. (2013). D i a g n o s t i c Update. Summit Contributes for Healthier Life, 9, 1–2.

Welsh, K. J., Kirkman, M. S., & Sacks, D. B. (2016). Role of Glycated Proteins in the Diagnosis and Management of Diabetes : Research Gaps and Future Directions. 39(August), 1299– 1306. https://doi.org/10.2337/dc15- 2727

Paputungan S.R., Sanusi H. (2014). Peranan Pemeriksaan Hemoglobin A1c Pada Pengelolaan Diabetes Melitus Dalam CDK Volume 41 Nomor 9. Makassar : Fakultas Kedokteran Unhas

Soewondo P. (2002). Pemantauan Pengendalian Diabetes Melitus Dalam Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Kee J.L. (2003). Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik. Jakarta EGC

Darwis Y. (2005). Pedoman Pemeriksaan Laboratorium untuk Penyakit Diabetes Melitus. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Probosari, E. (2013). Faktor Risiko Gagal Ginjal pada Diabetes Melitus. Diponegoro Journal of Nutrition and Health, Dm, 1–29.

Bahri, W. A. (2018). Perbedaan Kadar Proteinuria Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan Hipertensi dan Normotensi [Universitas Muhamadiyah Semarang]. http://repository.unimus.ac.id/1885/

Dewi, J. (2016). Cystatin C, HbA1c, dan Rasio Albumin Kreatinin. Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory, 19(3), 167. https://doi.org/10.24293/ijcpml.v19 i3.412

Nanda. O.D., Wiryanto. R.B., Triyono. E.A. (2018). Hubungan Kepatuhan Minum Obat Anti Diabetik dengan Regulasi Kadar Gula Darah pada Pasien Perempuan Diabetes Mellitus. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Jawa Timur




DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v14i1.3247

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Published By : Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar

Office : Jl. Wijaya Kusuma Raya No. 52 Banta-Bantaeng, Makassar, South Sulawesi, 90222  View on Google Maps

Email  :  mediaanalis@poltekkes-mks.ac.id

media analis kesehatan indexed by :

    

Protected By                             

                  

Media Reference Manager

 

 

Flag Counter

View My Stats