VARIASI HASIL PEMERIKSAAN SEDIMEN URIN PADA PASIEN SUSPEK INFEKSI SALURAN KEMIH

Yaumil Fachni Tandjungbulu, Herman Herman, Nurdin Nurdin, Alfin Resya Virgiawan, M. Askar, Besse Nurfadillah

Abstract


Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan invasi mikroorganisme yang menyerang pada salah satu atau beberapa bagian organ saluran kemih yang dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, dan virus. ISK dapat menyebabkan manifestasi klinis yang sangat bervariasi, dapat menyerang organ perkemihan seperti uretra (urethritis), kandung kemih (cystisis), ureter (ureteritis), bahkan dapat menyerang organ ginjal yang dapat menyebabkan kerusakan pada fungsi ginjal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui variasi hasil pemeriksaan sedimen urin pada pasien suspek ISK. Jenis penelitian bersifat observasional laboratorik dengan rancangan cross section. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri Universitas Hasanuddin (RSPTN-UH) Makassar pada tanggal 31 Mei-13 Juni 2022. Sampel dalam penelitian berjumlah 67 orang pasien suspek ISK, dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan karakteristik subjek penelitian jenis kelamin laki-laki sebanyak 31 orang (46,3%) dan perempuan sebanyak 36 orang (53,7%), untuk klasifikasi umur terbanyak yaitu umur 45-54 tahun sebanyak 18 orang (26,9%) dan yang paling sedikit yaitu pasien dengan umur 25-34 tahun sebanyak 3 orang (4,5%). Untuk variasi hasil pemeriksaan sedimen urin pasien dengan keadaan eritrosit normal sebanyak 55 orang (82,1%) dan abnormal sebanyak 12 orang (17,9%), sedangkan pasien dengan keadaan leukosit normal sebanyak 56 orang (83,6%) dan abnormal sebanyak 11 orang (16,4%). Pemeriksaan sel epitel normal sebanyak 63 orang (94,0%) dan abnormal sebanyak 4 orang (6,0%), pemeriksaan kristal normal sebanyak 63 orang (94,0%) dan abnormal sebanyak 4 orang (6,0%), dari 67 sampel penelitian tidak ditemukan adanya silinder dan bakteri pada urin pasien suspek ISK (0%). Berdasarkan hasil dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat lebih banyak sel normal dibandingkan abnormal pada urin pasien suspek ISK. Hal ini dapat disebabkan karena peneliti tidak mengontrol beberapa hal yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan sedimen urin salah satunya penggunaan terapi pengobatan antibiotik pada subjek penelitian, sehingga subjek yang telah mengonsumsi antibiotik tersebut tidak ditemukan adanya bakteri di dalam urinnya karena zat atau kandungan yang terdapat pada antibiotik dapat menghambat perkembangbiakan dan menghentikan penyebaran serta pertumbuhan bakteri pada urin pasien suspek dan penderita ISK. Sehingga disarankan dalam penegakan diagnosa ISK dapat menggunakan marker pemeriksaan tambahan yang lebih spesifik seperti kultur urin dan pemeriksaan urin rutin untuk mendeteksi adanya infeksi pada saluran perkemihan, dan memperhatikan persiapan pasien sebelum pemeriksaan dilakukan.

 


References


Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, 2018, Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018. Makassar : Dinkes Provinsi Sulawesi Selatan.

Elliot T, Worthington T, Osman H, Gill M 2019. Mikrobiologi Kedokteran & Infeksi. Jakarta : EGC.

Ferina, 2020, Sistem Perkemihan dan Pemeriksaan Sedimen Urin. Jakarta.

Grabe M, Bartoletti R, Johansen Bjerklund T E, et al. Guideline in Urological Infection. European Association of Urology; 2015

Harjoeno, H., & Fitriani, 2007. Substansi dan Cairan Tubuh. Makassar : Lembaga Penerbitan Universitas Hasanuddin (LEPHAS).

Irawan, E. and Mulyana, H. (2018) ‘Faktor-Faktor Penyebab Infeksi Saluran Kemih (ISK)’, Prosiding Seminar Nasional dan Diseminasi Penelitian Kesehatan, (April), pp. 1–12.

Madjid, (2013). Strategi Pembelajaran. Remaja Rosdakarya : Bandung

Muda, I. (2012). Pemeriksaan Leukosit Dalam Sedimen Urin Wanita Hamil Di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan . Jurusan Analis Kesehatan , 7.

Nuari & Widayati, D. (2017). Gangguan pada Sistem Perkemihan dan Penatalaksanaan Keperawatan. Yogyakarta:Deepublisher.

Santoso, 2007. Infeksi Saluran Kemih, Surabaya: Airlangga University Press.230-33

WHO, 2011.Health Profile. World Health Organization, 561-565.

Yaumil Fachni Tandjungbulu, Zulfikar Ali Hasan, Haerani 2019. Compatibility Test Diagnostic Kits of Nonstuctural-1 Dengue Antigen Immunocromatography Method of Patient’s Serum With Suspect Dengue Haemorrhagic Fever, Prosiding.https://doi.org/10.32382/uh.v2i1.1402




DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v14i1.3263

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Published By : Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar

Office : Jl. Wijaya Kusuma Raya No. 52 Banta-Bantaeng, Makassar, South Sulawesi, 90222  View on Google Maps

Email  :  mediaanalis@poltekkes-mks.ac.id

media analis kesehatan indexed by :

    

Protected By                             

                  

Media Reference Manager

 

 

Flag Counter

View My Stats