STUDI HASIL PEMERIKSAAN UREUM DAN ASAM URAT PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU YANG MENGONSUMSI OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) FASE INTENSIF
Abstract
Kasus Tb Paru di Indonesia menduduki peringkat ke dua, lebih dari 95% kematian akibat infeksi yang disebabkan Mycobacterium Tuberculosis. Salah satu upaya Kemenkes RI ialah Program pengobatan Nasional untuk pemberantasan Tb Paru dengan pengobatan Obat Aanti Tuberkulosis. OAT merupakan pengobatan jangka panjang, penggunaannya dapat mempengaruhi fungsi ginjal, yang dapat mengakibatkan adanya penurunan fungsi ekskresi ginjal. Hal ini dapat menyebabkan meningkatnya kadar ureum dan asam urat. Akibat efek samping dari pengobatan OAT KDT pada fase intensif yang menjadi salah satu pemicu ialah kombinasi ZE, dimana menfasilitasi pertukaran ion di tubulus ginjal yang menyebabkan reabsorpsi berlebihan asam urat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaan ureum dan asam urat pada penderita tuberkulosis paru yang mengonsumsi Obat Anti Tuberkulosis fase intensif. Penelitian ini bersifat deskriptif. Dari 30 sampel penderita tuberkulosis paru yang diambil secara purposive sampling dari tanggal 15 februari sd 9 mei 2018 di Puskesmas Jumpandang Baru dan Puskesmas Barabaraya diperoleh hasil pemeriksaan ureum yang meningkat 5 (16.67%) sampel dan 25 (83,33%) sampel menunjukan kadar ureum normal dan hasil pemeriksaan asam urat yang mengalami peningkatan kadar asam urat sebanyak 18 (60,0%) sampel dan 12 (40,0%) sampel menunjukkan kadar ureum normal. disarankan pada penderita TB paru untuk melakukan pemeriksaan laboratorium untuk parameter pemeriksaan yang lain.
Kata Kunci : Tb Paru, OAT, Ureum, Asam Urat
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto S, 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta.
Anonim, 2017, Buku Panduan Pemeriksaan Sputum BtaHttp://Med.Unhas. Ac.Id/Kedokteran/WpContent/Uploads/2017/09/Sputum-2017.Pdf
Anonim, 2017, Hubungan Asam Dengan Ginjal dan Cara Mengatasinya Asamurat.com. htm_Diakses 27 Juni 2017
Alchudri, A, 2018. Ekskresi Obat (Ekskresi obat - Anak-farmasi.com.htm) Diakses pada 15 juni 2017
Berawi, K.N. 2009, Fisiologi Ginjal dan Cairan Tubuh. Edisi 2. Penerbit Universitas lampung, Bandar Lampung.
Carolus, 2017. Tuberculosis Bisa Disembuhkan Edisi 1. Penerbit PT Gramedia, Jakarta.
DepKes RI, 2003, Pasien Pendarahan Ureum Meningkat. Depkes RI, Jakarta.
Elfindri; HasnitaE; Abidin Z; Mahmud R; Elmiyasna; Azis E, 2011, Metodologi Penelitian
Irianto A, 2004, Statistik Konsep Dasar & Aplikasinya. Kencana Prenada Media. Jakarta. Kesehatan. Baduose Medika Jakarta.
Kemenkes RI, 2011, Pedoman Nasional Penanggulangan TBC, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Jakarta
Kemenkes RI, 2016, Tuberculosis Temukan Obati Sampai Sembuh. (Http://Www.Depkes.Go.Id/Article/View/16040400008/Tos-Tb-Temukan-Tb-Obati-Sampai-Sembuh.Html)
Kemenkes RI, 2016, Info Dating Tuberculosis (www.depkes.go.id/ download.php?file=download/pusdatin/infodatin)
Frances, K, 1995, Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium, Jakarta : EGC
Ganong, W. F. 2009, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. EGC, Jakarta.
Goodman & Gilman. 2010. Manual Farmakologi dan Terapi. Jakarta : EGC.
Jawetz, Melnick, & Adelberg. 2014. Mikrobiologi Kedokteran, Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Kondo.I, 2014. Gambaran Kadar Asam Urat Pada Penderita Tuberkulosis Paru Yang Menerima Terapi Obat Anti Tuberkulosis Di Rsup Prof. Dr. R.D. Kandou Manado Periode Juli 2014 – Juni 2015 (https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/eclinic/article/download/10980/1069). Diakses 16 Desember 2017.
Masriadi, 2017. Epidemiologi Penyakit Menular.Edisi 2. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Depok Jakarta.
Magnus M, 2011, Buku Ajar Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta : EGC
Maryani L; Muliani R; 2010, Epidemiologi Kesehatan Pendekatan Penelitian, Yogyakarta. Graha Ilmu.
Moore KL., Agur AMR. 2002. Anatomi Klinis Dasar. Hipokrates. Jakarta.
Noor N.N, 2006, Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular, Jakarta : Rineka Cipta.
Naga, Sholeh.S. 2013, Buku Panduan Lengkap Ilmu Penyakit Dalam, Divapress, Yogyakarta.
Nanda.NT,2015 analisa kadar ureum dalam serum penderita tb paru yang mengkonsumsi obat anti tuberkulosis Lebih dari 4 bulan di upt kesehatan Paru masyarakat medan (file:///C:/Users/User/Downloads/12034119_001(1).pdf) Diakses 28 November 2017.
Nizar M,2017, Pemberantasan dan Penanggulangan Tuberculosis Edisi 1, Gosyen Publishng, Yogyakarta.
Purwoko T, 2009, Fisiologi Mikroba. Jakarta : Bumi Aksara.
Robiyanto, Dkk, 2014, Evaluasi Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis Paru PadaPasien Dewasa Rawat Jalan Di Unit Pengobatan Penyakit Paru-Paru(Up4) Pontianak.
Upoyo, S, Dkk, 2009, Analisis Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Padapekerja Kantor Di Desa Karang Turi, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes
WHO Global Tuberculosis Report, 2017.
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v10i1.985
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Published By : Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar
Office : Jl. Wijaya Kusuma Raya No. 52 Banta-Bantaeng, Makassar, South Sulawesi, 90222 View on Google Maps
Email : mediaanalis@poltekkes-mks.ac.id
media analis kesehatan indexed by :
Protected By
Media Reference Manager
View My Stats