Kadar Flavonoid Serta Uji Aktivitas Antioksidan pada Biji Buah Kedondong (Spondias dulcis) Dengan Pemanasan Temperatur 60 C, 80 C, 100 C Dengan Metode DPPH

Sugiyanto Sugiyanto, Mochamad Ali Sodikin, Sr. Lela Veronika Tindaon

Abstract


Flavonoid Levels and Antioxidant Activity Tests In Kedondong (Spondias dulcis) Fruit Seeds With Heating Temperature 60 C, 80 C, 100 C With DPPH Method

The kedondong plant is one of the herbal plants that contain secondary metabolites, including tannins, antioxidants, total flavonoids, glycosides, and saponins, which are useful as a thrush drug, boosting the immune system, anti-allergic, antiviral, antimicrobial, anti-inflammatory and anti-tumor. From previous research on kedondong fruit seeds, there has been no research. So it is necessary to conduct research on the content of secondary metabolites of flavonoids and antioxidants from the seeds of the kedondong fruit. These observations provide direction in determining the flavonoid content and antioxidant potential of kedodong fruit seeds (Spondias dulcis). This research is a laboratory study, where the sample used for this observation is the seeds of the kedondong fruit (Spondias dulcis). The method of measuring flavonoid content was carried out using UV-Vis spectrophotometry with AlCl3 complex reagent while antioxidant activity was determined using the DPPH method. The results of this study were obtained for the total flavonoid content of kedondong seed Simplicia by heating at 600C at 4.37mg/g, at 800C at 5.67mg/g, and at 1000C at 10.64mg/g, while IC50 antioxidant simplicia in kedondong seeds with heating at 600C. of 0.304, a temperature of 800C of 0.029 and a temperature of 1000C of 0.0075. In conclusion, the highest total flavonoid content was found in kedondong seed Simplicia by heating at 1000C with a concentration of 10.64 mg/g and the best antioxidant IC50 was found in kedondong seed Simplicia with 1000C heating at 0.0075.

Keywords: Kedondong fruit seeds (Spondias dulcis); Flavonoids, Antioxidants

Tanaman kedondong salah satu tanaman herbal yang mengandung metabolit sekunder antara lain tanin, antioksidan, flavonoid total, glikosida dan saponin, di mana bermanfaat sebagai obat sariawan, meningkatkan sistem imun, anti alergi, antivirus, anti mikroba, anti radang dan anti tumor. Dari penelitian terdahulu tentang biji buah kedondong belum ada penelitiannya. Maka  perlu dilakukan penelitian terhadap kandungan metabolit sekunder flavonoid dan antioksidan dari biji buah kedondong. Pengamatan ini memberi arah dalam menetapkan kandungan flavonoid serta potensi antioksidan biji buah kedondong (Spondias dulcis). Penelitian ini bersifat laboratorium, di mana sampel yang dipakai untuk pengamatan  tersebut adalah biji buah kedondong (Spondias dulcis). Metode pengukuran kandungan flavonoid dilaksanakan dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis dengan pereaksi kompleks AlCl3 sedangkan aktivitas antioksidan ditentukan dengan menggunakan metode DPPH. Hasil penelitian ini didapatkan untuk kadar flavonoid total simplisia biji kedondong dengan pemanasan suhu 600C sebesar 4,37mg/g, suhu 800C sebesar 5,67mg/g dan suhu 1000C sebesar 10,64mg/g sedangkan untuk IC50 antioksidan simplisia biji kedondong dengan pemanasan suhu 600C sebesar 0,304, suhu 800C sebesar 0,029 dan suhu 1000C sebesar 0,0075.  Kesimpulan kadar flavonoid total yang tertinggi terdapat pada simplisia biji kedondong dengan pemanasan suhu 1000C dengan kadar 10,64mg/g dan IC50 antioksidan yang paling baik terdapat pada simplisia biji kedondong dengan pemanasan 1000C sebesar 0,0075.

Kata kunci : Biji buah kedondong(Spondias dulcis); Flavonoid, Antioksidan


References


Angriani. (2021). Uji Daya Hambat Ekstrak Daun Kedondong (Spondias dulcis L.) Terhadap Pertumbuhan Escherichia coli ATCC 35218. P-ISSN : 2460 – 7967 E-ISSN : 2772 - 8517, IV, 32–38.

Clarissa, et al. (2019). Review: Ekstraksi Pektin dari Limbah Kulit Kedondong (Spondias dulcis) dan Pemanfaatannya sebagai Edible Coating pada Buah. IJCA (Indonesian Journal of Chemical Analysis), 2(01), 1–10. https://doi.org/10.20885/ijca.vol2.iss1.art1

Denia. P & Isna. W. (2019). Pengaruh Variasi Perlakuan (Segar Dan Simplisia). Jurnal Farmasi Higea, 11(2).

Duangjai. et.al, 2018. (2018). Flavonoids and Other Phenolic Compounds from Medicinal Plants for Pharmaceutical and Medical Aspects: An Overview. Medicines, 5(3), 93. https://doi.org/10.3390/medicines5030093

Erfan. T.P. et.al, 2020. (2020). Formulasi Dan Uji Efektivitas Gel Ekstrak Daun Kedondong ( Spondias dulcis F .) Terhadap Luka Bakar Pada Tikus Wastar ( Rattus novergicus ). Wiyata, 7(10(2355–6498), 27–36.

I. Putu. S, et.al, 2013. (2013). Kajian Ekstrak Daun Kedondong (Spondias dulcis G.Forst.) Diberikan Secara Oral Pada Tikus Putih Ditinjau Dari Histopatologi Ginjal. Buletin Veteriner Udayana, 5(1), 49–56.

Luluk. A, I. A. (2022). Suhu dan Waktu Optimum Penyeduhan Simplisia Bunga Telang ((Clitoria ternatea L) terhadap Kandungan Antioksidan. Media Farmasi p.Issn 0216-2083, 18(1), 16–19.

Luluk. A, & Sugiyanto. (2021). Total Phenolik dan Antioksidan pada Tanaman Buah Kakao Berwarna Kuning Segar secara spektrofotometri uv-vis. Media Farmasi, XVII(1), 1–4.

Minda.W, L. . A. . & L. . (2020). Pengaruh Suhu Pengeringan Simplisia Terhadap Kadar Flavonoid Total Pada Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera L.). Prosiding Seminar Nasional Kahuripan I, i, 265–268.

Ruben. P. A, et. al. (2022). Analisis Aktifitas Antioksidan Ekstrak Daun Kedondong (Spondias dulcis) Menggunakan Response Surface Methodology. Jurnal Sains Dan Teknologi, 6(1), 77–83. Retrieved from https://medium.com/@arifwicaksanaa/pengertian-use-case-a7e576e1b6bf

Safriana, Andilala, Cut, F, S. (2021). Profi l Fitokimia Simplisia dan Ekstrak Etanol Daun Kedondong Pagar ( Lannea coromandelica ( Houtt .) Merr .) sebagai Tanaman Obat ( Phytochemical Profi le of Simplicia and Ethanol Extract of Kedongdong Pagar ( Lannea coromandelica ( Houtt .) Merr .) Leav. Ilmu Kefarmasian Indonesia, 19(2), 226–230.

Sudewi, et al. (2021). Formulasi Sediaan Hand Body Lotion Menggunakan Ekstrak Etanol Daging Buah Kedondong (Spondias dulcis Soland. ex Forst. fil.) Sebagai Pelembab Kulit. Journal of Pharmaceutical and Health Research, 2(2), 40–45. https://doi.org/10.47065/jharma.v2i2.861

Sugiyanto, L. A. (2022). Perbandingan Kadar Flavonoid Simplisia Buah Pare (Momordica charantia L) Pada Temperatur 60°C, 80°C Dan 100°C Dengan Memakai Spektrofotometri Uv-Vis. Media Farmasi, 18(1), 74–77.

Syafrida, M., Darmanti, S., & Izzati, M. (2018). Pengaruh Suhu Pengeringan Terhadap Kadar Air, Kadar Flavonoid dan Aktivitas Antioksidan Daun dan Umbi Rumput Teki (Cyperus rotundus L.) Mulia Syafrida, Sri Darmanti dan Munifatul Izzati. Jurnal Bioma, 20(1), 1410–8801.

Zidni.I. (2017). Penelusuran Ragam Jenis Tanaman Buah Pekarangan Sebagai Sumber Nutrisi Bagi Masyarakat di Kota Langsa Aceh. SemNas Bioeti Ke 4 & Kongres PTTI Ke 12, 774–782. Retrieved from http://www.tjyybjb.ac.cn/CN/article/downloadArticleFile.do?attachType=PDF&id=9987




DOI: https://doi.org/10.32382/mf.v18i2.3043

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Kontak Editor

Hendra Stevani

Jurusan Farmasi Poltekkes kemenkes Makassar

email : hendra@poltekkes-mks.ac.id

View My Stats

Flag Counter

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.