KONSUMSI BUAH PEPAYA DALAM MENURUNKAN DEBRIS INDEKS PADA SISWA KELAS V DAN VI DI SDI BONTORAMBA

Jumriani Jumriani, Ira Liasari

Abstract


Buah pepaya merupakan salah satu buah yang banyak mengandung nutrisi, vitamin, mineral ,serat dan air. Selain dapat berguna untuk pencernaan dan kesehatan tubuh, pepaya juga sangat berguna dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut karena pepaya memiliki kandungan serat dan air yang dapat membantu membersihkan gigi secara alami, sehingga luas permukaan debris yang terbentuk pada permukaan gigi dapat dikurangi dan pada akhirnya kerusakan gigi seperti karies bisa dicegah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mengunyah buah pepaya dalam menurunkan debris indeks pada siswa kelas V dan VI di SDI Bonto Ramba. Metode penelitian yang dilakukan adalah eksperimental semu dengan pendekatan sebelum (pre) dan sesudah (post-test) perlakuan tanpa melakukan intervensi pada objek yang akan diteliti. Populasi adalah siswa kelas V dan VI di SDI Bontoramba. Dan sambel sebesar 40 siswa dengan menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya penurunan rata-rata debris indeks sebelum dan sesudah konsumsi buah papaya. (p value= 0,0001). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa konsumsi buah papaya efektif dalam menurunkan debris indeks pada siswa kelas IV dan V di SDI bonto ramba

Kata kunci : Buah Pepaya, Debris Indeks

References


Achmad H,2010.Trauma Gigi Anterior pada Anak, Penerbit Bimer, Makassar

Africa CWJ, Reddy J, 2013.The Association Between Gender and Tooth Loss in Small Rural Population of South Africa.

Astoeti TE, Boesro S,2011.Pengaruh Tingkat Pengetahuan terhadap kebersihan Gigi dan Mulut.Dentika Dental Journal.

Beal JF, 1996.Social Factor and Preventif Dentistry.St.Louis Mosby.

Hamrun N, 2010. Perbandingan Status Gizi dan karies Gigi pada murid SD Islam Athirah dan SD Bangkala III Makassar, Jurnal.

Handayani HF, 2010. Sifat Kariogenik pada Makanan Anak-anak Jurnal Dentofasial Kedokteran Gigi.

Hongini Yundali Siti, dan Aditiawarman, S.H., Hum.(2012). Kesehatan Gigi dan Mulut ; Buku Lanjutan Dental Terminology. Bandung: Pustaka Reka Cipta

Irma,I.& Intan A.S. 2013.Penyakit Gigi, Mulut dan THT Penyakit Gigi, Mulut dan THT Yogyakarta: Nuha Medika.

Joyson M, Rangeeth BN, Gurunatha D,2011. Prevalence of Dental Caries, Socio Economic Status And Treatment Needs Among 5 To 15 Years Old School Going children of Chidambaram, Journal of Clinical and Diagnostic Research.

Kidd, Edwina dan Joyston Sally, 2013. Dasar-Dasar Karies Penyakit dan Penanggulangan. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Koesoemahardja H,2008.Tumbuh Kembang Dentofasia Manusia, Penerbit Universitas Trisakti, Jakarta

Malik. 2008. Kesehatan Gigi danMulut : Laporan Kesehatan Badan Pengembangan Sistem Informasi dan Telematika Daerah (Bapesitelda) Provinsi Jawa Barat. Departemen Ortodonti Universitas Padjajaran : Bandung

Mumpuni, Y., &Pratiwi, E. Masalah dan Solusi Penyakit Gigi dan Mulut, Rapha Publishing, Yogyakarta, 2013.

NarlanS, 2011. Dasar-Dasar Karies Penyakit dan Penanggulangannya, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Reilly Bo,2010. Socioeconomic Status and Oral Health, Journalod Australian Dental Association.

Situmorang N,2003 .Perilaku Sakit Suatu Tinjauan Social Cultural.Dentika Dent J.

Situmorang N,2010.Status dan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Sekolah di 8 Kecamatan di Kota Medan, Dentika Dental Journal.

Tarigan Rasinta. (2013) Karies Gigi, Edisi 2. Jakarta: EGC.

Wangsarahardja K,2007.Kebutuhan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Mulut Pada Masyarakat Berpenghasilan Rendah, Scientific Journal In Dentistry.

WHO.2012.The World Oral Health Report. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs318/en/ (Akses 26 Maret, 2016)




DOI: https://doi.org/10.32382/mkg.v18i2.1338

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Published By : Poltekkes Kemenkes Makassar Jurusan Keperawatan Gigi

Office : Jl. Monumen Emmy Saelan III, Makassar, South Sulawesi, 90242

Email  :  mediagigi@poltekkes-mks.ac.id

 

INDEXING

  

View My Stats