PENGARUH KONSUMSI MINUMAN MADU HUTAN (Apis dorsata) TERHADAP TINGKAT KEASAMAN pH SALIVA PADA PERAWAT INSTALASI BEDAH SENTRAL (IBS) DI RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

Badai Septa W, Surya Irayani, Rini Irmayanti Sitanaya

Abstract


Sebelum ditemukannya gula, madu telah digunakan sebagai minuman manis dan sebagai bahan pemberi rasa manis. Madu mengandung glukosa, fruktosa, serta sukrosa. Walaupun madu mengandung sukrosa rendah, madu tetap saja merupakan larutan karbohidrat yang mengandung gula dan dapat menyebabkan pH saliva menurun. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah madu hutan. Penelitian dilaksanakan di RSUD Labuang Baji Makassar. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 25 orang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2019 – Januari 2020. Pengambilan data menggunakan lembar observasi, pH meter dan pembagian Informed Consent. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen. Penelitian menggunakan rancangan Pretest Posttest Control Group dengan menggunakan teknik Total Sampling. Data diolah dengan menggunakan SPSS dengan analisis Uji T-Test. Rata-rata tingkat keasaman pH saliva sebelum mengkonsumsi minuman madu hutan adalah 6.99 dan setelah mengkonsumsi minuman madu hutan adalah 6.67 atau mengalami penurunan sebesar 0.32 menjadi lebih asam. Pada uji T dihasilkan nilai 2.063. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pH saliva sebelum dan setelah pemberian minuman madu hutan.

Kata Kunci: Madu Hutan, pH Saliva

 


References


DAFTAR PUSTAKA

Aden, R. 2010. Manfaat & Khasiat Madu Keajaiban Sang Arsitek Alam. Yogyakarta: Hanggar Kreator

Amerongen A van Nieuw. 1991. Ludah dan Kelenjar Ludah. Alih Bahasa. Abyo R. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

Dawes C. 1996. Factors Influencing Salivary Flow Rate And Composition. In Edgar WM. O’Mullane DM (ed). Saliva and Oral Health. 2nd ed. London: British Dental Association.

Edwina A.M, Joyston B.S. Dasar-dasar karies penyakit dan penanggulangannya. Editor: Narlan Sumawinata, Safrida Faruk. Jakarta: EGC; 1991.

Faisol Al Fady. 2015. Madu dan Luka Diabetik. Gosyen Publishing. Yogyakarta

Fione, Roose, V., Maramis, J.L, dan Meylandri, D.P., 2013. Pengaruh Berkumur Dengan Larutan Madu Terhadap pH Saliva Pada Wanita Kaum Ibu Jemaat Getsemani Desa Senduk Kecamatan Tombariri. Jurnal Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Manado JIK. 7(2)

Firdaus Chandra. 2006. Pengaruh stimulus pengunyahan dan pengecapan terhadap kecepatan aliran dan pH saliva. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin Makassar.

Garant, Philias R. 2003. Oral Cell and Tissues. Qiuntessence Publishing Co.

Haviva, A.B. 2011. Dahsyatnya Mukjizat Madu untuk Kesehatan, Kecantikan dan Kecerdasan. Jogjakarta: DIVA Press.

Ilyas M., Yusri M. 2007. Perbedaan kadar kalsium dalam saliva sebelum dan sesudah mengkonsumsi minuman ringan yang mengandung asam bikarbonat. Jurnal Kedokteran Gigi vol. 16 no.2

Intanwidya, Y. 2005. Analisa Madu dari Segi Kandungannya Berikut Khasiatnya Masing-Masing. [Online] Available from: http://www.mail-archive.com/forum@alumni-akabogor.net/msg01046.html. Accessed September.

Joshi SR, Pechhacker H, William A, Von der Ohe W. 1999. Phisico-Chemical Characteristics of Apis dorsata, A.cerana, and A. Mallifera honey. Hal. 2000.

Lugaz O, Phillias AM, Boireau-Ducept N and Faurion A. 2005. Time-Intensity Evaluation of Acid Taste in Subjects with Saliva High Flow and Low Flow Rates for Acids of Various Chemical Properties. Chemical Sence. 30(1).

Minasari. 1999. Peranan saliva dalam rongga mulut. Majalah Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

Molan PC. 2001. The potential of honey to promote oral wellness. Gen Dent. Nov-Dec: (49) 6.

Namias, N. 2003. Honey in The Management of Infection. Miami: De Witt Dughtry Family Department of Surgery, University Scholl of Medicine.

Nanci A. 2008. Ten cate’s oral Hystology: development, structure, and function. St. Louis : Mosby Elsevier

Navazesh M, Kumar SK. 2008. Measuring salivary flow: challenges and opportunities. J Am Dent Assoc

Notoatmodjo, s, 2005, Promosi kesehatan teori dan Aplikasi, Jakarta : PT Rineka Cipta

Republika online. 2018. Madu untuk Sakit Tenggorok. [Online] Available from: http://www.republika.co.id. Accessed September.

Sari, C.P. 2018. Perbandingan Nilai Viskositas, pH dan Kapasitas Dapar Saliva Setelah Mengkonsumsi Air Madu Dan Air Gula Sukrosa. Skripsi Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Jakarta.

Wirakusumah PA. 2010. Sehat Cara Al-Qur’an dan Hadist. Penerbit Hikmah. Bandung.

Wong DT. 2008. Salivary Diagnostic. Iowa: Wiley-Blackwell

Zuraida Meily. 2007. Perbedaan pH saliva terhadap konsumsi madu dan permen coklat. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin Makassar.

Faizalnizbah online. 2015. Sejarah rumah sakit labuang baji. Available from:

http://faizalnizbah.blogspot.com




DOI: https://doi.org/10.32382/mkg.v19i1.1581

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Published By : Poltekkes Kemenkes Makassar Jurusan Keperawatan Gigi

Office : Jl. Monumen Emmy Saelan III, Makassar, South Sulawesi, 90242

Email  :  mediagigi@poltekkes-mks.ac.id

 

INDEXING

  

View My Stats