PERUBAHAN pH SALIVA SEBELUM DAN SESUDAH BERKUMUR AIR REBUSAN JAHE MERAH PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN LOMPO RIAJA KECAMATAN TANETE RIAJA KABUPATEN BARRU
Abstract
Saliva adalah suatu cairan oral yang kompleks yang terdiri dari atas campuran sekresi dari kelenjar ludah besar dan kecil yang ada pada mukosa mulut. Saliva juga mempengaruhi pH mulut, jika aliran saliva berkurang ataupun hilang maka karies akan terjadi. Pencegahan dapat dilakukan dengan menggunakan metode mekanis maupun kimiawi. Metode kimia yang dipakai adalah menggunakan obat kumur yang ada di pasaran. Penggunaan obat kumur antiseptik kimiawi dalam jangka panjang bisa menyebabkan efek yang tidak diinginkan, misalnya hipersensitivitas, gangguan sekresi kelenjar ludah, dan lain-lain. Sehingga diperlukan cara untuk memelihara keseimbangan pH saliva dengan penggunaan larutan kumur yang lebih aman dan tanpa efek samping. Jahe merah merupakan tanaman rempah yang digunakan sebagai bahan minuman, bumbu masak serta obat-obatan tradisional. Jahe merah memiliki kandungan oleoresin dan minyak atsiri yang dapat mempengaruhi pH saliva. Sehingga jahe merah dapat digunakan sebagai obat kumur alami.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan pH saliva sebelum dan sesudah berkumur rebusan air jahe merah pada masyarakat Kel. Lompo Riaja, Kec. Tanete Riaja, Kab. Barru. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di Kel. Lompo Riaja, Kec. Tanete Riaja Kab. Barru, dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif kuantitatif dengan metode eksperimen. Desain penelitian dengan pre post and post test group design. Analisa data untuk penelitian ini adalah dengan uji statistik Paired T-Test.
Hasil analisa data memperoleh nilai p < 0,05 yaitu 0,000. Yang menunjukkan bahwa terdapat perubahan pH saliva sebelum dan sesudah berkumur air rebusan jahe merah.
Kata kunci : Air rebusan jahe merah, pH saliva.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Amerongen, A.Van Niew, L.F.E. Michels, P.A. Roukema dan E.C.I. Veerman. 1991. Ludah dan Kelenjar Ludah. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Daryono, Elvianto Dwi, Ferry Andri Trilaksono dan Lia Walianti. 2015. Ekstraksi Minyak Atsiri Jahe Merah dengan Variasi Jenis Pelarut dan Waktu Ekstraksi. Seminar Nasional Teknologi. ISSN : 24-7 - 7534.
Gendrowati, Fitri. 2018. Tanaman Ajaib. Jakarta Timur : Pustaka Makmur.
Harahap, Rani Nurzaini, Ridha Andayani dan Abdillah Immron Nasution. 2017. Perubahan Portential of Hydrogen (pH) Saliva Sebelum dan Sesudah Berkumur Air Rebusan Jahe Merah (Z. Officinale var Rubrum) Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala Angkatan 2016. Journal Caninus Dentistry. 2(3). 117-120.
Kasuma, Nila. 2015. Fisiologi dan Patologi Saliva. Padang : Andalas University Press.
Kidd, Edwina A.M. dan Sally Joy-Bechal. 1991. Dasar-dasar Karies Penyakit dan Penanggulangannya. Jakarta : EGC.
Kusumawardani, Chendrakasih, Michael A. Leman dan Christy N. Mintjelungan. 2017. Pengaruh Air Kelapa terhadap Peningkatan pH Saliva. Jurnal e-GiGi (eG). 5(1).
Lestari, Nutri. 2017. Sukses Budidaya Jahe. Yogyakarta : Oryza.
Manson J.D, B.M. Eley. 1993. Buku Ajar Periodonti. Jakarta : Hipokrates.
Maryati. 2000. Derajat Keasaman (pH) saliva pada Rongga Mulut Berkaries dan Tidak Berkaries [skripsi]. Medan (ID) : Universitas Sumatera Utara.
Pramudya, Adi. 2018. Budidaya dan Bisnis Jahe. Jakarta : PT. AgroMedia Pustaka.
Rezkiah, Prima. 2008. Perbedaan pH saliva antara Penderita dan yang Bukan Penderita Diabetes Melitus Ditinjau dari Beberapa Faktor [skripsi]. Makassar (ID) : Universitas Hasanuddin.
Sari, Dian Novita, Cholil dan Bayu Indra Sukmana. 2014. Perbandingan Efektifitas Obat Kumur Bebas Alkohol yang Mengandung Cetylpyridinium Chloride dengan Chlorhexidine terhadap Penurunan Plak. Dentino Jurnal Kedokteran Gigi. 2, 179 - 183.
Setyaningrum, Hesti Dwi dan Cahyo Saparitno. 2016. Jahe. Jakarta : Penebar Swadaya.
Setyawan, Budi. 2015. Peluang Usaha Budidaya Jahe. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
Situmeang, Tesalonika Pratiwi. 2017. Efektivitas Berkumur larutan Air Kemasan Alkaline Ionized Water (IAW) terhadap perubahan pH dan Jumlah Koloni Bakteri dalam Saliva [skripsi]. Makassar (ID) : Universitas Hasanuddin.
Sundoro, Edi Hartini. 2007. Serba-serbi Ilmu Konservasi Gigi. Jakarta : UI-Press.
Tarigan, Rasinta. 2016. Karies Gigi. Jakarta : EGC.
Yulia, Niken, Ridha Andayani, Abdillah Imron Nasution. 2017. Perubahan Laju Aliran Saliva Sebelum dan Sesudah Berkumur Rebusan Air Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum) Pada Mahasiswa FKG Unsyiah Angkatan 2016. Journal Caninus Dentistry. 2(3). 104 - 110.
DOI: https://doi.org/10.32382/mkg.v19i1.1604
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Published By : Poltekkes Kemenkes Makassar Jurusan Keperawatan Gigi
Office : Jl. Monumen Emmy Saelan III, Makassar, South Sulawesi, 90242
Email : mediagigi@poltekkes-mks.ac.id
INDEXING