Perbedaan Pola Makan Saat Puasa Sunnah Dengan Status Gizi Di Pondok Pesantren
Abstract
Saat ini Indonesia memiliki 8,1% remaja berusia 16-18 tahun dengan kondisi kurus dan sangat kurus. Sedangkan 13,5% diantaranya mengalami kegemukan dan obesitas. Perbedaan pola makan saat berpuasa dapat mempengaruhi keseimbangan energi dan komposisi lemak tubuh serta akan mengurangi jumlah asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan pola makan puasa Daud, Senin - Kamis, tidak puasa, terkait dengan status gizi santri. Penelitian ini menggunakan studi cross sectional. Pengukuran pola makan menggunakan metode FFQ. Status gizi berdasarkan hasil nilai IMT / umur. Populasi yang digunakan adalah santriwati pondok pesantren, dengan rentang usia sekitar 16-18 tahun. Teknik pengambilan sampel menggunakan quota sampling. Analisis data menggunakan uji Chi-Square, Mann-Whitney, dan Kruskal-Wallis. Hasil: sebagian besar santri pondok pesantren berstatus gizi normal sebanyak 84,8% (84 responden), dan memiliki pola makan cukup sebanyak 43,4% (43 responden) dari 99 responden. Kesimpulan, tidak ada perbedaan yang bermakna pola makan puasa Daud Senin-Kamis dan tidak puasa dengan status gizi di Pondok Pesantren (p = 0,280).
Keywords
pola makan, puasa sunnah, status gizi
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.32382/mgp.v1i1.2040
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Media Gizi Pangan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Published By : Poltekkes Kemenkes Makassar Jurusan Gizi
Office : Jl. Paccerakkang KM. 14 Daya, Makassar, South Sulawesi, 90242 View on Google Maps
Email : mediagizipangan@poltekkes-mks.ac.id
INDEXING
View My Stats