Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Dan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015
Abstract
Stunting is caused by three factors, involving individuals’ food intake, birth weight, and health condition; the quality and quantity of food nutrition, human resources, number and family structure, parenting, health care, and services; and environmental factors that include social infrastructure, educational services and health services.
This aimed to find the relationship between mothers’ education level and exclusive breastfeeding toward the toddlers’ stunting in South Sulawesi Province 2015 based on the report of secondary data analysis on Nutrition Status (PSG) 2015.
This research used 2015 PSG data with observational design. The samples in this research were toddlers in 3 cities or regency in South Sulawesi Province with the highest stunting event rate, they were Jeneponto (300 toddlers), Pangkep (300 toddlers) and Tana Toraja (298 toddlers). Secondary data were taken from PSG report of 2015. The nutrition status was measured by anthropometry. Mothers’ education level and exclusive breastfeeding data were obtained by asking respondents using PSG 2015 questionnaires. To find out the relationship of two variables, it was conducted yate's correlation test using SPSS program. The data were presented in the form of frequency distribution tables and narration.
The results showed that the prevalence of stunting was 44%. The proportion of lower educated mothers was 56.5%, while exclusive breastfeeding was quite high at 94.8%. Mothers with less education (27.7%) had stunting children, while 27.3% well-educated mothers have normal children and there was a significant relationship between mother education level and stunting on toddlers (p = 0,001). The stunting was found on toddlers who are not exclusively breastfed (0.9%) and exclusively breastfed (43.1%), and there was a significant relationship between exclusive breastfeeding and stunting incidence in toddlers (p = 0.000).
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdullah. 2004. Pengambilan Keputusan Pemberian ASI Eksklusif Kepada Bayi di Kota Bogor, Media Gizi & Keluarga.
Abdullah, G. I. 2012. Determinan Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Bekerja.Tesis : Fakultas Kesehatan Masyarakat UI.
Arisman, M. B. 2010. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Edisi 2. Penerbit Buku EGC. Jakarta.
Aritonang, I. 2010. Menilai Status Gizi Untuk Mencapai Sehat Optimal. Grafina Mediacipta, Cv.
Astari, LD. 2008. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Stunting Balita Usia 6-12 Bulan di Kabupaten Bogor (Tesis). Institut Pertanian Bogor : Bogor.
Badriul. 2008. Bedah ASI.Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Budiasih, S. 2008. Hanbook Ibu Menyusui. Bandung. Karya Kita.
Damanik, M. Rizal, Ikeu Ekayanti, Didik Hariyadi. 2010. Analisis Pengaruh Pendidikan Ibu Terhadap Status Gizi Balita Di provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Gizi dan Pangan
Depkes RI. 2004. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta : Dirjen Kesmas
Dewi, Devillya Puspita. 2015. Status Stunting Kaitannya dengan Pemberian ASI Eksklusif pada Balita di Kabupaten Gunung Kidul. Vol X Nomor 4 Oktober 2015 - Jurnal Medika Respati
Elizabeth. 2013. Gambaran sosial ekonomi keluarga anak balita pendek (stunting) dikelurahan sudiang raya kecamatan biringkanaya kota makassar. Karya Tulis Ilmiah. Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Makassar Program studi diploma III Gizi.
Fanny, L., Aswita A, dan Theresia D. KB. 2009. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Politeknik Kesehatan Makassar Jurusan Gizi Makassar
Fuad, I. 2005. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta. PT RINEKA CIPTA.
Gibney, M. J., Margetts, Barrie M., Kearny, John M., dan Arab L. 2009. Public Health Nutrition (Gizi Kesehatan Masyarakat).EGC. Jakarta
Gibson, R.S., 2005. Principless of Nutrition Assesment. Oxford University Press.
Glasier. 2005. Keluarga Berencana & Kesehatan Reproduksi.Jakarta : EGC.
Hale, R. 2007. Infant nutrition and the benefits of breastfeeding. British Journal of Midwifery, 15 (6), 368-371
Handarsari, E., Rosidi, A., dan Widyaningsih, J. 2010. Hubungan Pendidikan dan Pengetahuan Gizi Ibu dengan Tingkat Konsumsi Energi dan Protein Anak TK Nurul Bahri Desa Wukir Sari Kecamatan Batang Kabupaten Batang. Program Studi DIII Gizi Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang
Handayani, D. 2007. Gambaran Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Pemberian ASI Eksklusif berdasarkan Karakteristik ibu di Puskesmas Suwakarna Kota Bandung. Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
Handy, F. 2010. Panduan Menyusui dan Makanan Sehat Bayi. Jakarta : Pustaka Bunda.
Hidayat, A,A. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta : Salemba.
Kemenkes RI. 2011. Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak.Jakarta : Dirjen Bina Gizi
Kemenko KesRa RI. 2012. Pedoman Perencanaan Program Gerakan Nasional Sadar Gizi dalam Rangka 1000 Hari Pertama Kehidupan. Diakses 3 Januari 2017 dari : http://www.bappenas.go.id
Khasanah, N. 2011. ASI atau Susu Formula ya?.Jogyakarta : Flashbook.
Kristiyanasari. 2011. ASI, Menyusui & SADARI. Penerbit Nuha Medika, Yogyakarta.
Maulana, Mirza. 2007. What A Whoman Wants. Jogjakarta: Katalog Dalam Terbitan.
Nasikhah, R. dan Margawati, A. 2012. Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-36 Bulan di Kecamatan Semarang Timur.Journal of Nutrition College Vol 1, No.1, Tahun 2012 page : 176 – 184. Avaiable from : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnc.
Notoatmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta.
Nugroho, W. 2008. Keperawatan Gerontik & Geriatric.Edisi 3.EGC. Jakarta
Potter & Perry. 2011. Fundamental Keperawatan. Edisi EGC : Jakarta.
Pudjiadi, S., 2005. Bayiku Sayang. Jakarta : Balai Penerbit FK UI.
Purwanti. 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Bandung : Cendekia
Purwitasari, D. & Dwi, M. 2009. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Nuha Medika.
Rahayu, L. S. 2011. Associated ofHeight of Parents WithChanges of Stunting Statusfrom 6-12 months to 3–4years (Tesis). Yogyakarta :Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
Riskesdas. 2013. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas Tahun 2013). Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI.
Roesli. 2009. Mengenal ASI Eksklusif.Jakarta : Pustaka Pengembangan Swadaya Nusantara.
Rohmatun, N. Y. 2014. Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Dan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Desa Sidowarno Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. Naskah Publikasi Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Soetjiningsih. 2012. ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta. EGC.
Siswono. 2005. Program ASI Eksklusif Hingga Bayi Usia Enam Bulan. Available at : http :// www.mediaindo.co.id. Akses 23 Februari 2017.
Sulistyoningsih, H. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Suradi, R. 2008. Penggunaan Air Susu Ibu dan Rawat Gabung, In : Prawihardjo, S. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka.
UU RI No. 20. 2003. Sistem Pendidikan Nasional.
UNICEF. 2012. Ringkasan Kajian Gizi Ibu Dan Anak. UNICEF Indonesia. Jakarta
WHO. 2006. Situation :Underweight In Children In Global Healhty Observatory.
WHO. 2010. Infant mortality. World Health Organization
World Bank. 2007. Nutritional Failure In EcuadorCauses, Consequences, and Solutions.Washington DC: The World Bank Press.
Yuliandarin, E.M. 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah UPTD Puskesmas Kelurahan Kotabaru Kecamatan Bekasi Barat Tahun 2009. Program Pasca Sarjana FKM UI. Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.32382/mgp.v25i1.56
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Media Gizi Pangan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Published By : Poltekkes Kemenkes Makassar Jurusan Gizi
Office : Jl. Paccerakkang KM. 14 Daya, Makassar, South Sulawesi, 90242 View on Google Maps
Email : mediagizipangan@poltekkes-mks.ac.id
INDEXING
View My Stats