DAYA TERIMA JAJANAN LOKAL BARONCONG DENGAN PENAMBAHAN WORTEL (DAUCUS CAROTA L)
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Berlian N dan Hartuti. (2003). Wortel dan Lobak. Jakarta; Penebar Swadaya.
Bessire, J. (1998). Local Development and Heritage: Traditional Food and Cuisine as Tourist Attractions in Rural Areas. Sociologia Ruralis. (diakses, 03 Februari 2019).
Ibnu R. (2015). Kue Baroncong Kue Khas Makassar yang Legendaris. http://beritamks.com/kue-buroncong-kue-khas-makassar-yang-legendaris/ (diakses, 03 Februari 2019).
Khomsan A, (2009). Rahasia Sehat dengan Makanan Berkhasiat. Jakarta; Kompas Media Nusantara.
Kumalaningsih, S. (2006). Antioksidan Alami Penangkal Radikal Bebas, Sumber manfaat, Cara penyediaan dan Pengolahan. Surabaya.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2013). Laporan Nasional; Jakarta; Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; 2013
Siswantoro H, Syarif AK, Primasari, Nurhayati. (2014). Studi Diet Total: Survei Konsumsi Makanan Individu Provinsi Sulawesi Selatan. Jakarta; Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Suojala T. (2000). Pre- and Postharvest Development of Carrot Yield and Quality. Helsinki. http://www.doria.fi/...preandpo.pdf. (diakses 19 Mei 2019).
DOI: https://doi.org/10.32382/mgp.v26i1.993
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Media Gizi Pangan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Published By : Poltekkes Kemenkes Makassar Jurusan Gizi
Office : Jl. Paccerakkang KM. 14 Daya, Makassar, South Sulawesi, 90242 View on Google Maps
Email : mediagizipangan@poltekkes-mks.ac.id
INDEXING
View My Stats