CAUSES OF EARLY AGE MARRIAGE IN SIGI DISTRICT, SULAWESI CENTRAL

Hadriani Hadriani, Hadina Hadina, Arie Maeneny, Suci Kur'ani Kanitaon

Abstract


Marriage is something that is expected in human life because through a marriage a family is formed that produces offspring. In Indonesia, early marriage is considered to violate the law of marriage and there are still many early marriages taking place, especially in rural areas, thus creating controversy. This study aims to determine the factors that cause early marriage in the district of Marawola, Sigi, Central Sulawesi. The research method uses qualitative methods with the type of case study research. Research informants were women who were married early, namely age <20 years, female parents who were married early, the Head of the Office of Religious Affairs (KUA) and Community Leaders in Marawola Subdistrict, Sigi Regency, Central Sulawesi using snowball sampling techniques. Results of the Factors Causing Early Childhood Marriage in Women in Marawola Subdistrict, Sigi Regency, Central Sulawesi are social factors, self-will, informant's education and parents of informants and parental care patterns. The conclusion is that the factors causing early marriage in women in Marawola Subdistrict, Sigi Regency, Central Sulawesi are social environment factors, their own desires, knowledge, parenting, economic, family culture and religion. Suggestions in this study are expected for young women, health workers, parents, the community and researchers to participate in efforts to prevent early marriage, especially for women.

Keywords : Early marriage, women


Full Text:

PDF PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Ali, M & Asrori (2012). Psikologi remaja perkembangan peserta didik. Jakarta: Bumi AksaraBadan Pusat Statistik Kota Palu.2017. Statistik Kesejahteraan Rakyat. Badan Pusat Statistik Kota Palu : Palu

Badan Pusat Statistik Nasional.2017. Statistik Kesejahteraan Rakyat. Jurnal (online) diakses tanggal 13 Januari 2019

Batubara. (2010). Adolescant Development (Perkembangan remaja). Jurnal (online) diakses pada 25 juni 2019

Citra, Y. (2017). Marriage Of Early Age In Women At Desa Pulau Jambu Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar. Riau: Jurnal (online) diakses pada 27 Januari 2019

Fitriningsih, R. (2015). Faktor-Faktor Penyebab Pernikahan Usia Muda Perempuan Desa Sumberdanti Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember: Jurnal (online) diakses pada 25 November 2018

Hakim, L. (2010). Faktor-faktor YangMempengaruhi Pernikahan Usia Dini Perspektif Hukum Islam. Jurnal (Online) diakses pada 17 Juni 2019

Kaelan. (2012) Metode Penelitian Kualitatif Interdisipliner. Yogyakarta: Paradigma

Kertamuda, F.E. (2009). Konseling Pernikahan Untuk Keluarga Indonesia.Jakarta: Salemba Humanika

Khaparistia.E & Edward. (2015). Faktor-Faktor Penyebab Pernikahan Usia Muda. Kelurahan Sawit Seberang, Kecamatan Sawit Seberang, Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial. Diakses pada 2 Desember 2018

Kusdiyati, S & Halimah (2011). Penyesuaian Diri Di Lingkungan Sekolah Pada siswa Kelas XI SMA Pasundan 2 Bandung. Jurnal (Online) diakses pada 17 Juni 2019

Lubis, N.L.(2013). Psikologi Kespro.Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Mantiri, V.V (2014). Perilaku Menimpang Di Kalangan Remaja Di Kelurahan Pondang, Kecamatan Amurang Timur Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal (Online) diakses pada 17 Juni 2019

Millah, D.A (2013) Masalah Psikologi Wanita Sebagai Gadis Pada Masa Pubrtas. Jurnal (Online) diakses pada 17 Juni 2019

Munawwaroh, S. (2016). Studi terhadap Pernikahan Usia Dini di Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Ditinjau Dari Hukum islam. Jurnal (Online) diakses pada 17 Juni 2019

Novitasari, I. (2015). Dampak Psikis Pernikahan Dini dan Pentingnya Bimbingan Pra Nikah Oleh Badan Penasehat Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan Kantor Urusan Agama Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati: Jurnal (online) diakses pada 20 Januari 2019

Nugroho, Z.S. (2017) Program Hipotetik Bimbingan Dan Konseling Pribadi Sosial Untuk Mengurangi Kecenderungan Shyness. Jurnal (Online) diakses pada 17 Juni 2019

Oktaviani. F, Nani Nuranisah Djamal & Imam Sunardi. (2018). Gambaran Coping Strategy pada Remaja Puteri yang Melakukan Pernikahan Dini. Jurnal (online) diakses pada 20 Januari 2019

Olivia, F. (2015). Batasan Umur Dalam Perkawinan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974. Jurnal (online) diakses pada 11 Januari 2019

Prabantari, I. (2016). Faktor Penyebab Pernikahan Dini dan Dampaknya Dalam Mengasuh Anak. Salatiga: Jurnal (Online) diakses pada 27 November 2018

Purborini, N. (2017). Gambaran tingkat pengetahuan remaja putri kelas VII tentang perubahan fisik masa pubertas Di SMP Muhammadiyah 1 Sedangdadi. Jurnal (Online) diakses pada 20 Juni 2019

Purwaningsih. E, & Ria Tri Setyaningsih. (2014). Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Pernikahan Usia Dini di Desa Jambu Kidul, Ceper Klaten. Klaten: Jurnal Involusi Kebidanan. Diakses pada 15 Januari 2019.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2013). Pedoman Pewawancara Petugas Pengumpul Data. Jakarta: Badan Litbangkes, Depkes RI, 2013. Diakses pada 20 Januari 2019

Sarwono,S. (2011). Psikologi Remaja. Jakarta:PT.Rajagrafindo Persada

Thontowy, D. (2016). Faktor-Faktor Remaja Memilih Menikah Pada Usia Dini. Malang. Diakses pada 30 Januari 2019

Bongoura M.L., Atindana J.N., Ming Z.H., Wei P, Mothibe K.J and Xue Z.K. 2012. Starch Functional Properties and Resistant Starch from Foxtail Millet [Setaria italica (L.) P. Beauv] Species. Pakistan Journal of Nutrition, 11: 919-928.

Gibson RS. 2005. Principles of Nutritional Assessment. Second Edition. New York: Oxford University Press.

Nadimin. 2017. Pengaruh Subtitusi Tepung Ikan Gabus terhadap Daya Terima Bangke Sagu. Media Kesehatan Vol. XXIV, Edisi 2, Juli – Desember 2017.

Wagiyono. 2003. Menguji Kesukaan Secara Organoleptik http://psbtik.smkn1cms. net/pertanian/agroindustri/agroindustri_non_pangan/mengujikesukaan_secara_organoleptik.pdf (Diakses 9 November 2017).




DOI: https://doi.org/10.32382/mk.v1i1.1297

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats