ANALISIS PROTEIN DAN KALSIUM PADA COOKIES DENGAN PENAMBAHAN TEMPE DAN DAUN KELOR (Moringa Oleifera)
Abstract
Cookies merupakan salah satu jenis biskuit yang dibuat dari adonan lunak, berkadar lemak tinggi, relatif renyah bila dipatahkan penampang potongannya bertekstur padat. Tempe merupakan produk dari kedelai hasil fermentasi yang memiliki nilai gizi protein yang tinggi. Daun kelor memiliki manfaat sebagai sumber vitamin dan mineral sehingga memberi nutrisi yang baik untuk tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui kadar protein dan kalsium pada cookies dengan penambahan tempe dan daun kelor. Jenis penelitian ini yaitu penelitian laboratorik dengan desain penelitian one group pre post test design. Pembuatan cookies dilakukan di Asrama Kampus Poltekkes Kemenkes Makassar Jurusan Gizi. Analisis protein menggunakan metode Mikro Kjedhall dan analisis kalsium mnggunakan metode Volumetri di Laboratorium SMK SMTI Makassar, kemudian disajikan dalam bentuk tabel disertai narasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar protein tertinggi pada cookies dengan formula 75% sebesar 2,2566 gram/2 gram cookies, kadar kalsium tertinggi cookies pada formula 75% sebesar 0,02324 gram/ 10 gram cookies. Semakin besar penambahan tempe dan daun kelor maka semakin tinggi nilai gizi cookies yang diperoleh. Disarankan untuk peneliti selanjutnya dapat melakukan analisis kandungan lemak dan karbohidrat.
Kata kunci : cookies, tempe, daun kelor, protein, kalsiumFull Text:
Full Article PDFReferences
Almatsier, S. (2015). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Ariani, A. . (2017). Ilmu Gizi. Yogyakarta: Nuha Medika
Badan Standarisasi Nasional, (BSN). (2011). Uji Bahan Makanan dan Minuman. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
Badan Standarisasi Nasional, (BSN). (1992). Syarat Mutu Cookies. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
Damayanti, D. (2016). Ilmu Gizi Teori dan Aplikasi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Dewi, D. . (2018). Substitusi Tepung Daun Kelor ( Moringa oleifera L .) pada Cookies Terhadap Sifat Fisik , Sifat Organoleptik , Kadar Proksimat , dan Kadar Fe Kelor. 01(02), 104–112.
Dewi, F. . (2016). Pembuatan Cookies dengan Penambahan Daun Kelor ( Moringa oleifera ) pada Berbagai Suhu Pemanggangan. Bandung; 2016.
Erniyati, D. (2019). Daya Terima Dan Analisis Kandungan Gizi Cookies Berbasis Tepung Daun Kelor ( Moringa Oleifera L . ) dan Tepung Kacang Merah ( Phaseolus Vulgaris L .). Jurnal Sains Dan Teknologi Pangan, 4(3), 2204–2219.
Fitriani, N. (2019). Daya Terima Cookies dengan Substitusi Tepung Bekatul dan Tepung Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta). Skripsi Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar.
Indrati, R & Murdijati, G. (2014). Pendidikan Konsumsi Pangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Kemenkes, R. (2017). Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI). Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Larasati, A. . (2017). Pemanfaatan Tepung Tempe dalam Pembuatan Cookies Kaya Protein dan Serat. Jurnal Arsip Gizi dan Pangan, 2(1).
Maulidya. (2020). Daya Terima dan Analisis Fe Cookies Dengan Substitusi Tepung Rumput Laut Untuk Pencegahan Anemia Remaja Putri. Skripsi Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar.
Menteri Kesehatan, R. I. (2019). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 Tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia’, P. 33.
Muhayyang, M. (2019). Daya Terima dan Analisis Zat Gizi Makro Cookies Chocochips dengan Penambahan Tepung Kacang Hijau dan Tepung Tempe. Skripsi Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar.
Nurcahyati, E. (2014). Khasiat Dahsyat Daun Kelor. Jakarta: Jendela Sehat.
Pitaloka, E. (2018). Pengaruh Penambahan Tepung Tempe Kedelai Hitam Terhadap Kadar Protein, Aktivitas Antioksidan, dan Sifat Sensori Cookies ; Semarang.
Santoso, U. (2021). Tinjauan Ilmiah Proses Pengolahan Tempe Kedelai. Palembang. Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia.
Sediaoetama, A. D. (2009). Ilmu Gizi Jilid II. Jakarta: Dian Rakyat.
Sediaoetama, A. D. (2010). Ilmu Gizi Jilid I. Jakarta: Dian Rakyat.
Setjen pertanian. (2018). Statistik Konsumsi Pangan. Jakarta: Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Suhartina. (2018). Daya Terima Cookies Tepung Talas (Colacosia Esculenta (L) Schott) Dan Tepung Jagung (Zea Mays L). Skripsi Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar.
Suhartini, T., Zakaria, Pakhri, A., & Mustamin. (2018). Kandungan Protein Dan Kalsium Pada Biskuit Formula Tempe Dengan Penambahan Tepung Daun Kelor. Media Gizi Pangan, 25(1), 64–68.
Winarno, F. . (2018). Tanaman Kelor. Jakarta: Gramedia.
DOI: https://doi.org/10.32382/medkes.v17i1.2825
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Aswita Amir, Mustamin Mustamin, Sukmawati Sukmawati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Published By : Poltekkes Kemenkes Makassar
Office : Jl. Wijaya Kusuma Raya No. 46 Banta-Bantaeng, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
Email : mediakesehatan@poltekkes-mks.ac.id
Media Kesehatan indexed by :
Protected By |
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.