PEMBERLAKUAN UNTUK MENGURANGI RISIKO PENULARAN PENYAKIT BERDASARKAN KOMITMEN PERAWAT DI RUMAH SAKIT

Suarnianti Suarnianti, Erna Kadrianti, Indra Dewi

Abstract


Perawat merupakan tenaga kesehatan yang memiliki risiko tertular penyakit yang berada di rumah sakit. Sehingga penting bagi perawat melakukan tindakan pencegahan untuk menghindari risiko penularan. Demi menghindari risiko penularan tersebut maka perlu adanya tindakan yang dilakukan sebagai bentuk mengurangi risiko penularan yang sejalan dengan komitmen yang dimiliki oleh perawat. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis enactment dalam pengurangan risiko penularan penyakit di rumah sakit berdasarkan komitmen yang dimiliki perawat. Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan longitudinal untuk mempelajari variabel yang termuat dalam tujuan penelitian berdasarkan periode waktu tertentu. Teknik pengambilan sampel judgment sampling, yaitu pengambilan sampel dengan cara memilih anggota populasi yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan, sehingga diperoleh besar sampel adalah 119 responden. Analisis dilakukan dengan uji statistik regresi linear berganda menggunakan data numerik berskala interval/rasio. Berdasarkan hasil pengukuran dan intervensi yang telah dilakukan maka diperoleh hasil bahwa komitmen berpengaruh signifikan terhadap enactment dan memiliki pengaruh yang berkontribusi positif (ρ = <0,001; α = 0,05; b = 0,642). Komitmen perawat berpengaruh terhadap enactment perawat dalam pengurangan risiko penularan penyakit.

Keywords


pemberlakuan; perawat; risiko penularan

References


Brecht, M. L., Stein, J., Evans, E., Murphy, D. A., & Longshore, D. (2009). Predictors of intention to change HIV sexual and injection risk behaviors among heterosexual methamphetamine-using offenders in drug treatment: A test of the AIDS risk reduction model. Journal of Behavioral Health Services and Research, 36(2), 247–266.

Catania, J. A., Kegeles, S. M., & Coates, T. J. (1990). Towards an Understanding of Risk Behavior: An AIDS Risk Reduction Model (ARRM). Health Education Quarterly, 17(1), 53–72.

Depkes. (2003). Pedoman Nasional-Perawatan, dukungan dan pengobatan bagi odha. Jakarta: Ditjen PPM Departemen Kesehatan RI.

Gillis, J. R., Meyer-Bahlburg, H. F. L., Exner, T. M., & Ehrhardt, A. A. (1998). The predictive utility of an expanded AIDS risk reduction model (ARRM) among adult gay and bisexual men. Canadian Journal of Human Sexuality.

Kegeles, S. M., Catania, J. A., Coates, T. J., Pollack, L. M., & Lo, B. (1990). Psychosocial predictors of people who fail to return for their HIV test results. Aids, 4(3), 585–588.

Lardo, S., Prasetyo, B., & Purwaamidjaja, D. B. (2016). Infection Control Risk Assessment (ICRA). Cermin Dunia Kedokteran, 43(3), 215–219.

World Health Organization (WHO). (2004). Practical Guidelines for Infection Control in Health Care Facilities. World Health Organization, 1–110.




DOI: https://doi.org/10.32382/medkes.v14i1.694

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar



Published By : Poltekkes Kemenkes Makassar

Office : Jl. Wijaya Kusuma Raya No. 46 Banta-Bantaeng, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia

Email  :  mediakesehatan@poltekkes-mks.ac.id

Crossref Member Badge

Media Kesehatan indexed by :

           

 
Protected By
plagiarismcheckerx.com Protection Badge

VISITOR STATISTICS

View Statistics

Flag Counter

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.