PELATIHAN PENGGUNAAN OBAT YANG TEPAT PADA MASYARAKAT DI WILAYAH PUSKESMAS DAHLIA KOTA MAKASSAR
Abstract
Sering kali masyarakat mengunakan obat tanpa mengetahui secara jelas tata cara penggunaan obat yang tepat. Padahal menggunakan obat dengan cara yang tidak tepat dapat mempengaruhi outcome theraphy. Obat tidak hanya tersedia dalam bentuk serbuk (puyer), kapsul atau tablet yang digunakan dengan meminumnya bersama air, namun juga ada yang tersedia dalam bentuk sediaan sirup, drops, tetes mata, tetes hidung, tetes telinga, salep mata, salep kulit, supositoria, inhaler dan sebagainya. Dalam menggunakan sediaan – sediaan ini, diperlukan cara yang tepat agar tercapai outcome yang diinginkan. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang cara penggunaan yang tepat kepada masyarakat wilayah Puskesmas Dahlia. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap pertama mengkaji dan mengamati kemampuan kader tentang cara penggunaan obat yang tepat melalui wawancara dan kuisioner sebagai pre test. Dari hasil evaluasi ini dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan dan praktek cara penggunaan obat yang tepat. Pada tahap kedua tim PKM melakukan evaluasi kembali kemampuan kader tentang cara penggunaan obat yang tepat. Metode yang digunakan adalah active learning (pembelajaran aktif) yang diawali dengan penyuluhan, membentuk kelompok, demonstrasi alat peraga berupa cara penggunaan obat dengan instruksi khusus, dan audio visual berupa video. Responden dianggap berhasil dengan baik apabila dapat melakukan seperti yang telah dicontohkan dan memiliki skor post test ≥80% . Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pada bulan September 2020 di Wilayah Puskesmas Dahlia Kota Makassar. Khalayak sasaran dalam kegiatan ini adalah kader dan masyarakat sebanyak 25 orang. Hasil dari kegiatan ini menemukan bahwa tercapai keberhasilan tentang penggunaan obat yang tepat dengan indikator ketercapaian sebesar 88%. Hasil kegiatan ini menyimpulkan terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan mesyarakat dalam penggunaan obat yang tepat.
Kata kunci :penggunaan obat, Puskesmas Dahlia Kota Makassar
Full Text:
PDFReferences
Agoes, A. 2010. Tanaman Obat Indonesia. Salemba Medica. Palembang.
Anonim, 2006, Pedoman Penggunaan Pbat Bebas dan Obat Bebas Terbatas, Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Jakarta.
Anonim, 1993, permenkes No.919/MENKES/PER/X/1993, kriteria obat yang dapat diserahkan oleh apoteker di apotek tanpa resep dokter.
Blekinsopp A, Paxton P, Blenkinsopp J, 2009, Symptoms in the Pharmacy A Guade to the Management of Common Ilnes, 6 th edition, Wiley- Blackwell.
Departemen Kesehatan R. I. 2007. Kebijakan Obat Tradisional Nasional (KONTRANAS). Jakarta.
Dalimartha, S. 2003. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid 3. Puspa Swara.Jakarta.
Dalimartha, S. 2004. Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid 1. Trubus Agriwidya.Jakarta
Dalimartha, S. 2005. Tanaman Obat di Lingkungan Sekitar. Puspa Swara. Jakarta. Dianawati, A. dan Irawan, E.S. 2001. Ramuan Tradisional. Cetakan Kedua. PT. Agro Media Pustaka. Jakarta.
Hariana, A. 2008. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Cetakan Kelima. Penebar Swadaya. Jakarta.
Hapsoh., Hasanah, Y., Julianti, E. 2008. Budidaya dan Teknologi Pasca Panen Jahe. USU Press. Medan Ilyas, S. 2010.
Nathan A, 2010, Non-prescription medicinesm 4 th edition, Pharmaceutical Press,
Rutter P, 2013, Community Pharmacy : Symptoms, Diagnosis and Treatment, 3 th edition, Churchill Livingstone Elsevier.
Syarif P, Suryotomo B, Soeprapto, H, Deskripsi dan Manfaat Tanaman Obat di Pedesaan sebagai Upaya Pemberdayaan Apotek Hidup (Studi Kasus di Kecamatan Wonokerto).
DOI: https://doi.org/10.32382/jpk.v1i2.1892
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Kontak Editor
Hendra Stevani
Jurusan Farmasi Poltekkes kemenkes Makassar
email : hendra@poltekkes-mks.ac.id
indexing by
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License