Pemanfaatan Tanaman Daun Salam Untuk Mengobati Asam Urat Pada Warga Desa Maku Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi

Rezky Yanuarty, Muthmainnah Tuldjanah, Aprilia Ariesta

Abstract


Gout or hyperuricemia is a disease caused by problems with blood circulation, joints, and other neoplastic diseases. It is estimated that 8% of people aged 50 years and over suffer from gout, which is characterized by pain and tenderness in the joints and bones. Based on a survey at an early stage, the uric acid disease affects many residents, especially in Maku Village. Treatment of gout can be carried out through pharmacological treatment and the use of traditional medicines. One of the traditional treatments is to use bay leaves. Bay leaves contain citral, eugenol, tannins, and flavonoids. Flavonoid compounds can block the xanthine oxidase enzyme, which reduces uric acid levels in the blood. This activity provides knowledge to the residents of Maku village about the use of bay leaves and partners' satisfaction with community service activities. The activity was carried out offline and in collaboration with the Sigi branch of the Indonesian Pharmacist Association, the implementation began with the presentation of presentation material and then discussion and ended with the provision of necessities. The counseling material that was explained was the meaning of uric acid, the use of bay leaf plants, and how to process them. As a result of community service activities, partners in Maku village understand more about gout and know how to brew bay leaves for gout. The results of the questionnaire on satisfaction with the implementation of community service with 30 respondents produced satisfaction data of 86.17% (very good).

Keywords: Uric Acid, Bay Leaf, Maku Village   

Asam urat atau hiperurisemia merupakan penyakit akibat permasalahan pada sirkulasi darah, persendian maupun penyakit neoplasma lainnya. Diperkirakan 8% orang berumur 50 tahun keatas mengidap penyakit asam urat, yang bercirikan rasa sakit dan nyeri pada persendian tulang. Penyakit asam urat banyak diderita pada warga khususnya Desa Maku, berdasarkan survei pada tahap awal. Penanganan penyakit asam urat dapat terlaksana melalui pengobatan secara farmakologi dan penggunaan obat tradisional. Salah satu pengobatan secara tradisional yaitu memanfaatkan tanaman daun salam. Daun salam mengandung sitral, eugenol, tannin dan flavonoid. Senyawa flavonoid yang dapat menghalau enzim xantin oksidase, yang membuat kandungan asam urat di darah turun. Kegiatan ini memberikan pengetahuan kepada warga desa Maku tentang pemanfaatan daun salam, serta mengetahui kepuasan mitra terhadap kegiatan PKM. Kegiatan terlaksana secara luring dan berkolaborasi dengan IAI cabang Sigi, pelaksanaan diawali dengan pemaparan materi presentasi lalu diskusi dan diakhiri dengan pemberian sembako. Materi penyuluhan yang paparkan yaitu pengertian asam urat, pemanfaatan tanaman daun salam, serta cara mengolahannya. Hasil kegiatan PKM, mitra di desa maku lebih memahami terkait penyakit asam urat serta mengetahui cara penyeduhan tanaman daun salam untuk penyakit asam urat. Hasil quisioner terhadap kepuasan terlaksananya PKM dengan responden sebanyak 30 orang dan menghasilkan data kepuasan yakni 86.17%  (sangat baik). 

Kata kunci : Asam Urat, Daun Salam, Desa Maku


Full Text:

PDF

References


Balitbangkes RI (2018). Laporan Riskesdas 2018 Nasional., Lembaga Penerbit Balitbangkes.

Pane, M.H., Rahman, A.O. and Ayudia, E.I. 2021. Gambaran Penggunaan Obat Herbal Pada Mitra Indonesia Dan Interaksinya Terhadap Obat Konvensional Tahun 2020. , Journal of Medical Studies, 1(1), pp. 40–62. Available at: https://online-journal.unja.ac.id/joms/article/view/14527.

Patyawargana, P.P. and Falah, M. 2021. Pengaruh Rebusan Daun Salam Terhadap Penurunan Kandungan Asam Urat Pada Lansia: Literarure Review. , Healthcare Nursing Journal, 3(1), pp. 47–51. Available at: https://doi.org/10.35568/healthcare.v3i1.1097.

Sahensolar, M A, Queljoe, E. De and Sumantri, S. 2023. Uji Aktivitas Antihiperurisemia ekstrak etanol daun salam ( Syzgium polyanthum ) pada tikus putih ( Rattus norvegicus ). PHARMACON Vol. 12 No. 1.

Sari, N.N. et al. 2022. Upaya Pengendalian Kandungan Asam Urat Pada Lansia Melalui Deteksi Dini Dan Penyuluhan Kesehatan. , SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Mitra Berkemajuan, 6(4), p. 1666. Available at: https://doi.org/10.31764/jpmb.v6i4.10948.

Simamora, R.H. and Saragih, E. 2019. Penyuluhan kesehatan terhadap mitra: Perawatan penderita asam urat dengan media audiovisual. , JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Mitra), 6(1), pp. 24–31. Available at: https://doi.org/10.21831/jppm.v6i1.20719.

Suryagustina, Prinawatie and Sari, E. 2022. Efektifitas Rebusan Daun Salam Terhadap Penurunan Kandungan Asam Urat Pada Lansia., Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan, 13(1), 22 - 34. https://doi.org/10.33859/dksm.v13i1.83013(1), pp. 22–34.

Taba, P., Parmitha, N.Y. and Kasim, S. 2019. Sintesis Nanopartikel Perak Memanfaatkan Ekstrak Daun Salam (Syzygium polyanthum) Sebagai Bioreduktor Dan Uji Aktivitasnya Sebagai Antioksidan. , Indo. J. Chem. Res., 7(1), pp. 51–60. Available at: https://doi.org/10.30598//ijcr.2019.7-ptb.

Wulandari, S. 2023. Pemberian Rebusan Daun Salam Pada Lansia dengan Asam Urat di Griya Lansia Jannati Kota Gorontalo. Jurnal Ventilator, 1(2), 65–82. https://doi.org/10.59680/ventilator.v1i2.




DOI: https://doi.org/10.32382/jpk.v4i1.3362

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Kontak Editor

Hendra Stevani

Jurusan Farmasi Poltekkes kemenkes Makassar

email : hendra@poltekkes-mks.ac.id

indexing by

        

 

  Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

View My Stats