PELATIHAN PENGGUNAAN BAJU PERAWATAN METODE KANGURU (PMK) PADA IBU NIFAS DI RSKDIA PERTIWI KOTA MAKASSAR
Abstract
Bayi dengan Berat lahir rendah merupakan penyumbang tertinggi angka kematian neonatal (AKN) disamping aspiksia dan infeksi. Dari sekitar 4 juta kematian neonatal di dunia, premature dan BBLR menyumbang lebih dari sperlima kasus, dan di Indonesia terdaftar sebagai negara di urutan ke-8 berdasarkan jumlah kematian neonatal pertahun menurut data dari WHO, prevalensi BBLR berdasarkan Riskesdas 2013 adalah 10,2% sehingga perlu dilakukan berbagai upaya untuk menurunkan BBLR.
Metode Perawatan Kanguru ini mengadaptasi perilaku hewan Kanguru terhadap bayinya yang baru lahir. Bayi Kanguru lahir sangat prematur dan kemudian disimpan dalam kantung perut ibunya untuk mencegah bayinya mengalami kedinginan, sekaligus untuk mendapatkan susu dari ibunya. Perilaku Kanguru ini kemudian menjadi dasar metode Kanguru, muncul sebagai alternatif perawatan bayi dengan BBLR karena tingginya angka BBLR dan terbatasnya fasilitas kesehatan, seperti inkubator bagi bayi prematur, metode Kanguru ini dapat menjadi alternatif pengganti inkubator guna menjaga kesehatan bayi baru lahir.
Metode kanguru dapat meningkatkan hubungan emosi ibu-bayi, menstabilkan suhu tubuh, laju denyut jantung dan pernapasan bayi, meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi dengan lebih baik, mengurangi stres pada ibu dan bayi, mengurangi lama menangis pada bayi, memperbaiki keadaan emosi ibu dan bayi, meningkatkan produksi ASI, menurunkan kejadian infeksi nosokomial, dan mempersingkat masa rawat di rumah sakit. Mengingat berbagai kelebihannya, diperlukan upaya yang lebih strategis untuk mempopulerkan metode yang sangat bermanfaat.
Adapun luaran wajibnya yaitu Artikel, Baju Perawatan Metode Kanguru, Modul, Leaflet, Target Capaian Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran ibu nifas yang memiliki bayi BBLR tentang manfaat PMK, PMK sebagai salah satu cara perawatan bayi BBLR menjadi lebih populer, Ibu mampu menggunakan baju PMK dengan tepat, Bayi menjadi lebih sehat karena terjaga kehangatannya, Menurunkan angka rujukan BBLR ke rumah sakit, Tercapainya program kerja pemerintah yaitu menurunkan angka morbiditas dan mortalitas BBLR, Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di RSKDIA Pertiwi Kota Makassar.
Baju Perawatan Metode Kanguru telah dibuat untuk di sosialisasikan dalam pengabdian masyarakat pada ibu nifas yang memiliki bayi BBLR di RSKDIA Pertiwi Kota Makassar, Pelatihan dan Penyuluhan telah dilaksanakan sebanyak 4 kali di ruang perinatal dan Ruang Nifas yang dihadiri oleh penanggung jawab ruang perinatal, bidan, perawat dan ibu nifas sebanyak 18 orang.
Kata Kunci : Baju Perawatan Metode Kanguru, Bayi Berat Lahir Rendah
Full Text:
Full Article PDFReferences
Anik Maryunani, 2015, Buku Saku Kegawatdaruratan Maternal dan neonatal Terpadu, TIM, Jakarta
Anna McGrail, 2005, Anda dan Sang Bayi, Cetakan I, Arcan, Jakarta
Arinda Veratamala, 2017, https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/metode-Kanguru-untuk-bayi-prematur-berat-badan-lahir-rendah/, diakses tanggal 16 Nopember 2018
Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak Continuum of carelife cycle, Pusat pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan, Jakarta
Irfan Rahmatullah, 2015, 9 Bulan Dibuat Penuh Cinta Dibuai penuh Harap, Menjalani Kehamilan dan Persalinan Yang Sehat, GM, Jakarta
Manuaba I.B.G., 2007, Pengantar Kuliah Obstetri, EGC, Jakarta
Prawirohardjo, 2006, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, YBP-SP, Jakarta
Rulina Suradi, file:///C:/Users/Monev_Mahasiswa/Downloads/1022-2328-1-SM%20(1).pdf
DOI: https://doi.org/10.32382/mirk.v2i1.2173
Refbacks
- There are currently no refbacks.