KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI BENCANA DAN TANGGAP DARURAT BENCANA DI KOTA MAKASSAR
Abstract
Program pengabdian masyarakat (Pengabmas) bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan pengalaman kader peserta dari kalangan masyarakat dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana dan tanggap darurat bencana di wilayah atau lingkungan sekitarnya. Analisa data menggunakan Crosstabulation dan skala Likert. Hasilnya, terjadi perubahan dan perbedaan yang signifikan antara hasil pre-test dan hasil post-test kemampuan peserta kader dalam hal kesiapsiagaan menghadapi bencana dan tanggap darurat bencana. Kegiatan Pengabdian Masyarakat (Pengabmas) dalam Program Kemitraan Masyarakat (PKM) melalui pelatihan kesiapsiagaan menghadapi bencana dan tanggap darurat bencana secara nyata telah memberikan manfaat dan dampak positif bagi perubahan dan perbedaan yang signifikan terutama peningkatan kompetensi dari kemampuan awal (pre-test) kepada kemampuan akhir (post-test) pasca penyajian materi, simulasi dan role play. Kegiatan Pengabmas PKM memerlukan penyesuaian dan penyelerasan kebutuhan masyarakat terhadap program kegiatan yang dilaksanakan, durasi waktu, intensitas pertemuan, kualitas materi yang disajikan, metode presentasi, metode simulasi dan role play, target pencapaian dan sasaran.
Kata kunci: Kesiapsiagaan, pelatihan, peningkatan, kemampuan, bencana
Full Text:
Full Article PDFReferences
Bappenas, 2006. Rencana Aksi Nasional Pengurangan Risiko Bencana 2006-2009. Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Dwiratna, S., Pareira, B. M., & Kendarto, D. R. (2018). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengolahan Air Banjir Menjadi Air Baku di Daerah Rawan Banjir. Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat, 7(1), 75–79.
Fitria, H., & Mardiana. (2011). Keterampilan Kader Posyandu Sebelum dan Setelah Pelatihan. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(1), 25–31.
Hadi, Suprayoga, 2008. Materi Sambutan Direktur Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, pada acara Workshop Bencana 2008 “Strategi Pengurangan Risiko Bencana Kebumian”, (LPPM UGM, Hilink Project, Fakultas Teknik UGM, Agustus 2008).
Nurjannah R, Siagian, Dede Kuswanda, Siwanto, 2013, Manajemen Bencana, Alfabeta
Priambodo, S, Ari,2009, Panduan Praktis menghadapi Bencana, Yogjakarta
Sandhyavitri, Ari. MITIGASI Bencana Banjir dan Kebakaran, Riau: UR Press, 2015
Sri Harini. 2010. Membangun Masyarakat Sadar Bencana. Jurnal Dakwah, Vol. XI No. 2, Juli-Desember 2010
Suharto, Edi. 2012. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: PT Refika Aditama, 2012), Cet. Ke-4
Sulastri, S., Boesoirie, S. F., & Khodijah, U. L. S. (2018). Peningkatan Kapasitas Kader Kesehatan Dalam Mendeteksi Katarak di Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat, 7(1), 69–74.
Sunarto, 2006. Konsep-Konsep Kebencanaan dan Penanggulangan Bencana, Makalah Pelatihan Sistem Informasi Geografis Untuk Penanggulangan Bencana, Direktorat Bantuan Sosial Korban Bencana Alam Depsos RI bekerjasama Pusat Studi Bencana (PSBA) UGM Yogyakarta
UNDP/c, 1992. Tinjauan Umum Manajemen Bencana, UNDRO: Program Pelatihan Manajemen Bencana.
UNESCO and UNICEF. (2012). Disaster Risk Reduction in School Curricula: Case Studies from Thirty Countries. Geneva: United Nations Children Fund and Paris: United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization
Dokumen dan Peraturan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana.
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 24 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Operasi Darurat Bencana
DOI: https://doi.org/10.32382/mirk.v3i2.3142
Refbacks
- There are currently no refbacks.