DAYA TERIMA KUE PIA DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG TIRAM (Crassostrea gigas) PADA BALITA STUNTING

mustamin mustamin, Hijrah Asikin, Mursydati Mursydati

Abstract


ABSTRAK

            Masalah stunting masuk ke dalam salah satu program prioritas pembangunan kesehatan dalam tahun 2015-2019. Salah satu upaya untuk mencegah terjadinya stunting adalah dengan memanfaatkan potensi pangan lokal yang mudah dijangkau yaitu dengan cara memanfaatkan tiram. Pengolahan tepung tiram dalam bentuk kue pia bisa jadi salah satu alternatif dalam upaya mengatasi malnutrisi dengan mempertimbangkan dari segi zat gizi, manfaatnya bagi kesehatan dan daya terima. Penelitian ini bertujuan mengetahui daya terima kue pia dengan substitusi tepung tiram pada balita stunting. Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimental dan desain penelitian yang digunakan desain One Shoot Group. Daya terima dinilai berdasarkan uji organoleptik terhadap 30 panelis. Kemudian dianalisa dengan menggunakan uji Kruskal-wallis, dengan uji lanjut Mann Whitney, hasil daya terima terbaik dilakukan analisa zat gizi. Hasil penelitian menunjukkan daya terima panelis terbaik terhadap kue pia dengan substitusi tepung tiram 5%. Panelis suka terhadap aspek rasa 56,67%, aspek aroma 50,00%, aspek tekstur 63,33%, aspek warna 96,67%. Disarankan melakukan penelitian mengenai masa simpan kue pia.

Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Dahrul, S dan Anggita, WR. (2008). Kajian Formulasi Cookies Ubi Jalar (Ipmoea batatas L.) dengan Karakteristik Tekstur Menyerupai Cookies Keladi. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan. IPB. Bogor

Damayanti, R. A., Muniroh, L., & Farapti. (2016). Perbedaan tingkat kecukupan zat gizi dan riwayat pemberian ASI eksklusif pada balita stunting dan non stunting. Media Gizi Indonesia, 11(1).

Fellows, P. J. (2014). TeknologI Pengolahan Pangan Prinsip dari Praktik Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Fitri. N dan Purwani. E. (2017) Pengaruh Substitusi Tepung Ikan Kembung (Rastrelliger Brachysoma) Terhadap Kadar Protein dan Daya Terima Biskuit. Universitas Muhammadiya Surakarta.

Hestin, R, dan Ninik, R. (2013). Pengaruh Substitusi Tepung Tempe dan Ikan Teri Nasi (Stolephorus sp) Terhadap Kandungan Protein, Kalsium, dan Organoleptik Cookies. Semarang; Program studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Kementerian Kesehatan RI. (2017). Buku Saku Pemantauan Status Gizi Tahun 2017, 140. Jakarta Selatan: Direktorat Gizi Masyarakat.

Kementerian Kesehatan RI. (2010). Riset Kesehatan Dasar, RISKESDAS 2010. Jakarta: Badan Penelitian pengembangan kesehatan kementerian kesehatan RI.

Kementerian Kesehatan RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar, RISKESDAS 2013. Jakarta: Badan Penelitian pengembangan kesehatan kementerian kesehatan RI.

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Riset Kesehatan Dasar, RISKESDAS 2018. Jakarta: Badan Penelitian pengembangan kesehatan kementerian kesehatan RI.

Listina L. (2016). Pengaruh substitusi tepung ikan tongkol terhadap kadar protein, kekerasan dan saya terima biskuit. Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Murphy, S. P., Gewa, C., Grillenberger, M., Bwibo, N. O., & Neumann, C. G. (2007). Designing snacks to address micronutrient deficiencies in rural Kenyan schoolchildren. J Nutr, 137, 1093–1096. https://doi.org/137/4/1093 [pii]

Nadimin. (2017). Pengaruh Substitusi Tepung Ikan Gabus Terhadap Daya Terima Bangke Sagu. Makassar. Media Gizi Pangan Vol. XXIV, Edisi 2, Tahun 2017.

Osredkar, J. (2011). Copper and Zinc, Biological Role and Significance of Copper/Zinc Imbalance. Journal of Clinical Toxicology, s3(1), 1–18. https://doi.org/10.4172/2161-0495.S3-001

Octavina C. (2014). Aspek pemanfaatan sumberdaya tiram daging (Ostreidae) sebagai upaya pengelolaan berbasis struktur populasi di Kuala Gigieng, Aceh Besar. Tesis. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Puspawati, N. N., Sugitha, I. M., Wisaniyasa, N. W., & Suparthana, I. P. (2016). Introduksi Pengolahan Ubi Jalar Ungu (Ipomea batatas poiret) Menjadi Bakpia di Desa Negari Kecamatan Banjarangkan, 15, 229–235.

Sujendran S, Senarath U & Joseph J. (2015). Prevalence of Stunting among Children Aged 6 to 36 Months, in the Eastern Province of Sri Lanka. DOI: 10.4172/2161-0509.1000154.

Winarno, F.G. (1997). Pangan Gizi Teknologi dan konsumen. PT . Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Winarno, F. G. (2004). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pengolahan. Universitas Gadja Mada. Yogyakarta.

Zilda, O., & Sudiarti, T. (2013). Faktor Risiko Stunting pada Balita (24-59 Bulan) di Sumatera. Jurnal Gizi Dan Pangan, 8(3), 175–180. https://doi.org/10.25182/jgp.2013.8.3.177-180




DOI: https://doi.org/10.32382/mgp.v26i1.1000

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2019 Media Gizi Pangan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

Published By : Poltekkes Kemenkes Makassar Jurusan Gizi

Office : Jl. Paccerakkang KM. 14 Daya, Makassar, South Sulawesi, 90242  View on Google Maps

Email  :  mediagizipangan@poltekkes-mks.ac.id

 

INDEXING

    

Flag Counter View My Stats