KEMAMPUAN HAND SANITIZER HOMEMADE MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus
Abstract
Penggunaan hand sanitizer semakin dibutuhkan selama pandemi covid-19, kebanyakan masyarakat membeli produk dipasaran, tanpa melihat kemampuan hand sanitizer secara efektif bekerja seperti hand sanitzer terstandar BPOM. Tujuan penelitian untuk mengetahui kemampuan hand sanitizer homemade dipasarkan secara online dibandingkan hand sanitizer terstandar yang menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus. Jenis penelitian bersifat eksperimen pendekatan postest with only control grup design. Waktu penelitian bulan Mei 2021 di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Teknologi Laboratorium Medis. Sampel handsanitizer standar diperoleh dari pasar tradisional Kab.Gowa, handsanitizer homemade dibeli online. Besar sampel 3 jenis handsanitizer standar, 3 jenis handsanitizer homemade, K+ dan K-. Dalam penelitian menggunakan pengujian metode disc diffusion, untuk melihat sensitivitas hand sanitizer menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus. Analisis dengan uji Mann Whitney. Hasil didapatkan p<0,05 yakni ada perbedaan rata-rata diameter zona hambat hand sanitizer terstandar 13,33 mm dibandingkan dengan hand sanitizer homemade sebesar 5,67. Simpulan Hand sanitizer terstandar memiliki kemampuan lebih efektif menghambat Staphylococcus aureus dibandingkan hand sanitizer homemade. Simpulan perlu analisis kadar alkohol yang digunakan untuk setiap sampel
Kata kunci: Hand Sanitizer Terstandar, Hand sanitizer Homemade, sensitivitas, Staphylococcus aureus
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Asngad, A., & Nopitasari, N. (2018) ‘Kualitas gel pembersih tangan (handsanitizer) dari ekstrak batang pisang dengan penambahan alkohol, triklosan dan gliserin yang berbeda dosisnya’, Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi, 4(2), pp. 61–70.
Benjamin, D. (2010) ‘Intodruction to Hand Sanitizer.’, in.
Bondurant, S. W., Duley, C. M., & Harbell, J. W. (2019) ‘Demonstrating the persistent antibacterial efficacy of a hand sanitizer containing benzalkonium chloride on human skin at 1, 2, and 4 hours after application. ’, American journal of infection control, 47(8), pp. 928–932.
Cooney, C. M. (2010) ‘Personal care products: triclosan comes under scrutiny.’
Dann, A. B., & Hontela, A. (2011) ‘Triclosan: environmental exposure, toxicity and mechanisms of action’, Journal of applied toxicology, 31(4), pp. 285–311.
Dewi, R., & Marniza, E. (2019) ‘Aktivitas antibakteri gel lidah buaya terhadap Staphylococcus aureus’, Jurnal Saintek Lahan Kering, 2(2), pp. 61-62.
Gold, N. A., Mirza, T. M. and Avva, U. (2018) ‘Alcohol sanitizer’.
Golin, A. P., Choi, D. and Ghahary, A. (2020) ‘Hand sanitizers: A review of ingredients, mechanisms of action, modes of delivery, and efficacy against coronaviruses’, American journal of infection control, 48(9), pp. 1062–1067.
HMN, S. E. T. (2016) ‘Evaluasi Obat Diarril Dalam Menghambat Beberapa Bakteri Gram Negatif Dan Gram Positif’. Universitas Gadjah Mada.
Hurria, H. (2014) ‘Formulasi, Ujia Stabilitas Fisik, Dan Uji Aktifitas Sediaan Gel Hand Sanitizer Dari Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle) Berbasis Karbomer’, Jurnal farmasi UIN Alauddin Makassar, 2(1), pp. 28–34.
Imthikona, E. (2020) Uji Daya Hambat Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia S) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus. STIKES Insan Cendekia Medika Jombang.
Larasati, D. A., & Apriliana, E. (2016) ‘Efek potensial daun kemangi (Ocimum basilicum L.) sebagai pemanfaatan Hand Sanitizer’, Majority, 5(5), pp. 124–128.
Perdana, R. and Setyawati, T. (2016) ‘Uji In-Vitro Sensitivitas Antibiotik Terhadap Bakteri Salmonella typhi di Kota Palu’, Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, 3(1), pp. 11–22.
Rachmayanti, R. D. (2013) ‘Penggunaan media panggung boneka dalam pendidikan personal hygiene cuci tangan menggunakan sabun di air mengalir.’, Jurnal Promosi Kesehatan, 1(1), pp. 1–9.
Radji, M., Suryadi, H., & Ariyanti, D. (2007) ‘Uji efektivitas antimikroba beberapa merek dagang pembersih tangan antiseptik.’, Majalah Ilmu Kefarmasian, 4(1), p. 1.
Ray, S. K., Amarchand, R., Srikanth, J., & Majumdar, K. K. (2011) ‘A study on prevalence of bacteria in the hands of children and their perception on hand washing in two schools of Bangalore and Kolkata.’, Indian Journal of Public Health, 55(4), p. 293.
Rini, E. P. (2018) ‘Uji Daya Hambat Berbagai Merek Hand Sanitizer Gel Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.’, JPSCR : Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research.
Umaya, B. (2017) ‘Uji Efektivitas Produk Antiseptik Hand Sanitizer Terhadap Daya Hambat Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus Secara In Vitro’.
Verica SP (2014) Pengaruh Konsentrasi Carbopol 940 Sebagai Gelling Agent Terhadap Sifat Fisis dan Stabilitas Gel Hand Sanitizer Minyak Atsiri Daun Mint (Oleum mentha piperita). Universitas Sanata Dharma.
Zheng, L. et al. (2013) ‘Antimicrobial activity of natural antimicrobial substances against spoilage bacteria isolated from fresh produce’, Food Control, 32(2), pp. 665–672.
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v13i1.2710
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Published By : Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar
Office : Jl. Wijaya Kusuma Raya No. 52 Banta-Bantaeng, Makassar, South Sulawesi, 90222 View on Google Maps
Email : mediaanalis@poltekkes-mks.ac.id
media analis kesehatan indexed by :
Protected By
Media Reference Manager
View My Stats