HUBUNGAN FREKUENSI MINUM SOFT DRINK (BERSODA) TERHADAP PH SALIVA DAN ANGKA DMF-T PADA MAHASISWA JURUSAN KEPERAWATAN GIGI POLTEKKES MAKASSAR

Johnny Angki, Syamsuddin Abubakar, Asriawal Asriawal

Abstract


Minuman bersoda adalah minuman yang dikarbonasikan. Minuman bersoda memiliki rumus H 2CO3. Masalah penyakit infeksi gigi dan mulut yang masih sering terjadi di Indonesia salah satunya adalah karies gigi. Karies gigi dapat menyerang seluruh lapisan masyarakat dalam semua kelompok umur tanpa memandang jenis kelamin dan status sosial. Sedangkan penderita pengalaman karies adalah orang dengan riwayat karies dimana Decay, Missing, Filling-Teeth (Decay merupakan Jumlah gigi karies yang tidak ditambal/yang masih dapat ditambal, Missing merupakan Jumlah gigi yang indikasi untuk dicabut/gigi yang telah hilang karena karies, Filling merupakan Jumlah gigi yang telah ditambal dan masih baik). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada Hubungan Frekuensi Minum Soft Drink (Bersoda) Terhadap pH Saliva Dan Angka DMF-T Pada Mahasiswa DIV Alih Jenjang Jurusan Keperawatan Gigi  Poltekkes Makassar. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui ada hubungan frekuensi minum soft drink (bersoda) terhadap pH saliva dan angka DMF-T pada Mahasiswa DIV Alih Jenjang Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan uji kolerasi  persen. Populasi penelitian ini Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Alih Jenjang D-IV Jurusan Keperawatan Gigi angkatan pertama dengan jumlah 40 orang di Kampus Poltekkes Kemenkes Makassar. Sampel penelitian yang diambil adalah secara total sampling. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Dari hasil uji kolerasi diperoleh nilai korelasi yang terbentuk adalah 0.855 dengan nilai Sign 0.000 <0.05 menunjukkan ada hubungan antara frekuensi minum soft drink dengan pH saliva dimana ketika frekuensi minum soft drink meningkat maka nilai pH saliva akan menurun. Dari hasil uji kolerasi diperoleh nilai kolerasi 0.222 dengan nilai Sign 0.169 >0.05  menunjukkan korelasi yang tidak signfikaan (tidak ada hubungan)  antara frekuensi minum soft drink dengan angka DMF-T diamana ketika frekuensi minum soft drink meingkat hal itu tidak berhubungan dengan anka DMF-T.

 

Kata Kunci : Soft drink, pH Saliva, DMF-T


References


DAFTAR PUSTAKA

Amerongen A. Van Nieuw.1988.. Ludah dan kelenjar ludah : arti bagi kesehatan gigi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Hal : 18-19.

Andrew Armand. 2010.Perubahan pH saliva setelah mengkonsumsi minuman isotonic dan minuman produk olahan susu pada mahasiswa FKG USU. Skripsi. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Medan.

Aritonang Intan. 2014.” Hubungan frekuensi minum soft drink terhadap pH saliva dan angka DMFT pada siswa A/I kelas XI ipa MAN 2 MODEL jalan

Erlinda. 2015. Pengaruh pewarna sintetis minuman ringan terhadap kadar kreatinin darah mencit (Mus musculus). Skripsi . Institusi Pertanian Bogor.

Iskandar Williem No.7A Kec.Medan TembungTahun 2014” dalam :Jurnal ilmiah panmed. Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Medan.

Jannah.2016. Perbedaan pengaruh pendidikan kesehatan tentang karies gigi melalui media buku cerita bergambar dan leaflet terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku anak sekolah dasar di kabupaten malang. . Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Linardi Alicia Nadia. 2014. Perbedaan pH saliva antara pengguna pasta gigi yang mengandung baking soda dan pengguna pasta gigi yang mengandung fluor. Skripsi. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin Makassar.

Nabila Anisa, Siti Sulastri dan Almujadi. 2016.”Pengaruh sebelum dan sesudah minum minuman bersoda terhadap (pH) saliva pada mahasiswa asrama jurusan keperawatan gigi” dalam : jurnal gigi dan mulut vol.1, Jurusan keperawatan gigi poltekkes kemenkes yogyakarta.

Prasetyo Edhie Arif. 2005. “Keasaman minuman ringan menurunkan kekerasan permukaan gigi” dalam : Dental Jurnal (majalah kedoteran gigi) . Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga.

Rahmawati Ida, Fahmi Said dan Sri Hidayati. 2015. “Perbedaan pH saliva antar a sebelum dan sesudah mengkonsumsi minuman ringa” dalam : jurnal skala kesehatan volume 6 No.1

Ramadhan Azhary, Cholil dan Bayu Indra Sukmana. 2016. ” Hubungan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Gigi Dan Mulut Terhadap Angka Karies Gigi Di Smpn 1 Marabahan” dalam : jurnal kedokteran gigi Vol I. No 2.

Reksi Muhammad Hasanu. 2016. ”Pengaruh Minuman Ringan Terhadap Saliva”. Diambil dari : http://reksihasanu99.blogspot.com/ [diakses: 27 september 2018]

Suraidah. 2005. Perbedaan pengaruh minuman ringan yang mengandung asam sitrat dengan asam bikarbonat terhadap saliva. Skripsi. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin.




DOI: https://doi.org/10.32382/mkg.v20i2.2568

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Published By : Poltekkes Kemenkes Makassar Jurusan Keperawatan Gigi

Office : Jl. Monumen Emmy Saelan III, Makassar, South Sulawesi, 90242

Email  :  mediagigi@poltekkes-mks.ac.id

 

INDEXING

  

View My Stats