PENGARUH ZAT KAPUR {Ca(OH)2} DALAM AIR TERHADAP CALCULUS INDEKS PADA MURID KELAS V SDN 105 BARAKA DAN MURID KELAS V SDN 123 BANTI KABUPATEN ENREKANG TAHUN 2011
Abstract
Air merupakan kebutuhan vital dalam kehidupan kita. Air diperlukan untuk melarutkan berbagai jenis zat yang diperlukan oleh tubuh kita. Air yang mengandung bakteri patogen atau zat-zat terlarut lainnya dapat berakibat langsung pada kesehatan. Kapur yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kesadahan air dan meningkatkan pH (derajat keasaman) air sehingga sifat air menjadi basa. Air dengan pH tinggi akan bereaksi dengan ludah yang dengan cepat membentuk endapan yang menyebabkan peningkatan pembentukan karang gigi.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional study. Teknik Sampel yang digunakan adalah Total Sampel dan data yang diperoleh diolah menggunakan Uji statistik dengan menggunakan sistem komputerisasi (SPSS versi 16.0), Penelitian dilaksanakan di SDN 105 Baraka dan SDN 123 Banti Kab. Enrekang. Penelitian dilakukan pada bulan April 2017.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada murid kelas V SDN 105 Baraka dan murid kelas V SDN 123 Banti Kabupaten Enrekang, disimpulkan bahwa terjadinya pembentukan calculus pada murid kelas V kedua sekolah tersebut memiliki hubungan yang erat dengan zat kapur yang terkandung didalam air yang digunakan sehari-hari. Hal ini disebabkan karena kadar kapur yang tinggi dapat menyebabkan kesadahan air dan meningkatkan pH air sehingga sifat air menjadi basa, yang berpengaruh terhadap ionisasi enzim dalam ludah. Semakin tinggi zat kapur dalam air semakin tinggi viskositas air ludah dan sekamin tinggi pula calculus indeks yang diperoleh.
Kata Kunci: Zat Kapur, Calculus
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
DAFTAR PUSTAKA
Amerongen, A. Van Nieuw. (1992). Ludah dan kelenjar ludah : Arti bagi kehidupan. Cet. Ke – 2. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Chandra, Budiman. (2005). Pengantar kesehatan lingkungan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Limantara, Ambarwatu. (1994). Pendidikan kesehatan gigi. Surabaya : SPRG.
Machfoedz, Ircham. (2008). Menjaga kesehatan gigi dan mulut anak – anak dan ibu hamil. Cet. Ke–4. Yogyakarta : Fitramaya.
Manson, J. D & Elay, B. M. (1993). Buku ajar periodonti. Jakarta :Hipokrates.
Panda. (2008). Indeks kebersiham mulut. Available from http://pandatitit.blogspot.com. Accessed April 2011.
Rizal, Abi. (2009). Teknik pengambilan sampel. Availible from : http://blogspot.com. Accessed A pril 2011.
Rizky, Filya Suri. (2009). Karang gigi. Available from : file:///E:/karang.html. Accessed 29 April 2011.
Septiani, Ismu Reni. & Kurniasih. (2010). Kandungan kapur dalam air sumur. Bandar lampung : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Sindoro, Imam. (1996). Ilmu pencegahan penyakit gigi dan mulut. Surabaya : SPRG.
Slamet, Juli Soemirat. (2002). Kesehatan lingkungan. Cet. Ke-5. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Wardana, Wisnu Arya. (2004). Dampak pencemaran lingkungan. Ed. III. Yogyakarta : Perpustakaan Nasional.
Webadmin. (2009). Air berkerak, Kesadahan & Umur air tanah. Big.fatfireblog.com/info/air-kapur.
DOI: https://doi.org/10.32382/mkg.v16i2.762
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Published By : Poltekkes Kemenkes Makassar Jurusan Keperawatan Gigi
Office : Jl. Monumen Emmy Saelan III, Makassar, South Sulawesi, 90242
Email : mediagigi@poltekkes-mks.ac.id
INDEXING