PENGARUH PMR (PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION) TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OP BPH (BENIGN PROSTATE HIPERPLASIA)
Abstract
ABSTRACT
Preliminary. Pain is the most common complaint experienced by post-surgical patients, in which clients who experience pain are less able to participate in daily activities and severe pain can hinder a person's lifestyle if not treated immediately. Progressive relaxation techniques (PMR) are one of the techniques which is used in reducing pain in patients, especially post-surgical patients. The results of the study by Aprina, which was carried out in the room fined Dr. H. Abdul Moeloek of Lampung Province in 2017, showed that the intensity scale of post op Benign Prostate Hyperplasia pain before progressive relaxation therapy resulted in a mean of 5.20 with a standard deviation of 0.834 while the pain intensity scale after progressive relaxation therapy obtained a mean result of 3.60 with a standard deviation of 0.681. By this findings, it can be concluded that progressive relaxation techniques have a major effect on reducing pain intensity. Aim. This study aimed to determine the effect of progressive relaxation on pain intensity in BPH post op patients in TK II Pelamonia Makassar Hospital. Research methods. The research design was Quasi Experiment with One Group Pre-Post Test research designed with sampling technique using accidental sampling technique. The number of samples used in this study were 20 respondents. Data collection used observation sheets and the data analysis used univariate and bivariate analysis with Wilcoxon test. Results. The results of the study showed that the mean result of the pain intensity scale before progressive relaxation therapy was 5.20 with a standard deviation of 0.834 while the pain intensity scale after progressive relaxation therapy was 3.60 with a standard deviation of 0.681. The statistical test results obtained ρ-value 0.000 (ρ-value 0.000 <α 0.05), Conclusion. The conclusion in this study revealed that there was an effect of PMR (Progressive Muscle Relaxation) on the reduction in pain intensity in BPH post op patients in TK II Pelamonia Makassar Hospital. Suggestion. The suggestion of this study is that PMR as one of the therapies can reduce pain intensity in BPH post op patients and health workers need to get PMR therapy training. Keywords: BPH, Pain, Progressive Relaxation
ABSTRAK
Pendahuluan. Nyeri merupakan keluhan tersering yang dialami pasien post Operasi dimana klien yang mengalami nyeri kurang mampu berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari dan nyeri yang berat dapat menghambat gaya hidup seseorang apabila tidak segera diatasi dan teknik relaksasi progresif (PMR) merupakan salah satu teknik yang digunakan dalam menurunkan nyeri pada pasien khususnya pasien pasca bedah. Hasil penelitian oleh Aprina, yang dilakukan di ruang kutilang RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2017, bahwa skala intensitas nyeri post op Benign Prostat Hiperplasia sebelum dilakukan terapi relaksasi progresif didapatkan hasil mean 5,30 dengan standar deviasi 0,844. sedangkan skala intensitas nyeri sesudah terapi relaksasi progresif didapatkan hasil mean 3,50 dengan standar devisiasi 0,671, maka dapat disimpulkan bahwa teknik relaksasi progresif berpengaruh besar dalam menurunkan intensitas nyeri.
Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh relaksasi progresif terhadap intensitas nyeri pada pasien post op BPH di RS TK II Pelamonia Makassar.
Metode penelitian. Rancangan penelitian yaitu Quasi Eksperimen dengan desain penelitian One Group Pre- Post Test dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Accidental Sampling. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah sebanyak 20 responden. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi, analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji Wilcoxon.
Hasil. Hasil penelitian yaitu skala intensitas nyeri sebelum terapi relaksasi progresif didapatkan hasil mean 5.30 Dengan standar deviasi 0.844. Sedangkan skala intensitas nyeri sesudah terapi relaksasi progresif didapatkan hasil mean 3.50 dengan standar devisiasi 0.671 hasil uji statistik didapatkan nilai ρ-value 0.000 (ρ-value 0.000 < α 0.05),
Kesimpulan. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh PMR (Progressive Muscle Relaxation) terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post op BPH di RS TK II Pelamonia Makassar.
Saran. Saran penelitian ini yaitu PMR menjadi salah satu terapi untuk penurunan intensitas nyeri pada pasien post op BPH dan tenaga kesehatan perlu mendapatkan pelatihan terapi PMR.
Kata kunci : BPH, Nyeri, Relaksasi progresif
Keywords
References
DAFTAR PUSTAKA
Aprina., Yowanda, N.I., Sunarsih, (2017). Relaksasi Progresif terhadap Intensitas Nyeri Post Operasi BPH (Benigna Prostat Hyperplasia), Jurnal Kesehatan, Volume VIII, Nomor 2, Agustus 2017, hlm 289-29, http://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK/article/download/505/457, di akses tanggal 20 desember 2017
Black, J.M., Hawks, J.H. (2014). Medical surgical nursing; Clinical management for positive outcomes. Singapore. Elsevier.
Datak, G (2008), Efektifitas relaksasi benson terhadap nyeri pasca bedah pada pasien transurethral resection of the prostate, Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, Jakarta, http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/127176-TESIS0443%20Gad%20N08e-Efektifitas%20relaksasi-HA.pdf, di akses 5 juli 2017
Febrianto, D. (2015). Jurnal Gambaran sensai berkemih pasien post op operasi TURP yang diberikan badder training di RSUD Tugurejo semarang.
Fitria & Ambarwati. 2014. Efektivitas Tekhnik Relaksasi Progresif Terhadap Intensitas Nyeri Pasca Operasi Laparatomi. Jurnal Akper Stikes PKU Muhamadiyah Surakarta. http://journal.akpergshwng.ac.id/index.php/gsh/article/view/1 0 (Diakses pada tanggal 28 Desember, pukul 13.00).
Potter & Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik, Ed 4, Vol.2. Jakarta: EGC
Prasetyo, S. N. (2010). Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Raharjo. (2013). Benigna Prostat hyperplasia. Journal kesehatan , 1-8.
Data Rekam Medis Rumah Sakit TK II Pelamonia Makassar
Sampekalo, Monoarfa, dan Salem. 2015. Angka Kejadian yang Disebabkan oleh BPH di RSUD Prof. Dr. R. D Kandu Manado Periode 2009-2013. Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015, h.568-572
Sandi, Andika. 2015. Perbedaan Intensitas Nyeri Setelah Dilakukan Tindakan Teknik Distraksi dan Relaksasi Pasien Post Sectio Caesarea di Ruang Delima RSUD Dr. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Karya Ilmiah. Poltekkes Tanjungkarang
Snyder, M., & Ruth Lindquist. (2010). Complementary & Alternative Therapies in Nursing (sixth ed.). New York: Springer Publishing Company, LLC.
Suzuki, K. (2009). Epidemiology of Protate cancer and benign prostatic hyperplasia.
Yudiyanta, Khoirunnisa, N., & Yudiyanta, R. W. (2015). Assessment Nyeri. Departemen Neurologi, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, http://www.Kalbemed.com/tekhnik assessment nyeri. Diakses April 2016.
DOI: https://doi.org/10.32382/jmk.v10i2.1320
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Mailing Address
Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Makassar.
Jl. Monumen Emmi Saelan 3 Makassar
Principal Contact
Mardiana Mustafa
Politeknik Kesehatan Makassar
Phone: 08114163970
Email: mardianamustafa@poltekkes-mks.ac.id
Support Contact
Heriansyah
Email: heriansyahabdulhamid@poltekkes-mks.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.