INDIKATOR BANTUAN HIDUP DASAR TERHADAP BAROTRAUMA PARU PADA KASUS DRAWNING DI MASYARAKAT PESISIR KEL. BAROMBONG KEC. TAMALATE KOTA MAKASSAR

Abd Hady J, Hariani Hariani, Rahman Rahman, Maryati Tombokan, Subriah Subriah

Abstract


Korban tenggelam merupakan salah satu kegawatdaruratan yang perlu penanganan segera. Angka kematian akibat insiden tenggelam yang masih tinggi disebabkan karena kontribusi dari factor sistem pertolongan dan penanganan awal. Hal ini kemungkinan disebabkan karena pengetahuan penanganan korban yang tidak tepat selain karena pemahaman masyarakat mengenai gawat darurat yang minim.

Di Indonesia hampir 90% kejadian tenggelam tidak mendapat pertolongan secara tepat. hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya kurangnya sosialisasi tentang manfaat pertolongan pertama pada korban tenggelam, padahal kita ketahui bahwa pertolongan cepat Bantuan Hidup Dasar  pada korban kemungkinan selamat berkurang 3-4% tiap  menit (Priambodo G, dkk, 2016).

Menurut  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) , korban meninggal akibat bencana alam sebanyak 44 orang  terseret air pada tahun 2016. Dan .pada tahun 2017 terdapat 20 orang tenggelam di pantai Bali dan  pada tahun 2019 terdapat 22 wisatawan tenggelam di pantai Sukabumi.sedangkan  data di Sulawesi Selatan  menurut Komite Nasional Kecelakaan Transportasi terdapat 66 orang korban tenggelam di laut. (KNKT,2018). Penyebab tingginya angka kematian akibat tenggelam salah satunya adalah sistem pertolongan dan pengetahuan penanganan korban yang tidak tepat dan prinsip pertolongan awal yang tidak sesuai. Pengetahuan penanggulangan penderita gawat darurat memang posisi besar dalam menentukan keberhasilan pertolongan.

Hasilnya pada saat tim pengabmas melakukan evaluasi kegiatan peserta pelatihan baik peserta pelatihan maupun peserta penyuluhan dan hasil yang didapatkan yaitu peserta sangat trampil dalam menolong korban tenggelam khususnya bantuan hidup dasar. Sejalan dengan hasil pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Hendy Lesman dkk, (2018) dimana kegiatan dilaksanakan di Pantai Amal yang merupakan masyarakat pesisir, dimana terjadi peningkatan pengtahuan dan keterampilan masyarakat dalam melakukan pertolongan pertama kepada korban tenggelam, mulai dari penanganan korban tenggelam selama dilaut, maupun korban yang telah dilakukan eakuasi ke daratan.

Tujuan pengabdian masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat pesisir tentang pertolongan pertama pada korban tenggelam, manfaat dari kegiatan pengabdian ini adalah menignkatkan kemandirian masyarakat pesisir dalam memberikan pertolongan pada korban tenggelam dan sasarannya adalah masyarakat pesisir.

Kesimpulan yaitu terjadi peningkatkan pengetahuan tentang pertolongan pertama pada korban tenggelam, meningkatakan keterampilan tentang  Bantuan Hidup Dasar pada korban tenggelam dan meningkatkan keterampilan dalam penanganan paska tenggelam

Kata Kunci: Indikasi BHD, Barotrauma Paru, Drawning

 


Full Text:

Full Article PDF

References


Anggun Magfirah Gobel,dkk,2014, Pengaruh Pendidikan kesehatan Tentang Penanganan Pertama Korban Tenggelam air Laut terhadap penigkatan Pengetahuan masyarakat Nelayan desa Bolang itung II Kab. Bolaang Mangondow Utara, Skripsi, Prodi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokeran Universitas Sam Ratulangi.

Azhari (2011), Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal, Departemen Kesehatan Republic Indonesia, Jakarta

Gd. Harry Kurnia Prawedana, Putu Pramana Suarjaya, 2013, Bantuan Hidup Dasar Dewasa Pada Near Drawing di Tempat Kejadin, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, RSUP Sanglah Denpasar.

Hendy Lesman, dkk, 2018, Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Penanganan Korban Tenggelam, Jurnal Masyarakat Mandiri, (online), diakses 10 Oktober 2020, Jam 10.00 wita.

Maria Imaculata Ose, dkk, 2020, Pemberdayaan kader dalam Emergency First Aid Penanganan henti jantung korban Tengge;am Pada wilyh Pesisir Tarakan, Skripsi, Universitas Ahmad Dahlan.

Notoatmodjo,2012, Promosi Kesehatan dan Prilaku Kesehatan , Jakatra, PT.Rineka Cipta.

Priambodo G, dkk (2016), Indikator bantuan hidup dasar untuk menolong korban tenggelam, Surakarta.

Purwoko, (2012), Bantuan Hidup Dasar, Skripsi, Fakultas kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret.

Kementerian Kesehatan RI, Badan PPSDM Kesehatan (2016), Kurikulum dan Modul Training of Training (TOT) Bantuan Hidup Dasar Bagi Masyarakat Awam. Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Makassar.

Magfirah A, dkk (2014), Pengaruh pendidikan kesehatan tentang pertolongan pertama pada korban tenggelam air laut terhadap peningkatan pengetahauan masyarakat nelayan di desa Bolang Itang II Kabupaten Bolaang Mangondow utara. Skripsi, Universitas Sam Ratulangi.

Putri Wulandari PD & Parami P, (2016), Perubahan Hemodinamik pada korban tenggelam, RSUP Sanglah, Bali




DOI: https://doi.org/10.32382/mirk.v3i1.2571

Refbacks

  • There are currently no refbacks.