Hubungan Status Anthropometri Dengan Kadar Glukosa Darah, Kadar HbA1c dan Pola Makan Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas Tarik Kabupaten Sidoarjo
Abstract
Pendahuluan:Belum adanya batasan IMT ataupun LP bagidiabetesi, padahal diperlukan karena diabetes berisiko lebih tinggi mengalamikegemukan, obesitas dislipidemia, dan hipertensi dibandingkan yang bukan diabetes.Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan antara status anthropometri dengan kadar glukosa darah, HbA1c dan pola makan pada penderita DM di Puskesmas Tarik Kabupaten Sidoarjo. Metode: Desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional.Metode pengambilan sampel adalah consecutive non random sampling dengan jumlah sampel 30 subjek. Alat pengumpul data yang digunakan berupa hasil pemeriksaan laboratorium, data prolanis, form sq-ffq, lembar observasi dan informed consent. Analisis statistik menggunakan non parametrik chi square. Hasil:Sebagian besar subjek dengan status gizi gemuk dan obesitas sentral memiliki kadar glukosa darah sewaktu lebih sebesar 40% dan HbA1c lebih sebesar 36,6%. Presentase subjek yang mengkonsumi makanan dengan IG rendah lebih tinggi daripada yang mengkonsumsi IG tinggi. Terdapat hubungan antara status anthropometri dengan kadar glukosa darah sewaktu serta HbA1c pada penderita DM menunjukkan nilai p-value>0,005. Hubungan antara pola makan dengan status anthropometri, kadar glukosa darah sewaktu dan HbA1c menunjukkan nilai p-value >0,005 untuk semua kategori IG. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan signifikan antara status anthropometri dengan kadar glukosa darah sewaktu, HbA1c, maupun pola makan pada penderita DM. Namun terjadi peningkatan tren terhadap kadar glukosa darah sewaktu dan HbA1c pada subjek dengan IMT gemuk dan LP obesitas sentral.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adnan, M., Mulyati, T. dan Isworo, J. T. 2013. Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) Dengan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Mellitus ( DM ) Tipe 2 Rawat Jalan Di RS Tugurejo Semarang, 2(April), pp. 18–25.
Arisman. 2011. Buku Ajar Ilmu Gizi Obesitas, Diabetes Melitus dan Dislipidemia. Jakarta: EGC.
Bae, J. P., Lage, M. J., Mo, D., Nelson, D. R., Hoogwerf, B. J.. 2016. Obesity and glycemic control in patients with diabetes mellitus: Analysis of physician electronic health records in the US from 2009-2011, Journal of Diabetes and its Complications, 30(2), pp. 212–220. doi: 10.1016/j.jdiacomp.2015.11.016.
Betteng, R. dan Mayulu, N. 2020. ANALISIS FAKTOR RESIKO PENYEBAB TERJADINYA DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA WANITA USIA PRODUKTIF DIPUSKESMAS WAWONASA , 2.
ElKafrawi, N., Shoaib, A. dan Abd Elaal Elghanam, M. 2017.
Measurement of waist circumference as a screening tool for type 2 diabetes mellitus in female patients, Menoufia Medical Journal, 30(1), p. 168. doi: 10.4103/1110-2098.211528.
Hartono, A. 2006. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. 2nd edn. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Hartuti, S., Nasution, A. dan Syafril, S. 2019. The effect of drug-related problems on blood glucose level in the treatment of patients with type 2 diabetes mellitus, Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences, 7(11), pp. 1798–1802. doi: 10.3889/oamjms.2019.290.
Kemenkes, R. 2014. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2014. Jakarta.
Nazarina, N., Prihartini, S. dan Rachmawati, R. 2014. Batasan indeks massa tubuh dan lingkar perut diabetesi di Indonesia untuk prediksi abnormalitas kadar HDL-kolesterol dan tekanan darah, Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 11(2), p. 49. doi: 10.22146/ijcn.18993.
Nikmah, U. A. dan Dany, F. 2017. Kadar Leptin sebagai Petanda Diabetes pada Individu dengan Diabetes dan Toleransi Glukosa Terganggu, Buletin Penelitian Kesehatan, 45(3), pp. 1–6. doi: 10.22435/bpk.v45i3.6508.145-152.
Nugroho, K., Mulyadi, N. dan Masi, G. 2016. Hubungan Aktivitas Fisik Dan Pola Makan Dengan Perubahan Indeks Massa Tubuh Pada Mahasiswa Semester 2 Programstudi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran, Jurnal Keperawatan UNSRAT, 4(2), p. 105746.
Putri, A. E. S. dan Larasati, T. 2013. Hubungan Obesitas dengan Kadar HbA1c Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek Provinsi Lampung, Medical Journal of Lampung University, 2(4), pp. 9–18.
Riskesdas. 2018. Hasil Utama Riset Kesehata Dasar (RISKESDAS), Journal of Physics A: Mathematical and Theoretical, 44(8), pp. 1–200. doi: 10.1088/1751-8113/44/8/085201.
Siagian dan Rimbawan. 2004. Indeks Glikemik Pangan. Bogor: Penebar Swadaya.
Silva, Kellen Cristine, Nobre, Luciana Neri, de Castro Ferreira Vicente, Sofia Emanuelle, Moreira, Lidiane Lopes, do Carmo Lessa, Angelina, Lamounier, Joel Alves 2016. Influence of glycemic index and glycemic load of the diet on the risk of overweight and adiposity in childhood, Revista Paulista de Pediatria (English Edition). Sociedade de Pediatria de São Paulo, 34(3), pp. 293–300. doi: 10.1016/j.rppede.2015.12.009.
Trisnawati. 2013. Faktor Risiko Kejadian Diabetes mellitus Tipe 2 di Puskesmas Kecamatan cengkareng Jakarta Barat, Jurnal Ilmiah kesehatan, 5(1), pp. 6–11.
Yadav, Sunil K. Pathak, Renuka Singh, Rekha K. Mahato, Ram Vinod. 2018. Correlation of Body Mass Index with Waist Circumference, Random Blood Sugar and Dietary Pattern as Predictors of Diabetes Mellitus, International Journal of Applied Sciences and Biotechnology, 6(3), pp. 274–278. doi: 10.3126/ijasbt.v6i3.21177.
DOI: https://doi.org/10.32382/mgp.v27i1.1584
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Media Gizi Pangan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Published By : Poltekkes Kemenkes Makassar Jurusan Gizi
Office : Jl. Paccerakkang KM. 14 Daya, Makassar, South Sulawesi, 90242 View on Google Maps
Email : mediagizipangan@poltekkes-mks.ac.id
INDEXING
View My Stats