HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP PENYAKIT DERMATITIS DI PONDOK PESANTREN BABUL KHAER KAB.BULUKUMBA

Andi Rezky Avita, Wahyuni Sahani

Abstract


Personal hygiene di Pondok Pesantren sangat diperlukan untuk menghindari penyakit kulit. Dermatitis merupakan salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri yang berpengaruh pada kualitas hidup, penampilan, dan kenyamanan penderitanya sehingga personal hygiene perlu diterapkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan personal hygiene terhadap penyakit dermatitis di Pondok Pesantren Babul Khaer Kab.Bulukumba Tahun 2019. Rancangan penelitian menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel 45 orang dan 9 ruang kamar tidur. Hasil penelitian yang menunjukkan kebersihan kulit tangan dan kuku memenuhi syarat sebanyak delapan responden (18%) dan tidak memenuhi syarat 37 responden (82%), kebiasaan mandi memenuhi syarat sebanyak 11 responden (24%) dan tidak memenuhi syarat 34 responden (76%), kebersihan tempat tidur dan seprei tidak memenuhi syarat 45 (100%), air bersih yang digunakan memenuhi syarat sebanyak sembilan kamar (100%), kelembaban tidak memenuhi syarat sembilan kamar (100%). Variabel kebiasaan mengganti pakaian dan suhu ruangan kamar tidur berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai P= 0,01 < α= 0,05 dan nilai P= 0,02 < α= 0,05 yang berarti bahwa ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan mengganti pakaian dan suhu kamar tidur dengan penyakit Dermatitis. Kesimpulan yang didapatkan yaitu personal hygiene kebiasaan mengganti pakaian memiliki hubungan yang signifikan dengan penyakit dermatitis dan Suhu kamar tidur juga memiliki hubungan yang signifikan dengan penyakit dermatitis. Saran untuk santriwati yaitu meningkatkan personal hygiene agar terhindar dari beberapa penyakit menular terutama penyakit kulit (Dermatitis).

Kata Kunci : Dermatitis, Pondok Pesantren, dan Personal Hygiene.


Full Text:

PDF Plagiarism Check

References


Addin A. 2009. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit. Bandung: PT. Puri Delco

Agung Triono. 2015. Hubungan Antara Higiene Perorangan, Kondisi Jamban Keluarga Dan Informasi Yang Diterima dengan Kejadian Demam Tifoid Di Wilayah Kerja. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.(SkripsiOnline).http://eprints.ums.ac.id/34794/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf. (Diakses pada tanggal 16 mei 2019)

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. 2015 . Profil Kesehatan Sulawesi Selatan 2014. Makassar: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Kemenkes RI. 2014. Pusat Data Dan Informasi (Perolaku Mencuci Tangan Pakai Sabun Di Indonesia). Jakarta: Kemenkes RI

Ditjen PP dan PL. 2015. Rencana Aksi Program Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2015-2019. (Online) http://www.depkes.go.id/resources/download/RAP%20Unit%20Utama%202015-2019/5.%20Ditjen%20P2P.pdf (Diakses pada tanggal 10 januari 2019)

Galuh, dkk. 2015. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Demam Tifoid pada Anak di RSUD Tugurejo Semarang. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang (Journal Online). https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/kedokteran/article/view/2596 (Diakses pada tanggal 18 febriari 2019)

Koes Irianto. 2015. Memahami Berbagai Penyakit. Bandung: Alfabeta

Marni. 2016. Asuhan Keperawatan Anak Pada Penyakit Tropis. Jakarta: Erlangga

Ni’ma Laelawati. 2016. Hubungan Antara Faktor Sanitasi Lingkungan Dan Higiene Perorangan Dengan Kejadian Demam Tifoid Pada Anak Usia 5-14 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Miroto Kota Semarang. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang. (Skripsi Online) https://lib.unnes.ac.id/28143/1/6411412150.pdf. (Diakses Pada Pada Tanggal 9 Februari 2019)

Nurvina. 2013. Hubungan antara Sanitasi Lingkungan, Hygiene perorangan dan Karakteristik Individu dengan Kejadian Demam Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang. (Skripsi Online). https://lib.unnes.ac.id/18354/1/6450408002.pdf. (Diakses Pada Tanggal 21 Desember 2018)

Republik Indonesia. 2006. Keputusan Menteri Kesehatan RI No 364 Tahun 2006. Tentang Pedoman Pengendalian Demam Tifoid.

Sarifah NurlaIla, dkk. 2013. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Demam Typhoid Pada Pasienn Yang Dirawat Di Rsu.Dr.Soedarso Pontianak Kalimantan. Pontianak: Universitas Muhammadiyah Pontianak. (Journal Online). http://openjurnal.unmuhpnk.ac.id (Diakses Pada Tanggal 10 Februari 2019)

Yuli Wulan Sari. 2013. Faktor Kebiasaan Dan Sanitasi Lingkungan Hubunganya Dengan Kejadian Demam Thypoid Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Kabupaten Boyolali. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. (Skripsi Online). http://eprints.ums.ac.id/27257/11/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf. (Diakses pada tanggal 15 mei 2019)




DOI: https://doi.org/10.32382/sulolipu.v20i1.1480

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Media Sulolipu terindex

    

        

Media Reference Manager

       

View My Stats

Flag Counter

didukung oleh:

Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia