Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut Di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas II A Sungguminasa Kabupaten Gowa

Hidayat Hidayat, Karmila Karmila

Abstract


            Penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan salah satu penyakit yang sering diderita narapidana di sebabkan oleh beberapa faktor. Pada tahun 2018 total penghuni  Lapas Narkotika Kelas II A Sungguminasa Kabupaten Gowa mencapai 1.016 dengan kapasitas lapas hanya 368 orang.

            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepadatan penghuni, suhu, kelembaban, ventilasi, dan pencahayaan dengan kejadian penyakit ISPA di  Lapas Kelas II A Sungguminasa Kabupaten Gowa. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendektatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah narapidana yang berada di  lapas  narkotika yaitu berjumlah 482 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling dengan rumus lameshow dan hasil 90 orang. Pengolahan dan analisis data menggunakan uji chi-square dengan program SPSS v.16

            Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara suhu (P=0,039), kelembaban (P=0,000) ventilasi (P=0,010), dan pencahayaan (P=0,002) dengan kejadian penyakit ISPA sedangkan  kepadatan penghuni menunjukkan hasil yang konstan atau tingkat kepadatan penghuni yang tinggi sehingga tidak dapat dilakukan pengujian.

            Kesimpulan penelitian ini yaitu suhu, kelembaban, ventilasi dan pencahayaan berhubungan dengan penyakit ISPA di Lapas Narkotika Kelas II A Sungguminasa Kabupaten Gowa. Saran penelitian ini yaitu pihak lapas lebih memperhatikan kondisi ruangan narapidana dan melakukan redistribusi kembali narapidana untuk menangani tingkat kepadatan penghuni yang tinggi.

Kata Kunci : ISPA, Suhu, Kelembaban, Ventilasi, Pencahayaan,                                     Kepadatan penghuni

 

 


Keywords


ISPA, Suhu, Kelembaban, Ventilasi, Pencahayaan, Kepadatan penghuni

Full Text:

Full Article PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Abdul, D. R. (2009). Pengantar Hukum Indonesia. Rajawali Pers h. 188.

Achmadi. (2004). Faktor Penyebab ISPA. Jakarta: Gramedia.

Alamsyah, d. (2013). Pilar dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakrata: Nuha medika.

Alam, D. (2016). Dampak Kelebihan Kapasistas Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan/Rumah Tahanan Bagi Psikologi Narapidana Dan Para PetugasLembaga Pemasyarakatan Di Indonesia. Supremasi Hukum , Hal 9.

Atmasasmita, R. (1997). Tindak Pidana Narkotika Transnasional Dalam Sistem Sistem Hukum Pidana Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bhakti h. 72.

Amin. M, Alsagaf, H.S.(2011). Ilmu Penyakit Paru. Surabaya : Airlangga University Press.

Anders Koch, et al. (2002). Population-Based Study Of Acute Respiratory Infection In Children, Greenland. Emerging Infectious Disease

Budiman, S. d. (2012). Ilmu Kesehatan Masyarakat dalam Konteks Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC.

Chandra, B. (2005). Pengantar Kesehatan Lingkungan.Jakarta: EGC.

Ditjenpas, (2019). Smslap.Ditjen.Go.Id. Sistem Data Base Pemasyarakatan. Data Terakhir Jumlah Penghuni Lapas

Gunawan, K. (2010). ISPA Pencegahan dan Penanggulangannya . Semarang : Dinkes Provinsi Jawa Tengah.

Hartono, R. d. (2012). Gangguan Pernapasan Pada Anak : ISPA . Yogyakarta: Nuha medika.

Heriza, A. (2011). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta : Nuha medika.

ICRC, I. C. (2012). Water, Sanitation, Hygiene And Habitat In Prisons . Swiss: Commite International Geneva.

Kemenkes, R.I (2012). Pedoman Pengendalian Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Kemenkes, R.I (2014). Riset Kesehatan dasar (RISKESDAS) .Jakarta : Kemenkes RI.

Kemenkumham, R.I (2015 ). Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan . Standar Evaluasi Hunian Lapas/Rutan .

Kemenkumham, R.I. (2016). Surat Perhitungan Kapasitas Lapas/Rutan /Cabang Rutan . Direktorat Jenderal Pemsyarakatan

Kemenkumham, R.I (2017). Grand Design Penanganan Overcrowded Pada Rumah Tahanan Negara Dan Lembaga Pemasyarakatan. Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia .

Kurnia, R. (2010). Hubungan Antara Kepadatan Hunian Dengan Kualitas LingkunganFisikLembaga Pemasyarakatan (LAPAS) Dengan Keluhan Penghuni Lapas Kelas II A Sidoarjo. Perpustakaan UniversitasAirlangga .( (Online) Di aksespada 10 januari 2019

Lubis, P. (1985). Perumahan Sehat. Jakarta : Proyek Pengembangan Pendidikan Tenaga Sanitasi Pusat.

Nindya, T. S. (2013). Hubungan Sanitasi Rumah Dengan Kejadian ISPA Pada Balita. Surabaya: FKM Universitas airlangga.

Notoatmodjo. (2012). Kesehatan masyarakat Ilmu dan seni.Jakarta: Rineka cipta.

Nur, H. D., Pranowowati, P., & Siswanto, Y. (2014). Analisis Permasalahan Kesehatan pada Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Ambarawa. Artikel penelitian .

Nindya, Triska susila. 2013. Hubungan Sanitasi Rumah Dengan Kejadian Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Pada Anak Balita. Surabaya : FKM Universitas Airlangga

Pradini, N. I. (2013). Hubungan Kondisi Rumah TerhadapKejadian Penyakit ISPA Di Kelurahan Maccini Gusung Kota Makassar. Prodi D-IVJurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Makassar (Skripsi tidak diterbitkan) .

Permenkes, R.I (2011). Penyehatan Udara Dalam Ruang Rumah.

Rully, N. (2018). Strategi menangani Overcrowding Di Indonesia : Penyabab, Dampak Dan Penyelesaiannya. Jakarta selatan: Institute for Criminal Justice Reform (ICJR).

Sukandar, R. (2010). Bencana Alam Dan Bencana Antrphogenik. Yogyakarta: Kanisius.

Samosir Djisman. 2016. Penology Dan Pemasyarakatan. Bandung : Nuansa Aulia

Suyono. (1985). Pokok Bahasan Modul Perumahan dan Permukiman sehat.jakarta : proyek pengembangan pendidikan tenaga kesehatan departemen kesehatan .

Suyono, B. d. (2002). Ilmu Kesehatan Masyarakat dalam Konteks Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC.

Suyatna, U. (2018). Evaluasi Kebijakan Narkotika Pada 34 Provinsi Di Indonesia . Ilmu-ilmu Sosial Dan Humaniora , 169.

Sasangka, H. (2003). Narkotika Dan Psikotropika dalam Hukum Pidana. Bandung: Mandar maju hal. 28.

Undang-Undang, R. I. (1981). Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

WHO. (2009). Indikator Perbaikan Kesehatan Lingkungan Anak. Jakarta: EGC.

Wong, d. L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Edisi 6. Jakarta: EGC.




DOI: https://doi.org/10.32382/sulolipu.v2i20.1740

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Media Sulolipu terindex

    

        

Media Reference Manager

       

View My Stats

Flag Counter

didukung oleh:

Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia