STATUS RESISTENSI Larva Aedes aegypti Terhadap Penggunaan Themofos Pada Daerah Endemis DBD di Kabupaten Maros Tahun 2020

Ain Khaer, Khiki Purnawati Kasim, Budirman Budirman

Abstract


Salah satu upaya pencegahan DBD pada dinas kesehatan di kabupaten Maros sebagai daerah yaitu dengan pemberian larvasida temefos 1% dikenal dengan nama abate, dan pemberian abate ini disebut dengan abatisasi dan jenis abate ini telah digunakan selama lima tahun. Pelaksanaan uji kerentanan yang telah dilakukan dengan pengujian berbagai konsentrasi yang berbeda yakni konsentrasi 0,001mg/l, 0,05 mg/l, 0,01 mg/l, 0,02 mg/l, dan 0,03 mg/l, secara keseluruhan menunjukkan bahwa kondisi larva yang berada pada daaerah endemis masih rentan terhadap penaburan atau penggunaan bahan temefos dan belum menimbulkan respon resisten terhadap jumlah dari varias konsentrasi temefos. Hasil uji  yang dilaksanakan sebanyak enam kali menunjukkan hasil uji status vektor berdasarkan standar WHO 1975 serta standar Peraturan Permenkes No. 50 tahun 2017 bahwa status larva/jentik terhadap bate 1GR (temefos)  masih rentan.Berdasarkan kondisi sebagai daerah endemis DBD dan upaya pengendalian yang telah dilakukan dengan menggunakan larvasida dalam kurung waktu tertentu menjadi alasan dan dasar pertimbangan untuk mengetahui kondisi vektor aedes aegypti terhadap penggunaan temefos, sehingga diharapkan dengan hasil yang diperoleh dapat dijadikan dasar dalam menentukan teknik  dan upaya pengendalian selanjutnya. 

Kata Kunci: Larvasida, resistensi, temefos, aedes aegypti


Keywords


Larvasida, resistensi, temefos, aedes aegypti

Full Text:

Full Article PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Aedes aegypti, https:llid. wikipedia.orglwiki/AP.des_aegypti, diakses 4 Januari 2017

Anonim, Pelabuhan Bajoe. http://anreguruta. biogspot. co.id/2017/01lpelabuhan bajoe.html, diakses 12 Agustus 2017

Ambarita L.P et.al.,2014, Tingkat Kerentanan Aedes Aegypti (Linn) Terhadap Malathion di Provinsi Surnatera Selatan. Buletin Penelitiar. Kesehatan,Vol 43, No., Juni 2015 : 97-104

Andi Arahmadani Arasy dan Anis Nurwidayati.2017, Status Resistensi Anopheles barbirostris terhadap Permethrin 0,75% Desa Wawosangula , Makassar dan Barru.

Ambrita L.P dkk. 2014. Tingkat Kerentanan Aedes Agypti (Linn) terhadap Malathion di Provinsi Sumatera Selatan.Buletin Penelitian Kesehatan, Vol 43, September 2019:97-104, http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/BPK/article/view/4143, (Online ) diakses tanggal 15 september 2019

CutwaMM, O’meara GF.Photographic Guide to Common Mosquitoes of Florida. Florida Medical Entomology Laboratory. 2006; 1:1-83.

Dinkes Prov Sul-Sel., 2014, Profil Kesehatan Sulawesi Selaian 2014, Makassar

DokterSehat: Abate: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping | https://doktersehat.com/abate/

Dvah W, et al, 2014, Resistensi Malathion dan Ak,ivitas Enzim Esterase Pada Populasi Nyamuk Aedes aegypti di Kabupaten Pekalongan, BALABA Vol. i2 No.2, Desember 2016: 61

Firda Y.P., Mira I., Rina M., Yuneu Y., 2011, Status Resisiensi Aedes Aegypti Dengan Metode Susceptibility Di Kofa Cimahi Terhadap Cypermethrin. Aspirator Vol. 3 No. 1 Tahun 2011 :18-

Husham A, Abdalmagid, Brair M. Status susceptibility of dengue vector ; Aedes aegypti to different groups of Insecticides in Port Sudan City - Red Sea State. Sudan. J. public Heal.2010;4(6):199–202.

Kermenkes R.I., 2010, Permenkes Nomor 374 Tentang Pengendalian Vektor, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Kemenkes R.I., 2012, lntematonal Health Regulation 2005, Kementarian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Kemenkes R.I, 2012, Pedomen renggunaan lr.sektisida (Pestisidaj Detem Pengendalian Vektor, Kementerian Kesehatan republik Indonesia, Jakarta

Kemenkes R.I., 2011, Modul Pengendalian Dernam Berdarah Dengue, Kementerian Kesehatan Republik tndonesia.Dlrektorat Jendral Per.gendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan: Jakarta

Kusuma D.,2016, Uji Kerentanan Nyarnuk Aedes Sp.Terhadap Fogging lnsektisida Malathion 5 % di wilayah Kota Denpasar Sebagai Daerah Endemis DBD Tahun 2016. Skripsi Program Studi Kesehatan Masyarakat,Fakultas Kedokteran, Universttas Udayana, Denpasar

Kusnindar. “Pemberantasan Penyakit Demam berdarah Ditinjau dari Berbagai Penelitian”. Cermin Dunia Kedokteran. 1990 ; 60 : 10

Lulus Susanti, Hasan Boesri , 2012, Insektisida Sipermethrin 100 G/L Terhadap Nyamuk Dengan Metode Pengasapan, Jurnal kesmas 2012, 156-163 di akses 29 April 2019

Mahardika F, 2007, Penentuan Status Resistensi Nyarnuk Aedes Aegypti Yang Berasal Dari Kecamatan Teianaipura (Jarnbi) Terhadap lnsektisida Malathion Dengkil Uji Hayati. Skripsi,Universitas Sanata Dharma, Jogyakarta

Sukmawati, Hasanuddin ishak dan A.Arsunan Arsin, 2014, Uji Kerentanan Untuk Insektisida Malathion dan Cypermethrine (Cyc 50 EC) Terhadap Populasi Nyamuk Aedes aegypti , Makassar dan Barru

Sukesi TW.Resistance Status Of Aedes aegypti L. Against Organophosphatase Larvacide (Temephos), Organophosphatase (Malathion) and Pyrethroid (Sipermethrin) Insecticide In the Gedongkiwo Village, Mantrijeron Sub District, Yokyakarta. Dalam: Ginandjar P, Pengestuti DR, Saraswati LD, editor. International Seminar 5Integrated Vector Management Health and Environmental Perspectives; 2013 Okt 26; Semarang, Indonesia. Public Health Faculty Diponegoro University

Permenkes RI No.50, 2017, Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan untuk Vektor dan Binatang PembawaPenyakit Serta Pengendalianny , Makassar dan Barru

Sunaryo, Bina I, Rahmawati, & Dyah W, Status Resistensi Vektor Demam Berdarah Dengue (Aedes aegypti) Terhadap Malation 0,8% dan Permethrin 0,25% di Provinsi Jawa Tengah , Jawa Tengah

Sudarto. “Atlas Entomologi Kedokteran”. 1972.EGC. Jakarta

Widiarti, Heriyanto B, Gardjito TA, Yuliadi L. Peta resistensi vektor demam berdarah dengue Aedes aegypti terhadap insektisida kelompok organofosfat, karbamat, dan pyretroid secara konvensional di Indonesia (Sudomo TD, ed.) Salatiga: Aditya Media Yogyakarta; 2014. p. 84

Yorinda Buyang dan Yenni Pasaribu, 2014, Analisis Residu Pestisida Golongan Piretroid Ada Beberapa Sayuran Di Kota Merauke, Agricola, Vol 4 (1), Maret 2014 Diakses 29 April 2019




DOI: https://doi.org/10.32382/sulolipu.v21i1.2090

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Media Sulolipu terindex

    

        

Media Reference Manager

       

View My Stats

Flag Counter

didukung oleh:

Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia