HUBUNGAN CUACA MIKRO DENGAN PREVALENSI PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN BONE TAHUN 2013-2015
Abstract
Kejadian demam berdarah dengue dapat diakibatkan oleh beberapa faktor salah satunya yaitu faktor lingkungan seperti cuaca mikro (curah hujan, kecepatan angin, kelembaban, suhu) yang dapat mendukung bertambahnya pupulasi nyamuk terutama nyamuk penyebab penyakit demam berdarah dengue. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan cuaca mikro dengan prevalensi penyakit demam berdarah dengue di Kabupaten Bone tahun 2013-2015. Jenis penelitian ini merupakan studi analitik dengan pendekatan retrospektif. Data cuaca dikumpulkan dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan dan data penyakit demam berdarah dengue dikumpulkan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bone tahun 2013-2015. Data dianalisis dengan uji korelasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa suhu udara (p=0,484) menunjukkan tidak ada hubungan dengan prevalensi demam berdarah dengue, dan kelembaban (p=0,009), curah hujan (p=0,033) dan kecepatan angin (p=0,004) menunjukkan ada hubungan bermakna dengan prevalensi penyakit demam berdarah dengue. Dari hasil dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara suhu dengan prevalensi penyakit demam berdarah dengue dan ada hubungan antara kelembaban, curah hujan dan kecepatan angin dengan prevalensi penyakit demam berdarah dengue di kabupaten bone. Penelitian selanjutnya disarankan menggunakan indikator cuaca lainnya yang di duga mempunyai hubungan dengan kejadian demam berdarah dengue.
Keyword: Demam berdarah dengue, suhu, kelembaban, curah hujan, kecepatan anginFull Text:
PDFReferences
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. 2015. Profil Kesehatan Sulawesi Selatan. http://www.depkes.go.id/resources/download/
profil/PROFIL_KES_PROVINSI_2014/27_Sulawesi_Selatan_2014.pdf. Makassar: Dinas Kesehatan Republik Indonesia. Diakses tanggal 11 Januari 2017.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bone. 2015. Profil Kesehatan Kabupaten Bone, http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROF
IL_KAB_KOTA_2014/7311_Sulsel_Kab_Bone_2014.pdf, Bone: Dinas Kesehatan Kabupaten Bone. Diakses Pada Tanggal 11 Januari 2017.
Junghans Sitorus. 2003. Hubungan Iklim dengan Kasus Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kotamadya Jakarta Timur Tahun 1998-2002, http://lib.universitasindonesia.ac.id/19477/1/
pdf. Jakarta: Universitas Indonesia. Di akses pada tanggal 20 Mei 2017.
Kemenkes R.I. 2015. Profil Kesehatan Indonesia, http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2014.pdf. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses tanggal 11 Januari 2017.
Roehadi D. 2008. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kotamadya Jakarta Barat Tahun 2007. http://lib.UI.ac.id/1148717/1331/6450507074.pdf. Jakarta: Universitas Indonesia. Diakses Pada Tanggal 10 januari 2017.
Soegijanto, S. 2006. Demam Berdarah Dengue. Surabaya: Pusat Penerbit dan Percetakan Unair (AUP).
Sungono V. 2004. Hubungan Iklim dengan ABJ dan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kotamadya Jakarta Utara Tahun 1999-2003. http://lib.UI.ac.id/19377/1331/645054633466407074.pdf. Jakarta: Universitas Indonesia. Diakses Pada Tanggal 10 juni 2017.
Wirayoga, M.A. 2013. Hubungan Kejadian Demam Berdarah Dengue Dengan Iklim di Kota Semarang Tahun 2006-2011, http://lib.unnes.ac.id/19377/1/6450407074.pdf. Surabaya: Universitas Negeri Semarang. Diakses Pada Tanggal 10 januari 2017.
DOI: https://doi.org/10.32382/sulolipu.v17i2.795
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Media Sulolipu terindex
Media Reference Manager
didukung oleh:
Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia