KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DALAM RESIDU PESTISIDA PADA TANAH, AIR DAN BAWANG MERAH DI DESA SALU DEWATA KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG
Abstract
Timbal adalah logam lunak kebiruan atau kelabu keperakan yang lazim terdapat dalam kandungan endapan sulfit yang tercampur mineral-mineral lain terutama seng dan tembaga. Perpindahan Timbal Pb dari tanah ke tanaman tergantung komposisi dan pH tanah . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang kandungan Timbal (Pb) sebagai residu Pestisida pada tanah, air serta bawang merah di lokasi penelitian yang berada di Desa Salu Dewata Kecematan Anggeraja Kabupaten Enrekang.Penelitian ini menggunakan survai pendekatan Deskriptif. Jumlah sampel yang digunakan adalah 7 sampel yakni sampel tanah dan sampel bawang merah yang diambil pada tiga lokasi dan satu sampel air. Data yang diperoleh dari hasil observasi dilapangan dan hasil pemeriksaan laboratorium dalam penelitian ini akan disajikan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata kandungan timbal (Pb) pada tanah pertanian dengan usia garapan 10 Tahun sebesar 15.413 ppm, usia garapan 20 Tahun sebesar 15.224 mg/kg dan usia garapan 25 Tahun sebesar 17.523 ppm. Selain itu kandungan timbal (Pb) pada air bersih yaitu sebesar ≤ 0.01 ppm. Sedangkan kandungan timbal (Pb) pada bawang merah pada usia tanah garapan 10,20, dan 25 tahun yaitu ≤ 0.01 ppmKesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu kandungan timbal (Pb) pada tanah petanian dengan usia garapan 10 tahun, 20 tahun dan 25 tahun sudah tidak memenuhi syarat. Kandungan timbal (Pb) pada air masih memenuhi syarat sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 416/Menkes/Per/IX/1990 untuk persyaratan Timbal pada air yaitu 0,05 mg/l. Sedangkan pada pemeriksaan kandungan timbal (Pb) pada bawang merah juga masih memenuhi syarat sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor:27/permetan/pp:340/2009 dikatakan memenuhi syarat jika hasil pemeriksaan menunjukan jumlah maksimum 0,1 ppm.
Keyword : Timbal (Pb), Tanah, Air, Bawang Merah
Full Text:
PDFReferences
Anita Evi S. 2003. Penyebaran Timbal pada Tanah Alivual Brebes dengan Tanaman Indikator Bawang Merah. .(SKRIPSI), Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institusi Pertanian Bogor (online) http://repository.ipb.ac.id. Diakses tanggal 02 Juni 2017
Aysah Zulvita, 2012. Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) pada Bawang Merah (Allium cepa) Hasil Pertanian di Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang.Makassar: Politeknik Kesehatan Jurusan Kesehatan Lingkungan.(KTI tidak diterbitkan)
Heryando Palar. 1994. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineka Cipta
Khusnul Khatimah. 2006. Perubahan Konsentrasi Timbal dan Kadmium Akibat Perlakuan Pupuk Organik dalam Sistem Budidaya Sayuran Organik.(SKRIPSI), Bogor: Institusi Pertanian Bogor(online)http://scholar.google.co.id. Diakses pada tanggal 02 Juni 2017
Republik Indonesia. 1990. Peraturan Menteri Kesehatan: Nomor 416/ Men.Kes/PER/IX/1990 Tentang Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air
Republik Indonesia. 2009. Peraturan Menteri Pertanian: Nomor 27/PERMENTAN/PP.340/5/2009 Tentang Pengawasan Keamanan Pangan Terhadap Pemasukan Dan Pengeluaran Pangan Segar Asal Tumbuhan
Republik Indonesia,2011. Peraturan Menteri Pertanian: Nomor 70/Permentan/SR.140/10/2011 Tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati, Dan Pembenah Tanah.
Sudarmo Subiyakto. 1990. Pestisida Untuk Tanaman, Yogyakarta: Kanasius
DOI: https://doi.org/10.32382/sulolipu.v17i2.796
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Media Sulolipu terindex
Media Reference Manager
didukung oleh:
Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia