EFEKTIVITAS SERBUK BIJI PEPAYA (Carica papaya) DANTAWAS DALAM MENGENDALIKAN JENTIK NYAMUK Aedes aegypti

Sulasmi lasmi, ASMIRA UTAMI

Abstract


Penyakit demam berdarah dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti dengan virus yang dikenal dengan nama dengue yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan. Pencegahan penyebaran penyakit DBD dapat dilakukan dengan memutus mata rantai penularan melalui pengendalian jentik.

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas serbuk biji pepaya (carica papaya)  dan tawas dalam mengendalikan jentik nyamukAedes aegypti. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sampel dalam penelitian ini adalah 20 ekor jentik nyamuk Aedes aegypti  yang dipaparkan dengan serbuk biji pepaya (carica papaya) dan tawas dengan dosis 1 gram biji pepaya, 0.5 gram tawas dan 2 gram biji pepaya, 1 gram tawas serta 3 gram biji pepaya dan tawas 1.5 gram, dengan pengulangan sebanyak 3 kali selama 24 jam.   

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi dosis serbuk biji pepaya dan tawas maka semakin banyak jentik yang mati. Pada dosis 1 gram biji pepaya dengan 0.5 gram tawas jentik yang mati sebanyak 20 ekor dengan LD50 pada menit ke-540 . Pada dosis 2 gram biji pepaya dengan 1 gram tawas jentik yang mati sebanyak 20 ekor dengan LD50 pada menit ke-480, dan pada dosis 3 gram biji pepaya dengan 1.5 gram tawas jentik yang mati sebanyak 20 ekor dengan LD50 pada menit ke-420.Hal ini dikarenakan jentik terpapar dengan serbuk biji pepaya yang memiliki kandungan kimia.

Kesimpulan penelitian ini adalah serbuk biji pepaya (carica papaya) dan tawas efektif dalam mematikan jentik nyamuk Aedes aegypti dimana LD50 telah tercapai sehingga serbuk biji pepaya dan tawas dapat menjadi salah satu bahan yang dapat direkomendasikan dalam mengendalikan vektor demam berdarah dengue.

Kata kunci : Serbuk biji pepaya, Tawas, Jentik Aedes aegypti


Full Text:

PDF Plagiarism Check

References


Arimaswati dkk 2017. Efektivitas Bubuk Biji Pepaya (Carica Papaya Linnaeus) Sebagai Larvasida Aedes Sp Instar III. 1Fakultas KedokteranUniversitasHalu Oleo 2 Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo.(Online) (file: ///:/Users/Acer/Downloads/Documents/2808-7816-1-PB_7. Diakses 29 Desember 2017.)

Dede Wahyu Hutari dkk.2014. Efektivitas Bubuk Biji Pepaya (Carica Papaya Linnaeus) Sebagai Larvasida Aedes Sp Instar III. Politeknik Kesehatan Bengkulu, Prodi-DIII Kesehatan Lingkungan. Bengkulu. (Online). (http://keslingbengkulu.blogspot.co.id/2014/08/efektivitas-bubuk-biji-pepaya-carica.html. Diakses 27 Desember 2017)

Dinkes Sulsel. 2017. 1.363 Orang di Sulsel Terserang DBD Sepanjang 2017. (Online) (http://news.rakyatku.com) Diakses 28 Desember 2017

Fadhillah Nur, 2013. Kemampuan Ekstrak Daun Pepaya (Carica Papaya) dalam Mengendalikan Nyamuk Aedes Aegypti. Makassar: Politeknik Kesehatan Makassar Jurusan Kesehatan Lingkungan. (KTI tidak diterbitkan)

Iskandar Iwan.2015. Efektivitas Bubuk Biji Pepaya (Carica Papaya Linnaeaus)Sebagai Larvasida Alami Terhadap Kematian Larva AedesAegypty. (online)(file:///C:/Users/Acer/Downloads/Documents /12-Article%20Text-24-1-10-20170428.pdf. Diakses 16 januari 2017)

Kementerian RI. 2017. Profil Kesehatan Indonesia. Kementerian Kesehatan RI

Laila, Rita Zahara, 2017. Pengaruh Variasi Dosis Tawas Terhadap Kematian Larva Aedes Sp. Undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Semarang. (Online) (http://repository.unimus.ac. Id/ 1175/ Diakses 1 Januari 2018)

M. Ridwan, Dkk. 2016. Potensi Kemangi sebagai Pestisida Nabati. Makkah: Pendidikan Biologi Universitas Serambi. (Hal.21-25). (Online) (file:///C:/Users/USER/Downloads/112-219-1 SM%20pdf Diakses 6 Juni 2018)

Margo Utomo, Dkk.2017. Daya Bunuh Bahan Nabati Serbuk Biji Papaya Terhadap Kematian Larva Aedes Aegypti Isolat Laboratorium B2p2vrp Salatiga. (online) (https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn 12012010/article/viewFile/65/37 Diakses 7 Juni 2017)

Moko Mauliddin,2015. Penularan dan Siklus Hidup Virus Dengue sebagai Penyebab DBD. (Online) (https://garisbatas.com/penyebab-dan-penularan-dbd/ Diakses 16 januari 2018)

Nurjanna.P. 2013. Kemampuan Infusa Serbuk Biji Papaya (Carica Papaya L). Terhadap Kematian Larva Aedes Aegypti. Kemenkes RI Politeknik Kesehatan Makassar Jurusan Kesehatan Lingkungan. (KTI tidak diterbitkan)

Pediatrician judarwanto Widodo.2009. Perjalanan Klinis Penyakit DBD. (Online). (https://infodemam.com/2009/02/19/perjalanan-klinis-peny akit-dbd/ Diakses 16 Januari 2018)

Rahardjo Rio, 2009. Kumpulan Kuliah Farmakologi. Jakarta. Universitas Sri Wijaya. EGC.

Republik Indonesia, 2017. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017. Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, Dan Pemandian Umum.

Soegijanto,Soegeng. 2006. Demam Berdarah Dengue. Surabaya. Unair (AUP).

Sujiprihayati, Ketty Suketi. 2009. Budidaya Pepaya Unggul. Penerbit Swadaya. Bogor . (online) (https://books.google.co.id/ books Diakases 07 Januari 2018)

Sulastri, Widya Hary Cahyati. 2016. Dosis Konsentrasi Tawas (Al2(So4)3) Terhadap Kematian Larva Aedes Aegypti..(Online) (file:///D:/semester%205/Metode%20Penelitian/Proposal/sumber/tawas%20membunuh%20jentik.pdf. Diakses 1 januari 2018)

Sumarno Sunaryo Poorwo Soedarmo. 2009. Demam Berdarah (Dengue) pada Anak. Jakarta. Universitas Indonesia.

Suryabrata Sumadi. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Sembel Dantje.T, 2009. Entomologi Kedokteran. Yogyakarta. Andi

World Health Organization. Edisi 2. Demam Berdarah Dengue (diagnosis, pengobatan, pencegahan, dan pengendalian. Kedokteran EGC. (Online) (https://books.google.co.id/books Diakases 07 Januari 2018)

Yahya, Sulfa Esi Warni. 2017. Daya Tetas Dan Perkembangan Larva Aedes aegypti Menjadi Nyamuk Dewasa Pada Tiga Jenis Air sumur Gali Dan Selokan. Sumatera Selatan. Loka Litbang P2B2 Baturaja, Badan Litbang Kesehatan. Kementerian Kesehatan RI. (online) (ejournal.litbang.depkes.go.id) (Diakses 21 Juni 2018)




DOI: https://doi.org/10.32382/sulolipu.v19i1.954

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Media Sulolipu terindex

    

        

Media Reference Manager

       

View My Stats

Flag Counter

didukung oleh:

Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia