PENGARUH KONSUMSI AIR KELAPA (COCOS NUCIFERA) TERHADAP PH SALIVA PADA MASYARAKAT DESA WATU KECAMATAN MARIORIWAWO KABUPATEN SOPPENG

R Ardian Priyambodo, Rizka Rahmadani

Abstract


Saliva merupakan salah satu faktor yang berperan terhadap perkembangan karies. Saliva mempengaruhi proses terjadinya karies karena saliva selalu membasahi gigi geligi sehingga mempengaruhi lingkungan dalam rongga mulut.  Derajat Keasaman (pH) saliva merupakan salah satu faktor penting yang berperan dalam karies gigi, kelainan periodontal, dan penyakit lain di rongga mulut. Kadar derajat keasaman (pH) saliva yang normal di dalam mulut berada di angka 7 dan bila nilai pH saliva jatuh ≤ 5,5 berarti keadaannya sudah sangat kritis. Buah kelapa muda merupakan salah satu produk tanaman tropis yang unik karena disamping komponen daging buahnya dapat langsung dikonsumsi, juga komponen air buahnya dapat langsung diminum tanpa melalui pengolahan. Air kelapa muda, sudah sejak lama dikenal sebagai minuman yang menyehatkan dan sebagai minuman yang banyak khasiatnya. Letaknya yang terlindung oleh tempurung keras dan sabut kelapa yang tebal, membuat air kelapa menjadi minuman steril, bebas dari segala bentuk kontaminasi, serta mengandung gula reduksi, kalium, natrium, kalsium, vitamin C dengan pH 5,5. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pengaruh konsumsi air kelapa muda terhadap perubahan pH saliva. Jenis penelitian ini ialah true experimental design dengan pretest and post test group design. Sampel penelitian ini sebanyak 30 orang. Pengukuran pH saliva dilakukan sebanyak dua kali pada tiap sampel, yaitu saliva normal dan saliva setelah meminum air kelapa. Pengumpulan saliva dengan metode spitting dan pengukuran pH saliva menggunakan pH meter digital. Hasil penelitian mendapatkan air kelapa dapat  menurunkan derajat pH saliva karena pH kelapa yang bersifat asam.

References


Adzakiyah T, Lipoeto I, Kusuma N. 2016. Pengaruh berkumur larutan ekstrak siwak (Salvadora parsica) terhadap pH saliva rongga mulut. Sumatera Utara: Jurnal Sains Farmasi dan Klinis; hal.75.

Amalia R. 2013. Gambaran status pH dan volume saliva pada pengguna kontrasepsi hormonal di Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar. Skripsi. Makassar: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin; hal.1,20-1.

Amerongen, A. Van Nieuw, Michels, L.F.E, Roukema, P.A, dan Veerman, E.C.I. 1991. LUDAH DAN KELENJAR LUDAH : arti bagi kesehatan gigi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Barlina, Rindengan. 2004. Potensi Buah Kelapa Muda Untuk Kesehatan dan Pengolahannya. Manado: Volume 3 Nomor 2, Desember 2004 : 46-60.

Hadrizaini, Ratna. 2016. Kondisi Saliva Individu Saat Berpuasa di Bulan Ramadhan. Fakultas Kedokteran Gigi. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Hervina. 2014. Ekstrak teh hijau 3% yang dikumur selama tiga menit lebih meningkatkan sekresi, pH dan kadar bikarbonat saliva dibanding satu menit dan dua menit. Tesis. Denpasar: Program Pascasarjana Universitas Udayana; hal.1-3,30.

Kusuma, Nila. 2015. Fisiologi dan Opatologi Saliva. Padang: Andalas University Press.

Kusumawardani, Chendrakasih., Leman, Michael A. dan Mintjelungan, Christy N. 2017. Pengaruh Air Kelapa Terhadap Peningkatan pH Saliva. Manado: Jurnal e-Gigi (eG), Volume 5 Nomoe 1, Januari-Juni 2017.

Lestari F. 2015. Pengaruh pemberian air kelapa hijau terhadap tingkat nyeri haid pada mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES ‘AISYIYAH Yogyakarta. Naskah Publikasi. Yogyakarta; Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah. hal.6.

Lewapadang W, Tendean LEN, Anindita PS. 2015. Pengaruh Mengonsumsi Nanas (Ananas comusus) Terhadap Laju Aliran Saliva Lansia Penderita Xerostomia. Manado: Jurnal e-Gigi Vol 3 no 2; hal.457.

Mokoginta, Zuthra P., Wowor, Vonny N.S. dan Juliatri. 2017. PENGARUH BERKUMUR AIR KELAPA MUDA TERHADAP pH SALIVA. Manado: Jurnal Ilmiah Farmasi-UNSRAT Vol.6 No.1 Februari 2017 ISSN 2303-2493.

Nuraini, Dini Nuris. 2017. Pro-Kontra Aneka Minuman Bagi Kesehatan. Yogyakarta: PENERBIT GAVA MEDIA.

Prasetyo. 2002. Air Kelapa Muda Sebagai Minuman Isotonik Alami. Internet.

Runtunuwu SD. 2011. Kandungan kimia daging dan air buah sepuluh tetua kelapa dalam komposit. Buletin palma Vol 12, No 1; 2011. hal.58, 61-2.

Septiany, Cisilia. 2015. Perbedaan Kadar Imunoglobulin A(Iga) Dan pH Dalam Saliva Akibat Pengunyahan Permen Karet Xylitol Dan Oklusi Maksimum. Fakultas Kedokteran Gigi. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Simpala, Mawardin M. 2018. Jejak Sukses Pengusaha Kelapa Indonesia. Yogyakarta: ANDI.

Sundoro, Edi Hartini. 2007. Serba-Serbi ILMU KONSERVASI GIGI. Jakarta: FK UI.

Suratri, Made Ayu Lely. 2017. Pengaruh (pH) Saliva terhadap Terjadinya Karies Gigi pada Anak Usia Prasekolah. Jakarta: Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 45, No. 4, Desember 2017: 241 – 248.

Tarigan, Rasinta. 2014. Karies Gigi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Vita, Dian. 2016. Kelapa Muda Pelepas Dahaga Sejuta Khasiat. Surabaya: Penerbit Stomata.

Warisno. 2003. Budi Daya Kelapa Genjah. Yogyakarta: PENERBIT KANISIUS(Anggota IKAPI).

Waworuntu A. 2014. Efektivitas permen karet xylitol terhadap derajat keasaman saliva setelah mengonsumsi minuman bersoda. Skripsi. Manado: Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi; hal. 35.

Yanwar SE, Sutrisno A. 2015. Minuman probiotik dari air kelapa muda dengan starte bakteri asam laktat Lactobacillus casol. Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 3; hal. 913.




DOI: https://doi.org/10.32382/mkg.v19i1.1575

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Published By : Poltekkes Kemenkes Makassar Jurusan Keperawatan Gigi

Office : Jl. Monumen Emmy Saelan III, Makassar, South Sulawesi, 90242

Email  :  mediagigi@poltekkes-mks.ac.id

 

INDEXING

  

View My Stats