KORELASI NEGATIF ANTARA ASUPAN ENERGI PROTEIN DENGAN NILAI Z SKOR TINGGI BADAN ANAK : STUDI POTONG LINTANG
Abstract
Introduction: Stunting describes chronic undernutrition during a period of growth and development from the beginning of life. Stunting is a condition where toddlers have a length or height that is less than their age. This situation is determined by looking at the z-score for height for age (TB/U) less than -2 Standard Deviations (SD) based on growth standards according to the World Health Organization (WHO, 2010). Objectives: to determine the percentage of children under five based on stunting, and measure the direction of the correlation between protein energy intake and z score height/age
Methods: This research uses analytic research. This research was conducted to determine the effect of energy and protein intake on the incidence of stunting under five in the stunting locus village, Bone Regency, so that it used a cross sectional study design. Data on energy and protein intake are collected simultaneously with data on the results of measurements of the height of toddlers who are stunted.
Results: The results of the study show that the stunting population is 13.3%. Mother's education completed elementary school 51.7%, father's work as a farmer 83.3%, mother's work as a housewife 96.6%. The results of the correlation test show that the direction of the negative correlation between the z-scores of height/age and energy and protein intake is -0.497 and -0.607, respectively. Although both are not significant, respectively p=0.210 and p=0.110.
Conclusion: The correlation between the Z score of height/age and energy and protein intake is negative, and not significant
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adriani, M. and Wirjatmadi, B. (2014) Gizi dan Kesehatan Balita : Peranan Mikro Zinc pada Pertumbuhan Balita. Ed.1, Cet. Jakarta: Kencana.
Aisyah, Y. (2021) ‘Hubungan Asupan Energi Dan Asupan Protein Dengan Kejadian Stunting Pada Balita (24-59 Bulan) Di Kelurahan Karanganyar Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya’, Jurnal Kesehatan komunitas Indonesia, 17(1), pp. 240–246.
Al-Anshori, H. and Nuryanto, N. (2013) ‘Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Usia 12-24 Bulan (Studi di Kecamatan Semarang Timur)’, Journal of Nutrition College, 2(4), pp. 675–681. doi: 10.14710/jnc.v2i4.3830.
Almatsier, S. (2003) Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Anas, M. and Domili, I. (2018) ‘Pengaruh Asupan Energi dan Protein, Pola Asuh, dan Status Kesehatan Terhadap Kejadian Stunting pada Anak Usia 12-36 Bulan Di Puskesmas Tilago Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo’, Health and Nutritions Journal, 4(1), pp. 7–16.
Ayuningtyas, A., Simbolon, D. and Rizal, A. (2018) ‘Asupan Zat Gizi Makro dan Mikro terhadap Kejadian Stunting pada Balita’, Jurnal Kesehatan, 9(3), p. 445. doi: 10.26630/jk.v9i3.960.
Basri, N., Sididi, M. and Sartika (2021) ‘Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita (24-36 Bulan)’, Window of Public Health Journal, pp. 416–425. doi: 10.33096/woph.v1i5.98.
Dinas Kesehatan Prof Sul-Sel (2018) ‘Rencana Kerja Tahun 2018 Dinas Kesehatan’, Rencana Kerja Tahun 2018 Dinas Kesehatan Provensi Sulawesi Selatan, p.
Diniyyah, S. R. and Nindya, T. S. (2017) ‘Asupan Energi, Protein dan Lemak dengan Kejadian Gizi Kurang pada Balita Usia 24-59 Bulan di Desa Suci, Gresik’, Amerta Nutrition, 1(4), p. 341. doi: 10.20473/amnt.v1i4.7139.
Encyclopedia (2019) ‘Stunting pada anak’, Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), p. 16,17,22,24.
Endang, N., Ratu, A. and Dewi, A. (2010) ‘Faktor Risiko Obesitas pada Orang Dewasa Urban dan Rural Obesity Risk Factors in Urban and Rural Adults’, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 5, pp. 29–34. Available at: http://jurnalkesmas.ui.ac.id/index.php/kesmas/article/download/159/160.
Ernawati, A. (2020) ‘Gambaran Penyebab Balita Stunting di Desa Lokus Stunting Kabupaten Pati’, Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK, 16(2), pp. 77–94. doi: 10.33658/jl.v16i2.194.
Hartono, A. S., Zulfianto, N. A. and Rachmat, M. (2017) ‘Surveilans Gizi (Bahan Ajar Gizi)’, pp. 1–166.
Husnaniyah, D., Yulyanti, D. and Rudiansyah, R. (2020) ‘Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dengan Kejadian Stunting’, The Indonesian Journal of Health Science, 12(1), pp. 57–64. doi: 10.32528/ijhs.v12i1.4857.
Imam, A. (2013) Pengaruh Tingkat Pendapatan Keluarga, Tingkat Pendidikan Ibu dan Status Pekerjaan Ibu Terhadap Status Gizi pada Di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya, Journal of Chemical Information and Modeling.
Kemenkes (2020) Permenkes No.2 Tahun 2020 Tentang Standar Antropometri Anaka.
Kemenkes (2021) ‘Buku Saku Hasil Status Gizi Indonesia (SSGI) Tingkat Nasional,Provinsi dan Kabupaten/Kota Tahun 2021.’, Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., pp. 2013–2015.
Kemenkes RI (2018) ‘Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan: Situasi Balita Pendek di Indonesia’, Kementerian Kesehatan RI, p. 20.
Kesumasari, C. et al. (2020) ‘Pencegahan Stunting Melalui Pemberdayaan Kader Pkk Kecamatan Barebbo Di Kabupaten Bone’, Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, 4(3), p. 322. doi: 10.20956/pa.v4i3.8083.
Lemaking, V. B., Manimalai, M. and Djogo, H. M. A. (2022) ‘Hubungan pekerjaan ayah, pendidikan ibu, pola asuh, dan jumlah anggota keluarga dengan kejadian stunting pada balita di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang’, Ilmu Gizi Indonesia, 5(2), p. 123. doi: 10.35842/ilgi.v5i2.254.
Leroy, J. L. and Frongillo, E. A. (2019) ‘Perspective: What Does Stunting Really Mean? A Critical Review of the Evidence’, Advances in Nutrition, 10(2), pp. 196–204. doi: 10.1093/advances/nmy101.
Masithah, T. and Martianto, D. (2005) ‘Hubungan Pola Asuh Makan dan Kesehatan dengan Status Gizi Anak Balita di Desa Mulya Harja’, 29(2), pp. 29–39.
Maywita, E. and Putri, N. W. (2019) ‘Determinan Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian Stunting Bayi 6-24 Bulan’, Human Care Journal, 4(3), pp. 173–177.
Monteiro, C. A. et al. (2010) ‘Narrowing socioeconomic inequality in child stunting: the Brazilian experience, 1974–2007’, Bulletin of the World Health Organization, 88(4), pp. 305–311. doi: 10.2471/BLT.09.069195.
Oktavianisya, N., Sumarni, S. and Aliftitah (2021) ‘Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Usia 2-5 Tahun Di Pulau Mandangin’, 8487(1), pp. 11–25.
Pritasari, Damayanti, D. and Tri Lestari, N. (2017) Gizi Daur Dalam Kehidupan. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Rachman, R. Y. et al. (2021) ‘Hubungan Pendidikan Orang Tua Terhadap Risiko Stunting Pada Balita: a Systematic Review’, Jurnal Kesehatan Tambusai, 2(2), pp. 61–70. Available at: https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/1790.
RI, K. (2019) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 Tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia, Journal of Wind Engineering and Industrial Aerodynamics. Available at: https://doi.org/10.1007/s11273-020-09706-3%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.jweia.2017.09.008%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.energy.2020.117919%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.coldregions.2020.103116%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.jweia.2010.12.004%0Ahttp://dx.doi.o.
RISKESDAS (2018) ‘Riset Kesehatan Dasar Nasional’, Kementerian Kesehatan RI, p. 126.
Rusmiati, Istichomah and Rahmanindar, N. (2014) ‘Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pencapaian Tumbuh Kembang Balita Usia 4-5 Tahun Di Paud Pertiwi Desa Talok Kec. Pangkah Kab. Tegal Tahun 2014’, Politeknik Harapan Bersama, pp. 1–3.
Sani, M., Solehati, T. and Hendrawati, S. (2019) ‘Hubungan usia ibu saat hamil dengan stunted pada balita 24-59 bulan’, 13(4), pp. 284–291.
Saragih, R. (2017) ‘Pengaruh Kebiasaan Konsumsi Energi, Protein, Dan Seng Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak Usia Sekolah Dasar Di Desa Tanjung Langkat Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat Tahun 2018’, COLOSTRUM : Jurnal Kebidanan, 2(1), pp. 32–43. doi: 10.36911/colostrum.v2i1.909.
Savita, R. and Amelia, F. (2020) ‘Hubungan Pekerjaan Ibu , Jenis Kelamin , dan Pemberian Asi Eklusif Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita 6-59 Bulan di Bangka Selatan The Relationship of Maternal Employment , Gender , and ASI Eklusif with Incident of Stunting inToddler Aged 6-59 Months in South Bangka’, 8(1), pp. 6–13.
Sekretariat Wapres RI (2018) ‘Peran Daerah Dalam Konvergensi Pencegahan Stunting’, (November). Available at: http://tnp2k.go.id/filemanager/files/Rakornis 2018/Sesi 3_Peran OPD_Rakornis Stunting 22 November 2018.pdf.
Siswanto, dkk (2014) Buku Studi Diet Total: Survei Konsumsi Makanan Individu Indonesia 2014, Ministry of Health Republic of Indonesia.
Sudikno et al. (2019) ‘Laporan Akhir Penelitian Status Gizi Balita Tahun 2019’, Kemenkes RI, pp. 1–150. Available at: https://cegahstunting.id/unduhan/publikasi-data/.
Susanti, D. and Puruhita, N. (2012) Perbedaan Asupan Energi, Protein Dan Status Gizi Pada Remaja Panti Asuhan Dan Pondok Pesantren, Jurnal Kedokteran Diponegoro.
Thamaria, N. (2017) Penilaian Status Gizi. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Wildaningsih, W. (2020) Efektivitas Penyuluhan Kesehatab Pada Ibu Tentang Penyakit Pneumonia pada Balita, Composites Part A: Applied Science and Manufacturing. Available at: http://dx.doi.org/10.1016/j.ndteint.2014.07.001%0Ahttps: //doi.org/10.1016/j.ndteint.2017.12.003%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.matdes.2017.02.024.
DOI: https://doi.org/10.32382/mgp.v29i2.3108
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Media Gizi Pangan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Published By : Poltekkes Kemenkes Makassar Jurusan Gizi
Office : Jl. Paccerakkang KM. 14 Daya, Makassar, South Sulawesi, 90242 View on Google Maps
Email : mediagizipangan@poltekkes-mks.ac.id
INDEXING
View My Stats