HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE PENJAMAH MAKANAN DENGAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS MPN COLIFORM PADA JAJANAN DI WILAYAH PASAR SEGAR PANAKUKANG KOTA MAKASSAR
Abstract
Diare merupakan masalah kesehatan di Indonesia, salah satu sumber makanan yang berpotensi tercemar mikroba adalah makanan jajanan. Dalam penanganan makanan jajanan sering tidak memperhatikan faktor kebersihan diri dari penjamah makanan sehingga berpotensi terjadinya cemaran biologi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan personal hygiene penjamah makanan dengan kualitas bakteriologis MPN Coliform pada jajanan di wilayah pasar Segar Panakukang kota Makassar. Rancangan penelitian menggunakan desain survei analitik dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 20 pedagang dan 20 sampel jajanan. Data dari hasil wawancara, observasi, pemeriksaan bakteri Coliform dianalisa menggunakan uji statistik “eksak fisher”. Hasil penelitian menunjukkan personal hygiene penjamah makanan sebanyak 1 responden ( 5% ) termasuk kategori baik, sedangkan 19 responden ( 95% ) termasuk kategori buruk. Berdasarkan kualitas bakteriologis MPN Coliform terdapat 19 sampel ( 95% ) yang tidak memenuhi syarat dan 1 sampel ( 5% ) yang memenuhi syarat. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji eksak fisher diperoleh nilai P= 0,050 < α 0,05 yang berarti ada hubungan antara personal hygiene penjamah makanan dengan kualitas bakteriologis MPN Coliform pada jajanan di wilayah pasar Segar Panakukang kota Makassar. Kesimpulan dari peneltian ini adalah ada hubungan antara personal hygiene penjamah makanan dengan kualitas bakteriologis MPN Coliform pada jajanan di wilayah pasar Segar Panakukang. Saran untuk penjamah makanan lebih meningkatkan personal hygiene pada saat proses pengolahan makanan terutama dalam penggunaan sarung tangan dan masker.
Kata Kunci : Personal Hygiene, Penjamah Makanan, Coliform, JajananFull Text:
PDFReferences
Djibran, A., Isa, I., & Sihaloho, M. 2015. Fitoremediasi Air Yang Terkontaminasi Fosfat Dengan Menggunakan Tanaman Teratai (Nymphea Sp). (Online) : http://eprints.ung.ac.id/10354/. Diakses pada tanggal 5 Januari 2017.
Hadiyanto, & Christwardana, M. 2012. Aplikasi Fitoremediasi Limbah Jamu Dan Pemanfaatannya Untuk Produksi Protein. (Online): https://www.academia.edu/5829385/APLIKASI_FITOREMEDIASI_LIMBAH_JAMU_DAN_PEMANFAATANNYA_UNTUK_PRODUKSI_PROTEIN. Diakses pada 10 Januari 2017.
Jenie, B. S. L., & Rahayu, W. P. 1996. Penanganan Limbah Industri Pangan. Yogyakarta: Kanisius.
Muhajir, M. S. (2013). Penurunan Limbah Cair BOD dan COD pada Industri Tahu Menggunakan Tanaman Cattail (Typha Angustifolia) dengan Sistem Constructed Wetland.(Online): http://lib.unnes.ac.id/18265/1/4350408054.pdf. Diakses pada tanggal 10 Januari 2017.
Nindra, D. Y., & Hartini, E. 2015. Efektivitas Tanaman Teratai (Nympahea Firecrest) Dan Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) dalam Menurunkan Kadar BOD (Biochemical Oxygen Demand) pada Limbah Cair Industri Tahu. Jurnal Kesehatan. (Online): http://publikasi.dinus.ac.id/index.php/visikes/article/view/1197/900. Diakses pada tanggal 13 Januari 2017.
Rahmah, & Mulasari, S. A. 2015. Pengaruh Metode Koagulasi, Sedimentasi dan Variasi Filtrasi terhadap Penurunan Kadar TSS, COD dan Warna pada Limbah Cair Batik. (Online): https://doi.org/http://journal.uad.ac.id/index.php/CHEMICA/article/view/4560/3055. Diakses pada tanggal 5 Januari 2017
Republik Indonesia. 2010. Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor : 69 Tahun 2010 Tentang Baku Mutu dan Kriteria Kerusakan Lingkungan Hidup.
Siswandari, A. M., & Hindun, I. 2016. Echinodorus Paleafolius Sebagai Tanaman Fitoremedian Dalam Menurunkan Phospat Limbah Cair Laundry. (Online): https://media.neliti.com/media/publications/117737-ID-none.pdf. Diakses pada tanggal 17 Januari 2017.
DOI: https://doi.org/10.32382/sulolipu.v18i2.1144
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Media Sulolipu terindex
Media Reference Manager
didukung oleh:
Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia