GAMBARAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT DI PASAR TRADISIONAL DI KOTA MAKASSAR
Abstract
Sampah yang tidak di kelola sebagaimana mestinya terbukti sering menyebabkan masalah lingkungan dan kesehatan pada manusia. Antara lain dari masalah estetika, terjadinya pencemaran lingkungan, hingga meningkatnya penyakit-penyakit yang di tularkan melalui vektor.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penanganan sampah dengan tingkat kepadatan lalat di Pasar Tradisional kota Makassar, yakni Pasar Pabaeng-baeng, pasar Parang Tambung, Pasar Maricaya, Pasar Terong, dan Pasar Panampu. Jenis penelitian observasional dan wawancara mengenai penanganan sampah. Titik pengukuran kepadatan lalat dilakukan secara diagonal,dengan 5 titik/pasar, selama 3 hari pengukuran. Jumlah total titik kelima pasar yaitu 25 dengan 225 kali pengukuran selama 3 hari. Metode penelitian bersifat deskriptif, kemudian dibahas secara narasi. Hasil penelitian menunjukkan penanganan sampah dengan tingkat kepadatan lalat kelima Pasar Tradisional tidak memenuhi syarat, penanganan sampah masih kurang efektif, dan fasilitas sarana tempat sampah dan TPS (Tempat Pembuangan Sampah Sementara) yang tidak memenuhi syarat. Adapun hasil rata-rata tingkat kepadatan lalat tertinggi di pasar Pabaeng-baeng pada sore hari dengan rata-rata 14 ekor/blokgrill dengan suhu 31,98°C kelembaban 70,6%, hasil terendah di Pasar Maricaya pada hari kedua sore hari dengan hasil 2 ekor/blokgrill dengan suhu 29,76°C kelembaban 74,6%. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah penanganan sampah kelima Pasar Tradisional di Kota Makassar belum efektif sepenuhnya, dan tingkat kepadatan lalat yang melebihi batas baku mutu vektor.
Kata kunci : Pasar Tradisional, Penanganan Sampah, Kepadatan Lalat.
References
Daeli Pasrahni. (2017). Analisis Pengelolaan Sampah Sanitasi dan Angka Kepadatan Lalat Di Pasar Nou Kota Gunung Sitoli . Skripsi. Universitas SumateraUtara.(Online).http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/6044/141000627.pdf?sequence=1&isAllowed=y (Diakses pada 19 Desember 2018)
Kemenkes RI. (2011). Pasar Sehat Upaya Cegah Penularan Penyakit. (Online). http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/6044/141000627.pdf?sequence=1&isAllowed=y. (Diakses pada 19 Desember 2018)
Lampus Yuriani dkk. (2017). Partisipasi Pedagang Dalam Pengelolaan Sampah.(Online).https://media.neliti.com/media/publication/163003-ID-partisipasi-pedagang-dalam-pengelolaan-s.pdf. (Diakses pada 17 Januari 2019).
Nurhidayat Setyo Purwendro. (2008). Mengolah Sampah untuk Pupuk Pestisida Organik . Depok: Penebar Swadaya.
Republik Indonesia. Kepmenkes RI Nomor 519 Tahun (2008).Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat (Online). https://www.academia.edu/10261502/keputusan_menteri_kesehatan_republik_indonesia_nomor_519_menkes_sk_vi_2008_tentang_pedoman_penyelenggaraan_pasar_sehat_menteri_kesehatan_republik_indonesia. (Diakses pada 16 Desember 2018)
Republik Indonesia. Permenkes RI Nomor 50 Tahun (2017). Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Untuk Vektor Dan Binatang Pembawa penyakit Serta Pengendaliannya. (Online). http ://aspphami-dki-.or.id/wp content/uploads/2018/07/PMK_No._50_ttg_Standar_Baku_mutu_KESLING_dan_Persyaratan_Kesehatan_Vektor_.pdf. (Diakses pada 23 Desember 2018)
Sudarso. (1985). Bidang Studi Pembuangan Sampah. Jakarta: Proyek Pengembangan Pendidikan Tenaga Sanitasi Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan.
Susilowati. (2017). Hubungan Sanitasi Lingkungan dengan Tingkat Kepadatan Lalat Di Pasar Tradisional Kecamatan Tembalang . Skripsi. Universitas Muhammadiyah Semarang . (Online). http://repository.unimus.ac.id/992/ (Diakses pada 20 Desember 2018).
DOI: https://doi.org/10.32382/sulolipu.v20i1.1478
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Media Sulolipu terindex
Media Reference Manager
didukung oleh:
Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia