KEJADIAN ISPA PADA BALITA (Studi Analitik Di UPTD Puskesmas Bontomatene Dan Kelurahan Batangmata Kecamatan Bontomatene Kepulauan Selayar)”
Abstract
ISPA adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli) yang dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti virus, jamur dan bakteri. Penyakit ini diawali dengan panas disertai salah satu atau lebih gejala: tenggorokan sakit atau nyeri telan, pilek, batuk kering atau berdahak. ISPA selalu menduduki peringkat pertama dari 10 penyakit terbanyak di Indonesia (Kemenkes RI, 2014).
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling. Dengan tujuan untuk mengetahui hubungan keterpaparan asap rokok, ventilasi, kepadatan hunian deng an kejadian ISPA pada balita.
Berdasarkan hasil analisis uji statistik (Chi-Square) (1) nilai p sebesar 0,000 (p value < 0,05), menunjukkan bahwa ada hubungan antara keterpaparan asap rokok dengan Kejadian ISPA. (2) nilai p sebesar 0,000 (p value < 0,05), menunjukkan bahwa ada hubungan antara ventilasi dengan Kejadian ISPA. (3) nilai p sebesar 0,000 (p value < 0,05), menunjukkan bahwa ada hubungan antara kepadatan hunian dengan Kejadian ISPA.
Adapun kesimpulan dan saran; (1) Ada hubungan bermakana antara keterpaparan asap rokok terhadap kejadian penyakit ISPA pada balita, (2) Ada hubungan bermakana antara ventilasi terhadap kejadian penyakit ISPA pada balita, (3) Ada hubungan bermakana antara kepadatan hunian terhadap kejadian penyakit ISPA pada balita. Diharapkan orang tua agar menjauhkan balita dari perokok sehingga tidak terkena paparan asap rokok dan membiasakan membuka jendela setiap hari pada saat siang hari, serta memperhatikan kualitas rumah yaitu dengan perbaikan ventilasi rumah dan kepadatan hunian.
Kata Kunci : ISPA, Keterpaparan Asap Rokok, Ventilasi, dan Kepadatan Hunian.
References
Corwin Elizabeth J. 2010. Buku Saku Patofisiologi . Kedokteran EGC: Jakarta
Fatimah, Leli. (2017). “Faktor – Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Baru, Kecamatan Medan Maimun Tahun 2017.”
FM, Silmy. (2015). “Gambaran Hasil Ekspertise Sinar-x Toraks Anteroposterior Pada Pasien Pneumonia Balita Di Rumah Sakit Al Islam Tahun 2014.”
Irawan, Teguh. (2015). “Kajian Kualitas Lingkungan Terkait Kejadian ISPA Di Kelurahan Simbang Kulon Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan.” Jurnal Pena Medika 9 (1).
Kepmenkes No. 829/Menkes/SK/VII/1999. Persyaratan Kesehatan Perumahan. Jakarta Departemen Kesehatan RI.
Kurniawan, Deny. (2008). ”Forum Statistika Speaks With Data”`.
Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. 2013. “Kerangka Kebijakan Gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan”
Layuk, Ribka Reruang, Nur Nasry Noer, Wahiduddin. (2013). “Factor Yang Berhubungan Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Lembang Batu Sura’.”
Masriadi. 2014. Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta : Rajawali Pers.
Oktaviani, Vita Ayu. (2009). “Hubungan antara Sanitasi Fisik Rumah Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) pada Balita di Desa Cepogo Kabupaten Boyolali.”
Pramudiyani, Novita Aris, Dan Galuh Nita Prameswari. (2011). “Hubungan Antara Sanitasi Rumah Dan Perilaku Dengan Kejadian Pneumonia Balita”. Kemas 6 (2).
Profil Kesehatan Indonesia. 2016. Health Statistics. Jakarta Kementerian Kesehatan RI.
Profil Kesehatan Indonesia. 2017. Health Statistics. Jakarta Kementerian Kesehatan RI.
Pusat Data Dan Informasi Kementerian Kesehatan. 2013. Data dan Informasi Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan.
Puskesmas Bontomatene. (2017), data profil kesehatan Puskesmas Baraka, Kecamatan Baraka kabupaten Enrekang.
Rerangin-angin, Makmur Salpator. (2010). “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Imunisasi Dasar Di Provinsi Sumatera Selatan.”
Riskha, Olga. (2017). “Kajian Etnobotani Potensi Tanaman Obat Di Desa Cisaat Kecamatan Ciater Kabupaten Subang”
Riyanto, Agus. 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Nusa Medika.
Santoso, Hadi. (2009). “Analisis Korelasi Berdasarkan Koefisien Kontingensi C Menurut Cramer Dan Simulasinya.”
Sati, Lara, Elvi Sunarsih, A. Fickry Faisya. (2015). “Hubungan Kualitas Udara Dalam Ruangan Asrama Santriwati Dengan Krejadian ISPA Di Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Dan AL – Ittifaqiah Kabupaten Ogan Dir Tahun 2015.” Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat 6 (2).
Satyowati, Eka, Fatimah, M. Askar. (2013). “Faktor Resiko Kejadian Pneumonia Pada Anak Usia Bayi Dan Balita Di RSUP. DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar 2011.”
Sundari, Rani, Dinyar Supriadi, Aditia Nugraha. (2015). “Lama Merokok Dan Jumlah Komsumsi Rokok Terhadap Trombosit Pada Laki-Laki Perokok Aktis.” Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional 9 (3)
Wahyuningsih, Sri, Sitti Raodhah, Syahrul Basri. (2017). “Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Balita di Wilayah Pesisir Desa Kore Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima. ” HIGIENE 3 (2)
W. Sukarto,Riska Cahya, Amatus Yudi Ismanto, Michael Y Karundeng. (2016). “Hubungan Peran Orang Tua Dalam Pencegahan ISPA Dengan Kekambuhan ISPA Pada Balita Di Puskesmas Bilalang Kota Kotanbagu.” E-journal Keperawatan (e-Kp) 4 (1)
Yuslinda, Wa Ode, Yasnani, Ririn Teguh Ardiansyah. (2017). “ Hubungan Kondisi Lingkungan Dalam Rumah Dengan Kejadian Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Pada Masyarakat Di Kelurahan Ranomeeto Kecamatan Ranomeeto Tahun 2017.” JIMKESMAS 2 (6)
Yusup, Nur Achmad, Dan Lilis Sulityorini. (2005). “Hubungan Sanitaasi Rumah Secara Fisik Dengan Kejadian ISPA Pada Balita.” Jurnal Kesehatan Lingkungan 1 (2).
Yuwono, Tulus Aji. (2008). “Faktor-Faktor Lingkungan Fisik Rumah Yang Berhubungan Dengan Kejadian Pneumonia Pada Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Kawunganten Kabupaten Cilacap.”
Zulfia, Ulfa Maesya. (2016). “Hubungan Kegiatan Intervensi Spesifik Program 1000 Hari Pertama Kehidupan Dengan Status Kesehatan Dan Status Gizi Baduta Di Provinsi Jawa Tengah. ”
DOI: https://doi.org/10.32382/sulolipu.v20i1.1618
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Media Sulolipu terindex
Media Reference Manager
didukung oleh:
Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia