HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TB PARU (Studi Kepustakaan )

Erlani Rappe, Nur Ainun Oktaviani Astri

Abstract


 

ABSTRAK

Rumah adalah  bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Konstruksi rumah dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor resiko sumber penularan berbagai jenis penyakit.Salah satu penyakit yang erat kaitannya dengan kondisi fisik rumah adalah TB Paru.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kondisi fisik rumah dengan kejadian TB Paru.  Jenis Penelitian adalah studi kepustakaan yang bersifat pencarian literatur jurnal hasil penelitian terdahulu yang telah dipublikasikan dan mengkaji hubungan variabel bebas dan variabel terikat.

Hasil dari penelitian literatur dengan menggunakan 14 jurnal penelitian Yaitu : Presentasi hubungan antara Kelembapan dengan kejadian TB Paru (71,4%), presentasi hubungan antara Suhu dengan kejadian TB Paru yaitu (14,3%), presentasi hubungan antara Ventilasi dengan kejadian TB Paru yaitu (92,9%), presentasi hubungan antara Pencahayaan dengan kejadian TB Paru yaitu (71,4%) dan Presentasi hubungan antara Kepadatan Hunian dengan kejadian TB Paru yaitu (85,7%).

Dapat disimpulkan bahwa kondisi fisik rumah memiliki hubungan dengan kejadian TB Paru dan menjadi media penularan serta perkembang biakan mycobacterium tuberculosis.

Pentingnya penyuluhan tentang rumah sehat yang memenuhi syarat terhadap kejadian TB Paru dan memberikan edukasi tentang TB Paru baik cara mencegah penularan dan sebagainya.


Keywords


Kondisi Fisik Rumah,Kejadian TB Paru

Full Text:

Full Article PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Alberd Akyuwen. 2012.Hubungan Kondisi Fisik Rumah Terhadap Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru Kecamatan Seram Barat Kabupaten Seram Bagian Barat. (online): http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZWNhYjc1YjZmOTJINjc0YTgzZTJmYjhjMmUyZWE0ODAzMzE3OTA1YQ==.pdf. (Diakses 28 Desember 2019)

Anies. 2016. PenyakitBerbasisLingkungan, CetakanKedua. Jakarta :Ar-rus Media

Ari Fatmawati. 2015. Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Boyolali. Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Onlinehttp://eprints.ums.ac.id/33053/. (Diakses 8 Mei 2020)

Chandra Gautama. 2017. TuberkulosisBisaDisembuhkan. Jakarta: KPG (KepustakaanPopulerGramedia)

Diah Dwi Lestari Muslimah. 2019. Keadaan Lingkungan Fisik Dan

Dampaknya Pada Keberadaan Mycobacterium Tuberculosis:

Studi Di Wilayah Kerja Puskesmas Perak Timur Surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan. Volume 11. Nomor 1. Online https://e-journal.unair.ac.id/jkl/article/download/ 9202/6671. (Diakses 8 Mei 2020)

DinkesKab.Jeneponto. 2019. Data Kasus TB 2015-2019. Jeneponto: DinasKesehatanJeneponto

Ekky Resha Pradita, Suhartono Suhartono , Dan Nikie Astorina Yunita Dewanti. 2018. Kondisi Faktor Fisik Rumah Yang Terkait Dengan Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Bandarharjo Kota Semarang. Volume 6. Nomor 6. Online. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/22161. (Diakses 8 Mei 2020)

Ellena Muji Pangastuti. 2015.Hubungan Kondisi Lingkungan Fisik Rumah Dan Kontak Serumah Dengan Penderita Tb Dengan Kejadian Tb Paru Bta Positif. Skripsi Universitas Negeri Semarang. Online. https://lib.unnes.ac.id/27864/. (Diakses 8 Mei 2020)

Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Tb Paru Di Wilayah Pesisir Kecamatan Tallo Kota Makassar (Wilayah Kerja Puskesmas Rappokalling) Online. http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/digitalcollection/ytrlzmi5nzm4ntzjnwqyogvin2myzdbmnjfizjzmztvky2qzodblza==.pdf.(Diakses 8 Mei 2020)

Ferdy Ricardo Sinaga. 2016. Hubungan Kondisi Ventilasi Rumah dengan Kejadian TB Paru Di Wilayah Puskesmas Kewelayan Timur.(online):https://media.nelit.com/media/publications/58426-ID-hubungan-kondisi-ventilasi-rumah-dengan.pdf. (diakses 29 Desember 2019




DOI: https://doi.org/10.32382/sulolipu.v2i20.1749

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Media Sulolipu terindex

    

        

Media Reference Manager

       

View My Stats

Flag Counter

didukung oleh:

Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia