PEMETAAN KASUS DBD BERDASARKAN KONDISI LINGKUNGAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PRAMBON NGANJUK
Abstract
Berdasarkan data dari Puskesmas Prambon (2017), Penderita DBD, DD dan DSS di wilayah kerja Puskesmas Prambon sebesar 20 orang, dengan ABJ sebesar 84,15%. Tujuan penelitian ini yaitu menggambarkan persebaran titik kasus DBD serta pemetaan lingkungan fisik, biologi dan sosial pada area radius 100 m dari titik kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Prambon Kabupaten Nganjuk.Penelitian ini berdasarkan sifatnya termasuk pada penelitian deskriptif sederhana. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi rumah warga yang berada di radius 100 m dari titik kasus DBD. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 238 rumah yang tersebar pada 11 titik kasus DBD di 7 desa di Wilayah Kerja Puskesmas Prambon Kab. Nganjuk. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dalam bentuk peta dan diskriptif. Hasil penelitian menunjukkan pemetaan lingkungan fisik berdasarkan kasus DBD yang terdiri dari perilaku tidak menguras ditemukan pada 131 rumah (55,04%) sedangkan masyarakat yang tidak memiliki penutup kontainer yaitu 221 rumah (92,85%). Pemetaan lingkungan biologi berdasarkan kasus DBD yang terdiri dari rumah positif jentik ditemukan pada 68 rumah (28,57%) sedangkan ABJ 7 desa berada dibawah 95% yang berarti berada diluar standar. Pemetaan lingkungan sosial berdasarkan kasus DBD terdiri dari masyarakat yang belum mendapat penyuluhan ditemukan pada 23 rumah (9,66%) sedangkan masyarakat yang memiliki kebiasaan menggantung pakaian yaitu 191 rumah (80,25%). Disarankan perlu adanya pengoptimalan pelaksanaan program surveilans epidemiologi penyakit DBD dengan pendekatan lingkungan, melakukan pemetaan daerah endemik DBD dengan program SIG secara sederhana, meningkatan partisipasi kader desa dan masyarakat untuk menjaga lingkungan bersih dengan PSN dan kerja bakti.
Kata kunci : DBD, Pemetaan, Kondisi Lingkungan.Full Text:
Full Article PDFReferences
Ariani, Ayu Putri. 2016. Demam Berdarah Dengue. Yogyakarta: Nuha Medika
Eka, Widia Wati. 2009. Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kelurahan Ploso Kecamatan PacitanTahun 2009 (SKRIPSI). Jakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Indarto dan Faisol, Arif. 2012. Konsep Dasar Analisis Spasial. Yogyakarta : Penerbit Andi
Irianto, koes.2015. Memahami Berbagai Macam Penyakit. Bandung: Alvabeta,cv
uliansyah dan Tri Baskoro. 2016. Analisis Pola Sebaran Demam Berdarah Dengue Terhadap Penggunaan Lahan Dengan Pendekatan Spasial Di KabupatenBanggai Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011-2013. Journal of Information Systems for Public Health, 1 (1) : 47-54
Musyarifatun Farahiyah, Nurjazuli dan Onny Setiani. 2014. Analisis Spasial Faktor Lingkungan Dan Kejadian Dbd Di Kabupaten Demak. Bul. Penelit. Kesehat, 1 (42) : 25 – 36
Nadesul, Handrawan. 2016. Kiat Mengalahkan Demam Berdarah dan Virus Zika. Jakarta : PT. Kompas Media Nusantara.
Nurdiansah Sahrir, Hasanuddin Ishak dan Alimin Maidin. 2016. Pemetaan Karakteristik Lingkungan Dan Densitas Nyamuk Aedes aegypti Berdasarkan Status Endemisitas Dbd Di Kecamatan Kolaka. Jurnal JST Kesehatan, 1 I (6): 70 – 75
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 374 tahun 2010 tentang Pengendalian Vektor
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 50 tahun 2017 tentang Standar Baku Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Untuk Vektor Dan Binatang Pembawa Penyakit Serta Pengendaliannya.
Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi Kementerian Kesehatan RI. 2010. Buletin Jendela Epidemiologi. Jakarta. Sekapur Sirih
Putry, Mentari Rendy. 2013. Hubungan Faktor Perilaku Dan Faktor Lingkungan Dengan Keberadaan Larva Nyamuk Aedes aegypti Di Kelurahan Sawah Lama Tahun 2013 (SKRIPSI). Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Ririh Yudhastuti dan Anny Vidiyani. 2005. Hubungan Kondisi Lingkungan, Kontainer, Dan Perilaku Masyarakat Dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes aegypti Di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue Surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 2 (1) : 170-182
Saepudin, Malik. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan Masyarakat. Jakarta : CV. Trans Info Media
Sitti Badrah dan Nurul Hidayah. 2011. Hubungan Antara Tempat Perindukan Nyamuk Aedes Aegypti Dengan Kasus Demam Berdarah Dengue Di Kelurahan Penajam Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara. J. Trop. Pharm. Chem. 2011, 2 (1) : 154-160
Suryadi,Indrawan dan Hartoyo, G Manjela Eko. 2012. Panduan Aplikasi Sistem Informasi Geografs Tingkat Dasar. Balikpapan : Tropenbos International Indonesia Programme
Wahyuningsih, Fajriyatin. 2014. Analisis Spasial Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Pengasinan Kota Bekasi Tahun 2011-2013 (SKRIPSI). Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Yuli Yana dan Sri Ratna Rahayu. 2017. Analisis Spasial Faktor Lingkungan Dan Distribusi Kasus Demam Berdarah Dengue. Higeia Journal Of Public Health Research And Development. 1 (3) : 106-116
DOI: https://doi.org/10.32382/sulolipu.v21i2.2320
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Media Sulolipu terindex
Media Reference Manager
didukung oleh:
Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia