HUBUNGAN SANITASI DASAR RUMAH DENGAN TERJADINYA PENYAKIT DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDURUS

Nur Haidah, Mayangsari Y.W

Abstract


Diare merupakan penyakit berbasis lingkungan yang menjadi masalah kesehatan di dunia. Sanitasi dasar rumah merupakan salah satu faktor lingkungan yang dapat menyebabkan terjadinya diare. Sanitasi dasar rumah meliputi penyediaan air bersih, pembuangan kotoran manusia, pembuangan sampah, dan pembuangan air limbah.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sanitasi dasar rumah dengan kejadiaan penyakit diare.Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan case control study. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kedurus Kecamatan Karang Pilang Kota Surabaya. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji statistik chi square Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara sanitasi dasar rumah dengan terjadinya diare. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara penyediaan air bersih dengan terjadinya diare (p=0,001), ada hubungan antara pembuangan kotoran manusia dengan terjadinya diare (p=0,000), ada hubungan pembuangan sampah dengan terjadinya penyakit diare (p=0,007,Disarankan bagi masyarakat kecamatan karang pilang  untuk melaksanakan suatu kegiatan pencegahan dengan meningkatkan kondisi sanitasi dasar rumah dan bagi instansi terkait dapat melaksanakan kegiatan penyuluhan mengenai sanitasi dasar rumah.

Kata kunci : Diare, sanitasi dasar

 


Keywords


Diare, sanitasi dasar

Full Text:

Full Article PDF

References


Alimul,Aziz (2017), Metodologi Penelitian.

Amelia ,Rina .(2017) ‘The Relationship Between Basic Sanitation and Personal Hygiene With The Incidence of Diarrhea In Medan City’, Advance in Health Science Research and Public Health International Conference (PHICo), Vol,9.

Armin., Yusuf, S. dan Sabril, M. (2017) ‘Hubungan Sanitasi Lingkungn Dengan Kejadian PenyakitDiare Di Desa Tanjung Pinang Kecamatan Kusambi Kabupaten Muna Barat Tahun 2017’, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 2(2), ISSN 2502-731X.

Cronin,A.A,.Sebayang,S.K,.Torlesse,H.,Nandy,R, (2016) ‘Association of Safe j Disposal of Child Fese and Reported Diarrhea in Indonesia: Need for Stronger Focus on Neglected Risk’ International Journal of Enviroment Reserarch and Public Health, Vol.13

Dikky,A.P,.Rahadrjo,M.,Joko,Tri. (2017) ‘Hubungan Sanitasi Dasar dan Personal Hgien Dengan Kejadian Diare Pada Balitas di Wilayah Kerja Puskesmas Tasikmadu Kabupaten Karanganyar’,Jurnal Kesehatan Masyarakat,Vol.5,No.1, ISSN 2356-3346.

Dinkes. (2018). Profil Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2018. Profil Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2018.

Gebreyesus, A,.Aslemash, T,.Teferi,.Marugan,J,.Negash,L,.Yeman,D,. And Guigan,K, (2018) ‘Risk Factor for Dhiarrhoea and Malnutrition Among Children Under The Age of 5 Years In The Tigray Region of Northern Ethiopia’, Plos One 13(11)

Handono, Fatkhur.R.,Slamet, W., Heri, S. dan Biantoro (2016) ‘Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Di Desa Solor Kecamatan Cermee Bondowoso’, NurseLine , 1(1), ISSN 2540-7937.

Hendrik,W.P,.Miswan,Ahmad. (2018) ‘Hubungan Sanitasi Dasar Dengan Kerjadian Diare Pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Talise Kecamatan mantikulore Kota Palu’

Hidayanti, Rahmi. 2012. Faktor Risiko Diare di Kecamatan Cisarua, Cigudeg dan Megamendung Kabupaten Bogor Tahun 2012 : 8, 24.

Huwaida, Rizki.N. 2014. Faktor-faktor yang mempengaruhiJumlah Escherichia Coli Air Bersih Pada Penderita Diare di Kelurahan Kecamatan Serpong Utara Kota Tangerang Selatan Tahun 2014: 16.

Ikhtiar, Muhammad. 2017. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Social Politic Genius (SIGn). Makasar;. Hal 13

Irianto, Koes. 2014. Ekologi Kesehatan (Health Ecology). Alfabeta. Bandung.

Istiqomah, dan Hasan. (2011). Penyehatan Pemukiman (Rumah Sehat). Goesyen Publishing Yogyakarta ;. Hal 62

Kemenkes RI. (2011). Buku Saku Petugas Kesehatan Lintas Diare. Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan, 1–40.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tentang Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2011 .

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 829/ Menkes/ SK/ VII/ 1999 Tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan

Lidiawati, Meri. (2016). Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Angka Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Meuraxa Tahun 2016. Jurnal Serambi Saintia, 4(2), 1–9.

Munawaroh, Sudirman, & Nor, Andi. R. A. C. (2018). Hubungan Sanitasi Dasar Dengan Kejadian Diare di Desa Karya Mandiri Wilayah Kerja Puskesmas Ongka Kecamatan Ongka Malino Tahun 2018. 526–539.

Notoadmojo, Soekidjo (2011), Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta. Jakarta, Hal 165-192

Pemerintah Kota Surabaya Dinas Kesehatan Tentang Pofil Kesehatan Tahun 2018.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/Menkes/ PER/ IV/ 2010 Tentang Pesyaratan Kualiatas Air Minum

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standart Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua dan Pemandian umum.

Priyanto, Dwi. (2011). ‘Peran Air Dalam Penyebaran Penyakit’, Serba Serbi Lingkungan, 1 (7), Hal 27-28

Priyoto. (2015) Perubahan dalam Perilaku Kesehatan. Graha Ilmu. Yogyakarta,. Hal 6 -7

Purnama, Sang. G. (2017) . Diktat Dasar-dasar Kesehatan Lingkungan.

Putri, Ayu. A. (2016), Diare Pencegahan dan Pengobatan. Nuha Medika. Yogyakarta, Hal 12- 76

SK Dirjen PPM dan PLP Departemen Kesehatan Rupblik Indonesia (1989) Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengawasan Dan Pengendalian Dampak Sampah (Aspek Kesehatan Lingkungan). Jakarta

Soamole, Sudirman. (2018) ‘Analisis Hubungan Antara Faktor Lingkungan Dengan Kejadian Diare di Puskesmas Siko Kota Ternate Tahun 2017’,Jurnal Hibualamo, Vol.2,No.1, ISSN 2620-7729.

Suci,R.,Otniel,K.Asima, Sirait. (2017) ‘Faktor-Faktor Yang Berhubungan




DOI: https://doi.org/10.32382/sulolipu.v22i1.2697

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Media Sulolipu terindex

    

        

Media Reference Manager

       

View My Stats

Flag Counter

didukung oleh:

Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia